Liputan6.com, Jember - Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi mengecek langsung sejumlah lokasi tempat pemungutan suara (TPS) terpencil yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Jember.
Menurutnya, pengecekan langsung ini juga untuk memastikan bahwa seluruh pendistribusian logistik pemilu bisa sampai di TPS dan pihaknya dapat mengambil langkah dalam mengantisipasi kerawanan utamanya bencana alam dan akses terbatas.
Advertisement
“Sejumlah TPS yang terpencil itu berada di Kecamatan Jelbuk, Tempurejo dan Kecamatan Sumberbaru. Di tiga kecamatan itu ada beberpa TPS yang lokasinya sangat jauh, sehingga harus dipantau dengan sebaik- baiknya,”ujar AKBP Bayu Pratama, Senin (12/2/2024).
Kata dia, seperti TPS di Desa Panduman dan Sucopangepok di Kecamtan Jelbuk merupakan daerah rawan bencana longsor dan sulit jaringan komunikasi atau internet, kemudian TPS Dusun Bandealit, Desa Andongsari, Kecamatan Tempurejo yang berada di dalam kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri.
Selanjutnya TPS di Kecamatan Sumberbarru yang memiliki akses yang sangat jauh, sehingga harus mendapat perhatian dari penyelenggara pemilu dan aparat keamanan.
“Lokasinya memang terpencil, sehingga harus kami pantau karena ada kerawanan tersendiri seperti cuaca ekstrem, potensi bencana, akses jalan yang sulit dijangkau dengan kendaraan, sehinga kami pastikan TPS tersebut aman,”tuturnya.
Ia mengatakan, medan pegunungan dan jalan sempit berbatu serta licin semakin mempersulit akses ke lokasi TPS terpencil, namun pihaknya mengimbau warga dapat menyalurkan suaranya dengan aman dan lancar untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara tanggal 14 Februari nanti.
Untuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil di Dusun Bandealit itu, Kapolres memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki dan nantinya pendistribusian logistik menuju ke TPS itu akan menggunakan kuda.
TPS Terpencil Disediakan Genset dan Panel Surya
"Saat tiba di lokasi TPS terpencil, tantangan baru muncul yakni dengan kondisi minimnya infrastuktur menyulitkan jangkauan sinyal komunikasi telepon seluler dan juga listrik,”paparnya.
Dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di sekitar seperti panel surya atau mesin diesel, maka upaya dilakukan untuk menjamin tersedianya listrik yang cukup bagi kelancaran proses pemungutan suara.
“Keberadaan TPS di wilayah yang rawan bencana serta sulitnya sinyal atau jaringan internet merupakan tantangan tesendiri dalam menjaga keamaan dan kelancaran proses Pemilu 2024,”pungkasnya.
Advertisement