Liputan6.com, Banyuwangi - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menangapi kasus hilangnya alat peraga kampanye (APK) pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, di Banyuwangi.
Sebelumnya dikabarkan ratusan APK Probowo-Gibran disebut hilang secara mendadak bersamaan dengan digelarnya acara kampanye akbar "Hajatan Rakyat" yang digelar di RTH Maron Banyuwangi.
Advertisement
Ganjar menyatakan, dirinya tidak memiliki tampang perusak. Ia justru mengungkapkan, APK yang dicopot di berbagai daerah biasanya adalah milik pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
"Siapa yang nyopot? Jangan dicopot loh, ya biasanya yang dicopot punya saya. Karena kami juga tidak punya tampang bisa ngerusak,” ujar Ganjar Jumat (9/2/2024)
Ganjar kemudian menyingung para pendukung paslon nomor urut 2 yang merentangkan baliho bergambar Prabowo-Gibran di hadapannya saat berkampanye di Balikpapan.
Ia mengaku mengajak keduanya makan siang bersama, untuk menunjukan sikap saling menghormati.
“Jangan dicopot enggak apa-apa, kemarin saja di Balikpapan ada yang nyambut saya, langsung saya ajak makan,” tambahnya.
Ganjar meminta semua pihak saling menghormati. Artinya, tidak perlu ada pencopotan alat peraga kampanye termasuk baliho pasangan calon tertentu.
Ia pun meminta semua pihak melaporkan dugaan pelanggaran tersebut kepada Badan Pengawas Pemilu agar bisa ditindaklanjuti.
“Laporkan saja apalagi kalau media tahu yang nyopot. Laporkan dan Bawaslu boleh bertindak dan menangapi laporan itu,”tegasnya.
Ratusan Baliho Paslon 2 Dicopot
Diberitakan sebelumnya ratusan baliho alat praga kampanye (APK) pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo- Gibran di Banyuwangi dengan berbagai ukuran hilang di ratusan titik. APK tersebut diduga sengaja dihilangkan oleh orang tak dikenal.
Tim Kampanye Daerah (TKD) paslon 02 Banyuwangi, membentuk tim pencarian fakta dan melaporkan temuan tersebut ke Polresta Banyuwangi. TKD menuntut Tindakan hukum dalam tempo waktu 1 kali 24 jam.
Ketua TKD Paslon 02 Banyuwangi, Sumail Abdullah mengatakan, Tindakan oknum tidak bertangunggjawab tersebut telah mengotori peseta dekomrasi yang bermartabat ini.
Sumail menegaskan pihaknya tidak akan terima dan akan menuntut usut tuntas kejahatan yang telah menodai budaya demokrasi di Indonesia.
“Ini telah mengotori demokrasi kita yang bebas bermartabat. Lihatlah saat Mas Gibran, Pak SBY bahkan Pak Jokowi yang dianggap condong ke salah satu Paslon itu datang ke Banyuwangi., tidak satupun APK Paslon di luar 2 yang hilang,” ujar Sumail.
Kata Sumail, itu karena pihaknya memberikan rasa hormat pada simpatisan lain. Sumail meminta kasus hilangnya ribuan baliho APK ini dituntaskan.
“Kami sudah laporkan kasus ini, dan kami harap ini segera bisa dituntaskan karena tidak bisa dibiarkan begitu saja,”tegasnya.
Advertisement