Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2575 Kongzili. Perayaan Imlek yang digelar bersama MATAKIN ini dilaksanakan di Balai Samudra, Jakarta Utara, Senin (12/2/2024).
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Gus Men ini memerintahkan seluruh anak buahnya atau jajaran Kementerian Agama (Kemenag) untuk memasang ornamen yang bernuansa Imlek di setiap Kantor Kemenag.
Advertisement
"Hakikat perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili ini merupakan perayaan yang penuh makna ritual spiritual serta sosial budaya, yang tadi sudah disampaikan secara luar biasa oleh Pak Budi. Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam menyambut tahun baru Imlek 2575 ini meliputi kegiatan sosial dan juga ritual spiritual tentu saja yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama bersama dengan MATAKIN," ujar Gus Yaqut dalam pidatonya.
Ia mengungkapkan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam perayaan tahun baru Imlek, mulai dari bakti sosial pada hari persaudaraan, sembahyang syukur pergantian tahun Kongzili, kegiatan kemeriahan sambut Imlek di Kong Miau TMII dan Klenteng-Klenteng lainnya.
"Serta dilanjutkan dengan perayaan Cap Go Meh pada hari ke-15 setelah tahun baru imlek 2575 Kongzili. Perayaan tahun baru Imlek secara Nasional merupakan wujud kepedulian negara dan pemerintah terhadap umat Konghucu dan terjalinnya hubungan yang harmonis di antara sesama warga bangsa, kebersamaan antara umat Konghucu dan umat beragama lainnya di seluruh tanah air yang dilandasi oleh kesadaran untuk saling menghormati," ujarnya.
"Ini senada dengan visi Kementerian Agama, maka saya menginstruksikan kepada seluruh jajan kementerian agama tadi disampaikan sudah oleh Pak Sekjen untuk ikut memeriahkan tahun baru Imlek ini dengan ikut memasang ornamen-ornamen khas nuansa Imlek seperti lampion bunga mewah dan sebagainya pada setiap kantor Kementerian Agama," sambungnya.
Penghormatan Negara kepada Umat Konghucu
Ia menegaskan, apa yang diperintahkan kepada jajarannya itu merupakan wujud penghormatan negara kepada umat Konghucu yang tengah melaksanakan hari raya tahun barunya.
Selanjutnya, untuk perayaan tahun baru Imlek ini disebutnya merupakan momentum yang tepat untuk melakukan refleksi, evaluasi dan transformasi diri menuju kepekaan sosial dan kemuliaan.
"Kita dapat membangun kebersamaan, kesetiakawanan dan menumbuhkan kepedulian dan rasa sama warga bangsa. Karena itu saya menilai, tema tahun baru Imlek kali ini, 'Malu Bila Tidak Tahu Malu, Menjadikan Orang Tidak Menanggung Malu' ini memiliki makna yang sangat dalam," sebutnya.
"Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh nabi kongsi menurut keyakinan umat Konghucu yang mengatakan bahwa bila suatu hari dapat memperbaharui diri perbaharuilah terus setiap hari dan jagalah agar baru selama-lamanya," pungkasnya.
Diketahui, dalam kesempatan itu turut dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beserta istri, Wakapolri Komjen Agus Andrianto, Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan dan beberapa pejabat lainnya.
Reporter: Nur Habibie
Merdeka.com
Advertisement