Liputan6.com, Jakarta Dalam episode terbaru drama Korea (drakor) Doctor Slump yang tayang setiap Sabtu dan Minggu, disinggung-singgung soal kondisi kesehatan mental PTSD.
Diceritakan karakter yang dimainkan Park Shin Hye yakni Ha Neul memberi saran kepada Jung-Woo yang dimainkan Park Hyung Sik untuk konsultasi ke psikiater. Hal tersebut lantaran Ha Neul melihat ciri-ciri PTSD yang terdapat pada diri Jung Woo usai kasus besar menimpa rival pintarnya di SMA itu.
Advertisement
Bagi pecinta drakor pasti sudah mengetahui bahwa dalam cerita-cerita yang disajikan kerap menyinggung isu kesehatan mental. Begitu juga dalam Doctor Slump yang menceritakan kisah dua dokter yang sedang mengalami masa sulit tayang di JTBC dan Netflix ini.
Lalu, apa itu PTSD?
PTSD memiliki kepanjangan Posttraumatic Stress Disorder. PTSD adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan mental serius yang dapat berkembang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis atau menakutkan yang mengakibatkan cedera atau ancaman fisik serius seperti mengutip WebMD, Senin (12/2/2024).
Contoh hal yang bisa memicu PTSD diantaranya kematian tak terduga orang yang dicintai, kecelakaan, perang, bencana alama, penyerangan secara seksual atau fisik.
Saat mengalami peristiwa traumatis orang akan menunjukkan rasa marah, gugup, takut atau rasa bersalah. Ini adalah reaksi umum yang terjadi, dan reaksi ini akan hilang seiring berjalannya waktu. Namun, bagi orang dengan PTSD perasaan ini terus berlanjut dan bisa meningkat. Bahkan menjadi kuat sehingga kehidupannya tidak berjalan baik.
Gejala Muncul Beberapa Bulan setelah Kejadian
Orang dengan PTSD mengalami gejala yang berlangsung lebih dari satu bulan usai kejadian. Gejala PTSD paling sering dimulai sekitar 3 bulan usai kejadian. Namun, tak menutup kemungkinan pada beberapa kasus terjadi beberapa tahun kemudian.
Mengenai tingkat keparahan dan durasi gangguan kesehatan jiwa ini bisa berbeda-beda tiap orang. Ada yang bisa pulih dalam waktu enam bulan ada juga yang lebih lama.
Di Amerika Serikat, kondisi ini terjadi pada 3,6 persen atau sekitar 5,2 juta orang dewasa. Lalu, kecenderungan PTSD terjadi pada wanita dar pria hal ini lantaran wanita kerap jadi korban domestik seperti kekerasan dan perkosaan.
Advertisement
Diagnosis PTSD
PTSD terdiagnosis sampai setidaknya 1 bulan berlalu sejak peristiwa traumatis itu terjadi. Jika ada gejala PTSD, dokter akan memulai evaluasi dengan melakukan riwayat kesehatan lengkap dan pemeriksaan fisik.
Meskipun tidak ada tes laboratorium yang secara spesifik mendiagnosis PTSD, dokter mungkin menggunakan berbagai tes untuk menyingkirkan penyakit fisik sebagai penyebab gejalanya.
Jika tidak ditemukan penyakit fisik, untuk menegakkan PTSD dengan berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog.
Psikiater dan psikolog menggunakan alat wawancara dan penilaian yang dirancang khusus untuk mengevaluasi keberadaan PTSD atau kondisi kejiwaan lainnya pada seseorang.
Dokter mendasarkan diagnosis PTSD mereka pada gejala yang dilaporkan, termasuk masalah fungsi yang disebabkan oleh gejala tersebut. Dokter kemudian menentukan apakah gejala dan derajat disfungsi mengindikasikan PTSD.
Diagnosis jika orang tersebut memiliki gejala PTSD yang berlangsung lebih dari satu bulan.
Pengobatan: Bisa Terapi dan Obat
Tujuan pengobatan PTSD adalah untuk mengurangi gejala emosional dan fisik yang muncul. Lalu, meningkatkan fungi sehari-hari, serta membantu pasien untuk mengelola peristiwa yang membuat gangguan muncul.
Pengoabatan bisa dilakukan dengan psikoterapi atau sejenis konseling, konsumsi obat, atau keduanya.
Penting untuk menangani PTSD, bila dibiarkan tanpa penangangan yang baik bisa menyebabkan masalah kesehatan mental yang lain seperti derpesi dan gangguan kecemasan, eating disoerder,
Advertisement