Liputan6.com, Semarang - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md membacakan Maklumat Ganjar-Mahfud saat kampanye akbar terakhir di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
Mahfud menyinggung semakin gelapnya demokrasi di Indonesia hingga penguasa mempermainkan konstitusi dan hukum.
Advertisement
“Sejak November 2023, Mas Ganjar dan saya telah mengunjungi lebih dari 450 titik di seluruh Indonesia. Ada banyak pelajaran yang kami dapatkan tentang arah perjalanan bangsa ini. Ada dua masalah utama yang kami lihat menjadi kegelisahan orang banyak, yaitu tabir gelap demokrasi dan hilangnya keadilan ekonomi,” tutur Mahfud dalam Kampanye Akbar di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).
Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) ini menyatakan, demokrasi di Indonesia tengah mengalami krisis dan terancam eksistensinya. Suara rakyat yang merupakan roh demokrasi dinilai semakin tidak terdengar ke telinga elite penguasa.
“Seolah elit berdiam dalam tembok peredam yang kedap suara rakyat. Tiba-tiba penguasa dan perangkat kekuasaan menjadi beban. Sungguh demokrasi Indonesia mengarah atau menuju ke arah kegelapan karena korupsi semakin marak terjadi, hukum disalahgunakan, dan konstitusi dipermainkan,” ucap Mahfud Md.
Bikin Hidup Rakyat Kecil Makin Sulit
Akibatnya, lanjut Mahfud, ekonomi rakyat semakin susah dan kehidupan wong cilik terus sulit. Ironisnya, kartel ekonomi malah semakin menggurita.
Hal itu pun berdasarkan banyaknya keluhan masyarakat selama blusukan, bahwa akses kesehatan tidak merata, lapangan pekerjaan semakin sulit, sektor pendidikan semakin sulit, hingga harga barang pokok yang terus melambung.
“Pertanyaannya, mau sampai kapan kita begini? Jawabannya tegas, semua yang tidak beres itu harus dihentikan mulai sekarang. Ya sekarang. Kita tabrak! Kita seruduk! Kita tabrak dan seruduk semua penghalang yang menyebabkan kegelapan demokrasi dan ketidakadilan ekonomi di Indonesia,” kata Mahfud menandaskan.
Advertisement