Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria Kanada ditangkap di kota Chiang Mai, Thailand setelah ia diduga mencoba membuka pintu pesawat Thai Airways sebelum lepas landas. Menurut pernyataan yang dirilis Bandara Internasional Chiang Mai, insiden itu terjadi pada Rabu malam, 7 Februari 2024.
Melansir CNN, Jumat, 9 Februari 2024, menara pengatur lalu lintas udara dilaporkan diberitahukan pada pukul 22.05 bahwa penerbangan Thai Airways TG121, yang dijadwalkan berangkat ke Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, sedang mengantri di landasan pacu untuk lepas landas ketika seorang penumpang membuka salah satu pintu pesawat.
Advertisement
"Setelah menerima peringatan, kami menghubungi mekanik Thai Airways untuk masuk ke lokasi guna mengamankan jalur evakuasi, kemudian kami menarik pesawat kembali ke jalur pendaratan nomor 15," kata Komandan Sayap Ronnakorn Chalermsanyakorn, direktur Bandara Internasional Chiang Mai, dalam pernyataan itu.
Ia menambahkan bahwa total 13 penerbangan terdampak insiden tersebut, termasuk delapan penerbangan yang terpaksa berputar-putar di udara sebelum diizinkan mendarat. Secara total, 2.295 penumpang terdampak penundaan akibat kejadian tersebut, kata Ronnakorn.
Thai Airways mengeluarkan pernyataan menanggapi insiden tersebut, menyatakan bahwa mekanik dapat memperbaiki dan memeriksa pintu sesuai peraturan keselamatan. Penerbangan yang tertunda akhirnya berangkat ke Bangkok setelah tengah malam.
"Penerbangan melanjutkan perjalanannya pukul 12.34 tanggal 8 Januari (2024)," kata pernyataan itu. "Semua penumpang, pilot, dan awak kabin selamat."
Kolonel Polisi Chiang Mai Manuschai In-thuean, petugas yang bertanggung jawab atas kasus ini, mengatakan pada CNN bahwa mereka menangkap Wong Sai Heung, seorang warga negara Kanada berusia 40 tahun, di tempat kejadian.
Mengaku Diancam Dibunuh
Jika terbukti bersalah, Wong dapat menghadapi hukuman mati, penjara hingga 20 tahun, dan/atau denda 600 ribu--800 ribu baht (sekitar Rp261 juta--Rp348 juta). Perlu dicatat, kata CNN, Thailand belum melakukan eksekusi tahanan sejak 2018.
Polisi mengatakan, mereka belum mengetahui motif tersangka membuka pintu, namun mencatat bahwa ia tampak stres dan sulit diajak berkomunikasi. "Kami mengirimnya ke Rumah Sakit Jiwa Suan Prung untuk dievaluasi," kata Manuchai.
Sementara itu, Nattawut Noisorn, wakil kepala investigasi di kantor polisi Phu Ping Ratchaniwet, mengatakan pada AFP, "Tersengka didakwa dengan dua pelanggan: menyebabkan cedera pada orang lain di dalam pesawat dan tidak mengikuti instruksi staf pesawat."
"Ia mengatakan pada kami bahwa ia membuka pintu karena seseorang di dalam pesawat mencoba membunuhnya. Ia sangat panik," imbuhnya.
Watcharapon Pethsurp, yang berada dalam penerbangan tersebut, menggambarkan drama tersebut. "Saya sedang duduk di bagian belakang pesawat dan saya mendengar angin kencang dan teriakan dari bagian depan. Terjadi kekacauan," katanya pada AFP. "Pria itu berteriak dan mengatakan seorang pria berpakaian hitam mencoba membunuhnya."
Advertisement
Bukan Kali Pertama
Sayangnya, insiden serupa sudah terjadi beberapa kali pada. Pada November 2023, seorang penumpang pria pesawat Southwest Airlines mencoba membuka pintu darurat saat pesawat masih berada di gerbang Bandara International Louis Armstrong di New Orleans, 26 November 2023.
Kantor Sherif The Jefferson Parish segera menanggapi insiden yang terjadi di bandara tersebut. Disebutkan bahwa pria berusia 38 tahun itu membuka pintu darura, beranjak ke sayap, lalu melompat turun. Beruntung, pesawat dalam keadaan diam dan belum meninggalkan gerbang saat kejadian. Pria tersebut ditahan petugas di darat hingga deputi tiba.
Ketika para deputi menghampiri penumpang itu di landasan, kantor sherif menyebut pria itu "bingung dan tidak sepenuhnya sadar akan lingkungan sekitarnya." Ia kemudian dibawa ke rumah sakit setempat untuk dievaluasi karena para deputi yakin ia menderita kondisi mental.
"Tidak ada indikasi pria itu meninggalkan apapun di pesawat, dan ia juga tidak ditemukan memiliki senjata jenis apapun," bunyi pernyataan yang dirilis. "Ia diperkirakan tidak akan menghadapi tuntutan pidana apapun secara lokal, namun penyelidikan telah dirujuk ke otoritas federal. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu."
Insiden Lain
Kemudian pada Mei 2023, seorang penumpang Asiana Airlines dilaporkan membuka pintu darurat saat pesawat mengudara. Dari kejadian itu, ada satu foto jadi viral karena mengabadikan betapa mencekam momen itu. Potret yang dibagikan News1 tersebut memperlihatkan aksi heroik seorang pramugari memblokir pintu keluar yang dibuka paksa.
News1 menjelaskan, seperti dilansir dari Koreaboo, 30 Mei 2023, "Diasumsikan bahwa pramugari melakukan yang terbaik untuk menghentikan kerusakan tambahan yang berpotensi dilakukan saat pesawat berhenti total." Seorang pramugari wanita bermasker tampak menghalangi pintu yang dibuka paksa A (33). Penghalang telah dipasang, tapi si pramugari berjuang memblokir pintu keluarnya sendiri.
Foto pramugari Asiana Airlines itu telah jadi viral, dan memicu diskusi online. Perhatian bagaimana pramugari mempertaruhkan nyawanya saat mengenakan seragam ketat yang terdiri dari rok dan sepatu hak tinggi mendesak gagasan baru.
Warganet Korea dilaporkan menyuarakan kemarahan mereka dan menuntut perubahan peraturan seragam untuk pramugari wanita. Pada 2013, Asiana Airlines sebenarnya mengizinkan versi celana panjang dari seragam pramugari mereka.
Namun, sebagian besar pramugari tidak mendaftar untuk memakainya karena takut "berpakaian berbeda akan menghasilkan evaluasi kinerja yang negatif, yang akhirnya berdampak pada promosi."
Advertisement