Libur Panjang Isra Mikraj dan Imlek, Sektor Pariwisata Diramal Paling Cuan

Libur panjang bisa berdampak positif ke ekonomi masyarakat. Mengingat, sektor pariwisata dan turunannya yang kerap jadi tujuan liburan masyarakat kebanyakan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Feb 2024, 20:00 WIB
Menyambut Imlek 2024 Taman Safari Bogor menyelenggarakan rangkaian pesta rakyat. (Dok: Taman Safari Bogor)

Liputan6.com, Jakarta - Libur panjang Isra Mikraj Imlek 2024 dipandang mampu menggerakkan ekonomi nasional. Sektor pariwisata dinilai menjadi yang paling bisa meraup keuntungan.

Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan libur panjang bisa berdampak positif ke ekonomi masyarakat. Mengingat, sektor pariwisata dan turunannya yang kerap jadi tujuan liburan masyarakat kebanyakan.

Turunannya itu bisa merujuk pada kafe-kafe atau restoran yang ada di daerah-daerah. Kemudian, tempat-tempat serupa di kawasan wisata.

"Libur panjang berdampak ke perekonomian masyarakat. Terutama ke sektor-sektor terkait pariwisata dan turunannya," kata Piter kepada Liputan6.com, Jumat (9/2/2024).

Piter melihat potensi keuntungan yang lebih besar. Pasalnya, setelah adanya momen libur panjang Imlek, disambung lagi dengan momen kontestasi politik Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 yang akan digelar 14 Februari 2024 mendatang.

Dia memandang perekonomian masyarakat didorong oleh aktivitas kampanye dari para pasangan calon. Kemudian, ada upaya kampanye juga yang dilakukan calon legislatif (caleg) yang turut berdampak.

"Terutama pada tahun ini yang bertepatan dengan persiapan pemilu. Perekonomian selain terdorong oleh Masyarakat yang memanfaatkan liburan, perekonomian semakin terdorong oleh aktivitas kampanye dimana ada belanja yang besar dari peserta pemilu," jelasnya.

 


Kemenhub Pastikan Kelaikan Bus Pariwisata

Siapapun bisa menaikinya, asal memiliki kartu uang elektronik (e-money). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan pengawasan angkutan pariwisata yang beroperasi di 8 kawasan wisata, terutama di momen libur panjang Isra Mikraj dan Imlek 2024.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas dan menciptakan angkutan pariwisata yang berkeselamatan di tengah meningkatnya antusiasme masyarakat untuk berwisata.

"Sehubungan dengan Libur Isra Miraj dan Cuti Bersama Tahun Baru Imlek, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melakukan pengawasan terhadap angkutan pariwisata dan awak bus yang aktif beroperasi di lokasi-lokasi pariwisata selama libur panjang ini," ujar Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani di Bandung, Jumat (9/2/2024).

Yani menjelaskan, Ditjen Perhubungan Darat bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pengawasan operasional angkutan bus pariwisata yang beroperasi di lokasi-lokasi wisata pada 7-11 Februari 2024.

 


Sosialisasi

Warga antre untuk menaiki bus tingkat Transjakarta dengan atap terbuka di Jakarta, Selasa (10/5/2022). Selama libur Lebaran, bus wisata tersebut melayani warga menuju berbagai rute destinasi wisata Ibu Kota. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sosialisasi pendataan dan pengawasan angkutan pariwisata dilaksanakan di tiga wilayah, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Lokasi pelaksanaan sosialisasi ini diutamakan di 8 area wisata, antara lain:

• DKI Jakarta: Ancol, Monas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Ragunan

• Banten: Pantai Anyer dan Carita

• Jawa Barat: Lembang dan Bandung Timur

Adapun tindakan pengawasan tersebut berupa pemeriksaan Buktu Lulus Uji Elektronik (BLUe), pemeriksaan Kartu Pengawasan (KPS), dan dokumentasi kendaraan.

"Kegiatan pengawasan tersebut bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di masa libur panjang ini. Kami bersama dengan pemerintah daerah setempat dan tentunya para stakeholders dari perusahaan otobus akan berkoordinasi untuk menciptakan angkutan pariwisata yang aman bagi masyarakat," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya