Liputan6.com, Jakarta - Kampanye akbar telah dilangsungkan pada Sabtu 10 Februari 2024 sekaligus memasuki masa tenang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Ketiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menggelar kampanye akbar terakhir di tempat yang berbeda-beda.
Advertisement
Misalnya paslon capres cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu 10 Februari 2024.
Dalam kesempatan tersebut, ada sejumlah hal yang disampaikan Anies dalam orasinya. Salah satunya Anies mengatakan, jika kemauan pendukung sudah menggelora dengan kuat, maka tidak ada yang bisa menghambat langkah mereka untuk bergerak.
Hal itu disampaikan Anies, guna menanggapi banyak informasi terkait dugaan penjegalan kepada para pendukung yang ingin menghadiri kampanye akbar pasangan capres cawapres Anies-Cak Imin di JIS.
"Kabar penjegalan itu ada banyak, tetapi itu hanya soal menghentikan langkah, tetapi kalau hati dan raga sudah bergerak, maka semua bisa dilalui," kata Anies saat tiba di JIS untuk melakukan orasi politik, seperti dilansir dari Antara, Sabtu 10 Februari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi jutaan relawan yang datang dari daerah atau luar kota secara mandiri dan tetap semangat, meski banyak hambatan seperti pembatalan bus.
Anies mengatakan, itu membuktikan semua hambatan yang mungkin sengaja dilakukan oleh oknum, tidak berdampak sama sekali kepada para pendukung yang sudah memantapkan pilihan.
Selain itu, Anies mengaku berikhtiar melakukan perubahan dan mengembalikan etika jadi proritas dalam menjalankan pemerintahan.
"Di saat etika diremehkan, dinomorbawahkan, kami semua hadir membawa pesan, kami akan melakukan perubahan, mengembalikan etika menjadi prioritas penting dalam menjalankan kenegaraan di republik ini," kata Anies.
Berikut sederet pernyataan Anies Baswedan saat orasi dalam kampanye akbar terakhir yang digelar pada Sabtu 10 Februari 2024 di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta dihimpun Liputan6.com:
1. Apresiasi Pendukung Hadiri Kampanye Akbar di JIS di Tengah Kabar Penjegalan
Calon Presiden (capres) Anies Baswedan mengatakan, jika kemauan pendukung sudah menggelora dengan kuat, maka tidak ada yang bisa menghambat langkah mereka untuk bergerak.
Hal itu disampaikan Anies, guna menanggapi banyak informasi terkait dugaan penjegalan kepada para pendukung yang ingin menghadiri kampanye akbar pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Cak Imin di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu 10 Februari 2024.
"Kabar penjegalan itu ada banyak, tetapi itu hanya soal menghentikan langkah, tetapi kalau hati dan raga sudah bergerak, maka semua bisa dilalui," kata Anies saat tiba di JIS untuk melakukan orasi politik, seperti dilansir dari Antara, Sabtu 10 Februari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi jutaan relawan yang datang dari daerah atau luar kota secara mandiri dan tetap semangat, meski banyak hambatan seperti pembatalan bus. Dia mengatakan, itu membuktikan semua hambatan yang mungkin sengaja dilakukan oleh oknum, tidak berdampak sama sekali kepada para pendukung yang sudah memantapkan pilihan.
"Tidak ada bus cari kendaraan biasa, tidak ada itu cari sepeda motor, tidak ada juga lalu pakai sepeda, dan tidak ada sepeda ya jalan kaki," kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu dengan penuh apresiasi kepada pendukung.
Advertisement
2. Sebut Spanduk Kampanye di JIS Dibuat Mandiri, Yang Hadir Bukan Penonton Tapi Penggerak Perubahan
Kampanye akbar Anies-Cak Imin di JIS pada Sabtu 10 Februari 2024 diramaikan sejumlah spanduk dan poster dari pendukungnya.
Anies menyebut, spanduk yang dibawa dan dipajang pendukungnya di JIS merupakan inisiatif pribadi tanpa didanai oleh pihak-pihak tertentu.
"Ini yang membuat gerakan perubahan kita jadi unik. Posternya bukan didanai dari satu sumber, yang dicetak di seluruh Indonesia," kata Anies.
"Posternya dibangun, dibuat, dan didanai oleh kerja-kerja dan keringat-keringat pejuang yang ada di seluruh Indonesia," tambah Anies.
Meski spanduk dan poster yang dibawa pendukungnya beragam dan berbeda-beda, namun Anies yakin pesannya tetap sama, yaitu menginginkan perubahan.
"Karena itu tulisannya berbeda-beda, tapi aspirasinya sama, tujuannya seragam, yaitu perubahan," ucap Anies.
Selain itu, Anies mengatakan kepada seluruh pendukungnya yang hadir adalah bagian dari penggerak perubahan.
"Semua yang terlibat di sini menjadi aktor-aktor perubahan kampanye di Indonesia saudara-saudara sekali bukan penonton, bukan hadirin, saudara adalah penggerak perubahan," kata Anies dalam pidatonya kampanyenya.
Anies menjelaskan, selama dirinya dicalonkan sebagai presiden, di saat itu juga massa pendukungnya tetap sabar menunggu hingga akhirnya menggaungkan perubahan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia pun berharap agar bara semangat massa pendukungnya dapat terus ditularkan kepada mereka yang belum dapat hadir pada kampanye akbar terakhir hari ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada jajaran partai hingga para pengusaha yang telah mendukungnya pada Pemilu 2024.
"Bagian-bagian partai pimpinan partai pengurus Partai kader partai yang memilih rute perusahaan, mereka adalah orang-orang yang tidak bisa disandera. Mereka adalah orang-orang yang membawa semangat perubahan. Mereka orang yang tak gentar dengan ancaman," ucap Anies.
"Kelak mereka bisa mengatakan 'Bung di saat partai-partai lain tersandera kami bukan bagian partai-partai yang tersandera. Kami bukan partai-partai yang bermasalah. Kami bagian partai-partai yang menjaga Marwah demokrasi Indonesia'," ucap Anies.
3. Tegaskan Ingin Kembalikan Etika di Republik Indonesia
Lalu, Anies Baswedan berikhtiar melakukan perubahan dan mengembalikan etika jadi proritas dalam menjalankan pemerintahan.
"Di saat etika diremehkan, dinomorbawahkan, kami semua hadir membawa pesan, kami akan melakukan perubahan, mengembalikan etika menjadi prioritas penting dalam menjalankan kenegaraan di republik ini," kata Anies.
"Ini semua kita kerjakan dengan kesadaran penuh bahwa perjuangan ini tidak bisa dikerjakan sendirian. Karena itu kepada semua yang hadir di sini. Kita ingin membawa pesan perubahan yang ingin kita bawa diiringin dengan perasaan cinta kasih, merangkul semua, welas asih."
Anies mengatakan, rakyat tidak tidak ingin negara yang sombong, pelit, tega pada rakyatnya.
"Tapi negara yang mencintai, melindungi, membantu rakyatnya," ucap dia.
"Ketika negara membantu rakyat, maka negara membantu tanpa pamrih. Ketika Bansos diberikan, maka itu untuk kepentingan penerima, bukan pengantar," sambung Anies.
Anies mengatakan kepada massa pendukungnya bahwa pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) tidak akan mendiamkan perlakuan penguasa yang tidak adil kepada rakyat.
"Kita tidak diamkan perlakuan yang tidak adil melenggangkan tanpa ditantang," kata Anies.
AMIN, lanjut dia, mengirimkan pesan bahwa rakyat Indonesia menginginkan praktik demokrasi yang mengandalkan keadilan, keterbukaan, serta menjunjung tinggi etika.
"(Indonesia) yang mengandalkan kepada tingginya penghormatan kepada etika. Di saat etika diremehkan, di saat etika dinomorbawahkan, kami semua hadir membawa pesan akan melakukan perubahan," ucap Anies.
Etika, kata dia, menjadi prioritas penting dalam menjalankan negara. Menurut Anies, hal itu hanya dapat dikerjakan dengan bersama-sama.
"Ini tidak bisa dikerjakan sendirian karena itu kepada semua yang hadir di sini kita ingin membawa pesan perubahan diiringi dengan perasaan cinta kasih, dengan perasaan rahim dan rahman, perasaan merangkul semua, perasaan welas asih," ujar Anies.
Advertisement
4. Sebut Sepertiga Ekonomi RI Dikuasai Segelintir Orang, Siap Melawan
Kemudian, Anies Baswedan mengatakan bahwa sepertiga perekonomian Indonesia hanya dikuasai segelintir orang. Isu ini, kata Anies, santer terdengar di ruang-ruang tertutup.
"Beberapa waktu yang lalu terdengar obrolan ruang-ruangan tertutup yang mengatakan bahwa beberapa orang menguasai sepertiga perekonomian Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya," kata Anies.
Anies menyampaikan, dirinya dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak akan membiarkan kondisi tersebut terjadi bila menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029.
"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan rakyat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang setara harus mendapatkan masa depan yang setara karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan," jelas dia.
Anies menyadari bahwa ada kubu-kubu yang ingin menjaga agar dominasi di bidang ekonomi itu terus berlanjut. AMIN, kata dia, tidak akan mendiamkan hal tersebut langgeng begitu saja.
Anies menuturkan, pihak-pihak seperti itu tidak mesti dihadapi dengan murka. Justru, kata dia, harus dihadapi dengan welas kasih. "Kita hadapi dengan kecintaan sebagai warga Indonesia sebagai anak bangsa," kata dia.
Meski begitu, bila perilaku curang dan tidak adil tetap berjalan, maka mau tidak mau harus siap untuk dilawan.
"Bila mereka melakukan kecurangan bila mereka tidak menjalankan yang adil maka kita siap untuk melawan. Kita tidak diamkan perlakuan yang tidak adil melenggangkan tanpa ditantang," ucap Anies Baswedan.
5. Apresiasi TNI-Polri, Doakan Jaga Netralitas saat 14 Februari 2024
Anies Baswedan pun mengapresiasi kinerja TNI dan Polri yang telah mengayomi serta menjaga keutuhan masyarakat Indonesia.
Anies yakin, TNI-Polri akan terus menjaga netralitas pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, terutama saat hari pencoblosan 14 Februari mendatang.
"Seluruh jajaran polisi seluruh jajaran TNI seluruh birokrasi yang telah bekerja keras untuk mengayomi untuk menjaga rakyat Indonesia insyaallah mereka pun akan menjaga netralitas pada tanggal 14 Februari," kata Anies.
Anies menjelaskan, semua upaya masing-masing capres di pesta demokrasi tahun ini bakal membuahkan hasil pada masa pencoblosan nanti. Dia berharap, apapu hasilnya semuuanya tetap saling menjaga kerukunan.
"Semua akan keluar dari 14 Februari dengan rasa hormat karena menjaga etika menjaga adab menjaga kehormatan dan kita nanti akan bilang kita akan bisa mengatakan, wakanda no more Indonesia forever," kata Anies Baswedan.
Mantan Mendikbud ini menambahkan, pihaknya berkomitmen akan menciptakan negeri yang tidak lagi menakutkan bagi kritikan masyarakat. Hal itu diharapkan memberikan kebebasan bagi masyarakat dalam membangun negeri.
"Kita kembalikan Indonesia sebagai negeri yang tidak menakutkan kepada siapapun negeri yang tidak mengancam kebebasan mengkritik kepada yang sedang memegang kewenangan negeri yang memberikan kebebasan mengungkap untuk siapapun yang mencintai Indonesia," ucap Anies.
Advertisement
6. Anies Sebut Kita Tidak Menginginkan Negara yang Sombong pada Rakyatnya
Anies mengajak pendukungnya berjuang bersama-sama mewujudkan perubahan dengan mencoblos AMIN pada 14 Februari 2024. Sebab, kata dia perjuangan tidak bisa dikerjakan sendirian oleh pihak AMIN.
"Oleh itu kepada semua yang hadir di sini kita ingin membawa pesan, perubahan yang ingin kita bawa diiringi dengan perasaan cinta kasih, dengan perasaan rahim dan rahman. Perasaan merangkul semua, perasaan welas asih," kata Anies.
Pasalnya, kata Anies tak ada satupun yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang sombong kepada rakyatnya sendiri. Apalagi, kata dia negara yang pelir kepada rakyatnya.
"Kita tidak menginginkan negara yang sombong pada rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang pelit dengan rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang tega pada rakyatnya," ucap Anies.
Indonesia, lanjut Anies harus kembali menjadi negara yang mencintai dan melindungi rakyatnya. Negara, ujar dia seyogyanya harus mampu membantu rakyat.
"Negara yang membantu rakyatnya. Dan ketika negara membantu rakyat, maka negara membantu secara pamrih," ujar Anies.
7. Doakan Semoga Kita Jadi Negeri Welas Asih dan Tegas kepada yang Melanggar
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), berharap Indonesia bakal menjadi negara yang welas asih dan tegas dalam menghadapi koruptor.
Hal ini disampaikan Anies dalam penutup orasinya di kampanye akbar terakhir AMIN di JIS.
"Semoga Allah SWT menjadi negeri yang adil, makmur untuk semua, negeri yang mencintai warganya, negeri yang mengayomi rakyatnya, negeri yang welas asih bagi semua, tapi juga negeri yang tegas menghadapi para koruptor," kata Anies.
Selain itu, di hadapan puluhan ribu massa pendukungnya, Anies juga mendoakan agar Indonesia ke depan menjadi negeri yang memberikan efek jera kepada orang-orang yang merusak tanah air. Termasuk, kata dia, tegas kepada siapapun yang melakukan pelanggaran.
"Negeri yang akan menghabisi komprador-komprador yang menjual negeri ini murah kepada kekuatan asing, negeri yang tegas kepada yang melanggar, tapi negeri yang halus dan mengayomi kepada rakyat yang lemah, yang papa, yang membutuhkan dukungan dan bantuan," ucap Anies.
Anies menyampaikan, dengan memilih AMIN di Pilpres 2024, suasana Indonesia yang welas asih akan segera kembali tumbuh di republik ini.
Baca Juga
Advertisement