Top 3 Tekno: Google One Punya 100 Juta Pelanggan Terpopuler

Setelah 5 tahun diluncurkan, layanan penyimpanan Google One kini sudah meraih 100 juta pelanggan di sejumlah negara.

oleh Iskandar diperbarui 12 Feb 2024, 11:30 WIB
Google One Raih 100 Juta Pelanggan, Hadirkan Paket AI Premium Baru Rp 296 Ribu!. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah 5 tahun diluncurkan, layanan penyimpanan Google One kini sudah meraih 100 juta pelanggan di sejumlah negara.

Informasi tersebut menjadi yang terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, Minggu (11/2/2024) kemarin.

Berita lain yang juga populer datang dari Microsoft yang gencar mengembangkan AI agar teknologi ini bisa membantu produktivitas.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Google One Raih 100 Juta Pelanggan, Hadirkan Paket AI Premium Rp 309 Ribu!

Google One menjadi salah satu layanan penyimpanan Google, di mana pelanggan dapat menyimpan file, foto, dan video.

Google One berbeda dari Google Drive, yang hanya menawarkan penyimpanan data di satu cloud storage.

Setelah 5 tahun diluncurkan hingga kini, sudah ada 100 juta pelanggan Google One di berbagai negara di dunia.

Informasi ini diumumkan secara langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai, lewat akun pribadinya di media sosial (medsos) X.

Dalam cuitannya, Sundar menyinggung tentang fitur AI di Gemini Advanced, dan integrasi Gemini AI di Gmail, Docs dan lainnya akan segera dirilis.

"Kami baru saja mencapai 100 juta pelanggan Google One! Kami menantikan membangun momentum tersebut dengan Paket Premium AI kami yang baru (diluncurkan kemarin), menawarkan fitur AI seperti Gemini Advanced, ditambah Gemini di Gmail, Dokumen + lainnya segera hadir," tulis Sundar.

Informasi, biaya berlangganan layanan Google One AI Premium dipatok seharga Rp 309 ribu per bulan. Pelanggan akan mendapatkan, kapasitas storage hingga 2TB, Gemini Advanced, Gemini di Gmail, Docs, dan lainnya.

Baca selengkapnya di sini


2. Microsoft Mau Beri Pelatihan AI ke 2 Juta Pekerja di India hingga 2025

Satya Nadella, CEO Microsoft (Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza)

Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang gencar mengembangkan AI agar teknologi ini bisa membantu produktivitas.

Sadar bahwa belum semua orang bisa tersentuh teknologi kecerdasan buatan, belum lama ini, CEO Microsoft Satya Nadella menyebut rencana perusahaan untuk memberikan pelatihan AI pada orang-orang India.

Hal ini dia katakan dalam event CEO Connection yang digelar di Mumbai, India. Mengutip Gizchina, Minggu (11/2/2024), Satya Nadella mengumumkan, perusahaan berupaya melayani sedikitnya dua juta orang di India.

Langkah ambisius Microsoft meliputi pelatihan 2 juta orang di India dengan skill AI setidaknya hingga 2025.

Inisiatif tersebut dinamai Advanta(i)ge India. Ini merupakan bagian dari upaya program perluasan skill for jobs yang dilakukan Microsoft. Program ini juga sejalan dengan prinsip perusahaan yakni AI yang bertanggung jawab.

Program pelatihan AI ini pun bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat India terkait kecerdasan buatan di seluruh negeri, demi pertumbuhan inklusif.

Baca selengkapnya di sini 


3. Hyundai Kena Serangan Ransomware Black Basta, Hacker Klaim Curi 3TB Data Perusahaan

Hyundai Santa Fe dinilai lebih ideal sebagai pesaing Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Produsen mobil Hyundai Motor Europe mengalami serangan ransomware Black Basta, di mana kelompok hacker itu mengklaim telah mencuri tiga terabyte (3TB) data perusahaan.

Mengutip BleepingComputer, Minggu (11/2/2024), Hyundai Motor Europe adalah divisi Hyundai Motor Company Eropa yang berkantor pusat di Jerman.

BleepingComputer pertama kali mengetahui serangan tersebut pada awal Januari 2024, namun Hyundai mengklaim bahwa perusahaan hanya mengalami masalah TI.

“Hyundai Motor Europe sedang mengalami masalah TI, dan perusahaan sedang berupaya menyelesaikannya secepat mungkin,” kata Hyundai kepada BleepingComputer saat itu.

“Kepercayaan dan keamanan merupakan hal mendasar bagi bisnis Hyundai dan prioritas kami adalah perlindungan pelanggan, karyawan, investor, dan mitra kami,” sambungnya.

Namun, setelah membagikan informasi tambahan yang BleepingComputer pelajari tentang data yang dicuri, Hyundai kemudian mengonfirmasi bahwa mereka mengalami serangan siber ransomware.

“Hyundai Motor Europe sedang menyelidiki kasus di mana pihak ketiga yang tidak berwenang telah mengakses bagian terbatas dari jaringan Hyundai Motor Europe,” kata Hyundai Motor Europe kepada BleepingComputer.

Hyundai mengatakan telah melakukan investigasi bersama pakar keamanan siber dan hukum eksternal, juga memberi tahu otoritas lokal terkait.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya