Liputan6.com, Jakarta - Budayawan Butet Kertaradjasa ikut menyampaikan orasi pada kampanye akbar Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Solo, Sabtu (10/2/2023). Butet menyinggung soal penyair Solo yakni Widji Tukhul yang hilang atau diculik sejak reformasi.
“Solo lahir seorang penyair besar, yang menjadi martir lahirnya demokrasi Indonesia, sahabatku Widji Tukhul yang diculik dan yang menculik mencapreskan,” kata Butet disambut teriakan riuh pendukung paslon 03.
Advertisement
Selanjutnya, Butet mengajak anak Widji yakni Fitri Nganthi Wani untuk menyampaikan orasi singkat.
“Sampai sekarang kami masih mengingat janji yang pernah diucapkan bapak Presiden Jokowi perihal Widji Tukhul harus ketemu, kasus Widji Tukhul harus bisa selesai, Widji Tukhul harus ditemukan hidup atau mati,” kata Wani.
Kampanye Akbar
Diketahui, pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menggelar kampanye akbar di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024). Ribuan pendukung memenuhi Benteng Vastenburg, menyambung meriah kedatangan Ganjar-Mhafud. Hujan deras tak membuat massa membubarkan diri.
Pada kampanye bernama Hajatan Rakyat itu, Mahfud ikut memimpin doa dan solawat bersama para pendukung yang memenuhi Benteng Vastenburg.
"Saudara kita akan berdoa dulu untuk memohon ridho Allah, doa yang makbul adalah doa yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan solawat. Untuk itu saya akan memimpin solawat badar tiga kali," kata Mahfud di lokasi.
Mahfud juga memimpin solawat bersama para pendukung yang ikut melantukan solawat bersama-sama.
Turut hadir pada kampanye akbar Solo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno, Ketua TPN Arsjad Rasjid, Dewan Penasihat TPN Yenny Wahid, Wakil Ketua TPN Andika Perkasa.
Diketahui, masyarakat Solo memenuhi sepanjang jalan Slamet Riyadi menyambut Ganjar-Ma’ruf. Ganjar nampak nampak menggunakan pakaian berkap dan ditemani istri dan anaknya.
“Pokoke Ganjar, Pokoke Ganjar,” teriak pendukung Ganjar.
Advertisement
Kirab Budaya
Tarian, reog hingga barongsai menemai Ganjar menuju Benteng Vastenburg. Kampanye akbar dinamai ini Hajatan Rakyat Bukan Pesta Konglomerat. Hajatan diawali dengan kirab budaya, yang terdiri dari formasi 21 pedati sapi atau gerobak sapi yang membawa hasil tani dan bertuliskan “Tuanku Adalah Rakyat, Jabatan Hanya Mandat”. Ada pula Garuda, Bendera Pataka, drumband keraton, musik perkusi, reog, rombongan beskap, wayang orang, gajah krumpyun, liong, hingga basongsai.
Kirab dimulai dari kawasan sekitar Keraton Mangkunegaran menuju Benteng Vastenburg.
Salah satu titik termasuk Balaikota Surakarta. Grebeg dalam tradisi Jawa mengandung makna mengantar pembesar.