Liputan6.com, Jakarta - Bagi masyarakat Tionghoa dan keturunannya anak yang lahir di Tahun Naga seperti pada 2024 ini dianggap membawa keberuntungan. Maka, data statistik menunjukkan beberapa negara alami kenaikan angka kelahiran di Tahun Naga.
Angka kelahiran di China tertinggi pernah terjadi pada 2012. Pada tahun itu, ada 15 kelahiran dari 1000 orang. Angka itu amat jauh dibandingkan 6,39 kelahiran diantara 1.000 orang di 2023 mengutip Time pada Sabtu (10/2/2024).
Advertisement
Sehingga diprediksi di 2024 yang merupakan Tahun Naga Kayu, bakal ada baby boom di China seperti yang terjadi 12 tahun lalu.
Bila mengacu tahun-tahun Naga lainnya, seperti pada 1988, ahli demografi Daniel Goodkind menemukan bahwa terjadi lonjakan kenaikan angka kelahiran di tahun tersebut pada komunitas Tionghoa yang ada di Singapura dan Malaysia. Terdapat peningkatan 25 persen angka kelahiran dibandingkan tahun-tahun lainnya seperti mengutip National Post.
Hal tersebut kemungkinan bisa terjadi di 2024, terlebih Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong memberi pesan bahwa Tahun Naga adalah tahun yang baik untuk memiliki anak.
"Ini adalah saat yang baik bagi pasangan muda untuk menambah 'little dragon' dalam keluarga Anda," pesan Lee Hsien Loong dalam ucapan Tahun Baru Imlek 2024.
"Naga adalah simbol kekuatan dan keberuntungan," kata Lee lagi.
Benarkah Orang yang Lahir di Tahun Naga Lebih Beruntung?
Sebuah riset yang dilakukan ekonom Naci H Mocan dan Han Yu pada 2020 mencoba melihat pendidikan dan anak-anak yang lahir di Tahun Naga. Sebagai ekonom, mereka berpendapat bahwa kenaikan kelahiran membuat jumlah siswa meningkat, sekolah dan ruang kelas lebih ramai sehingga bisa berdampak pada pembelajaran.
Namun ternyata, hasil riset menunjukkan nilai ujian anak-anak kelahiran Tahun Naga yang tinggi dan tingka kelulusan lebih tinggi.
Lalu, anak-anak perempuan yang lahir di Tahun Naga tidak lebih pendek dari anak-anak laki-laki. Para peneliti berpendapat bahwa orangtua dari anak-anak yang lahir di Tahun Naga cenderung menginvestasikan lebih banyak waktu dan uang serta makanan untuk mencapai potensi terbaik anak mereka.
"Orangtua bahkan membolehkan anak-anak (bershio Naga) tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Sehingga, orangtua yang anak-anaknya lahir di tahun Naga cenderung lebih berinvestasi lebih banyak dan mendorong anak-anak untuk lebih maju lagi," kata Mocan mengutip The Guardian.
Advertisement
Penghasilan Lebih Rendah pada Pemilik Shio Naga di Singapura
Studi lain yang dilakukan National University of Singapore menemukan bahwa anak-anak keturunan Tionghoa yang lahir di Tahun Naga punya pendapatan lebih rendah 6,3 persen dibandingkan shio lain. Lalu, juga cenderung tidak bekerja di sektor formal dengan gaji lebih tinggi.
Peneliti mengungkap bahwa bisa jadi karena dua hal berikut. Pertama, anak-anak kelahiran tahun Naga kurang disiapkan masuk perguruan tinggi. Mungkin karena pusat bimbingan belajar dan sekolah tidak diperluas mengakomodasi keperluan belajar anak-anak yang jumlahnya meningkat.
Kedua, terjadi peningkatan persaingan di pasar tenaga kerja.
Di China, Anak-Anak Kelahiran Tahun Naga Angka Kelulusan di PT Tinggi
Namun beda hasil lagi dengan studi di China Daratan. Anak-anak yang lahir pada 1988 memiliki nilai masuk ke universitas lebih tinggi dan lebih besar kemungkinan lebih lulus dari universitas.
Lalu di Hong Kong, anak-anak kelahiran Tahun Naga belajar matematika lebih lama dan nilainya lebih tinggi untuk mata pelajaran tersebut.
Para peneliti mengatakan bisa jadi hal tersebut merupakan bentuk besarnya upaya orangtua untuk memberikan pendidikan terbaik lewat buku dan bimbingan belajar agar berhasil melewati persaingan ketat.
Advertisement