Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Hasto Kristiyanto, menyatakan sudah menyiapkan sebanyak lebih dari 1,6 juta saksi untuk mengawal jalannya hari pencoblosan pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari nanti.
Dia memastikan para saksi akan tersebar di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) dan sudah terlatih mengawasi potensi kecurangan.
Advertisement
"Saksi telah kami persiapkan secara sistematik. Ada sekurang-kurangnya 1,6 juta saksi lebih yang telah kami latih," kata Hasto di Markas TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2024).
Sekjen PDIP itu menambahkan pihaknya akan menempatkan 2 orang saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mereka akan menjaga dan mengawasi surat suara pilpres dan pemilu legislatif.
Tidak hanya itu, anggota partai mitra koalisi dan kelompok relawan juga dipersiapkan TPN Ganjar-Mahfud untuk berjaga di area TPS.
"Di luar TPS, di lingkaran kedua itu ada saksi dari partai politik pengusung Ganjar-Mahfud dan juga para relawan," tutur Hasto.
Hasto pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mendukung gerakannya melalui sejumlah platform seperti Kawal Pemilu, Jaga Pemilu dan Warga Jaga Suara. Menurut dia, hal itu menjadi bentuk partisipasi seluruh pihak dalam mengawal dan mengamankan suaranya di pemilu 2024.
"Dengan deployment dari seluruh saksi yang sudah dipersiapkan dan dilatih, maka bagi mereka yang akan melakukan kecurangan sebaiknya berhati-hati," ucap Hasto.
Hasto memastikan saksi yang dimilikinya sangat militan dan berani menerjang hambatan apa pun bagi mereka yang hendak melakukan kecurangan. Termasuk Satuan Tugas Khusus Ganjar-Mahfud yang sudah mendeklarasikan diri antipolitik uang dan kecurangan pemilu.
"Mereka akan mengawal para saksi kami dan kemudian berbagai potensi kecurangan sudah kami simulasikan," tegas Hasto.
Jam 12 Siang Jadi Waktu Potensial Terjadinya Kecurangan
Selain itu, Hasto menilai, pukul 12 siang menjadi waktu krusial hadirnya potensi kecurangan. Sebab, pada waktu tersebut sejumlah orang yang tidak masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di sebuah TPS bisa mencoblos dengan hanya membawa KTP dan surat keterangan.
"Crucial time-nya, misalnya, jam 12. Ya ketika ada pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT, tetapi memiliki KTP itu mereka berhak datang kemudian dengan surat keterangan. Maka manajemen surat suara ini harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tidak disalahgunakan," Hasto memungkasi.
Advertisement
Megawati: Kalau Ada Kecurangan, Laporkan!
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md untuk sama-sama menjaga tempat pemungutan suara (TPS) terutama menjaga suara paslon nomor 03 pada 14 Februari 2024.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam acara Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di RTH Maron, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/2/2024).
Megawati juga meminta segala bentuk dugaan kecurangan harus dilaporkan dan tidak perlu takut.
"Makanya dijaga, jangan hanya nyoblos terus pulang, terus perhitungannya dilihat benar atau tidak. Kalau namanya tidak benar, laporkan. Kan ada untuk pelaporan, ke mana hayo? Apa namanya hayo? Laporkan kepada Bawaslu. Sehingga dengan demikian, kita itu dari 5 tahun, pemilunya itu jadi baik, selalu menjadi baik," kata Megawati.
Lebih lanjut, Presiden Kelima RI ini pun mengajak masyarakat untuk meyakinkan hati dan pilihan kepada Ganjar-Mahfud.
Megawati juga menyerukan agar Ganjar-Mahfud menang satu putaran di pilpres 2024.
"Jadi kalau kamu dengan tekun akan menusuk nomor 3, maka ibu yakin mau tidak hanya satu putaran?" tanya Megawati kepada puluhan ribu massa.
"Mau," jawab massa yang hadir.
"Mau tidak hanya satu putaran?" seru Megawati kembali bertanya.
"Mau," teriak massa semakin kencang.