Merasa Tak Disayang dan Buat Dirinya Jadi Tunawisma, Pria Ini Tuntut Orang Tua Rp3,1 Miliar

Bernard Bey, seorang pria tunawisma dari Brooklyn, New York, menggugat orang tuanya karena tidak mencintai dan mendukungnya. Bernard meminta kompensasi $200.000 atau sekitar Rp3 miliar.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 09 Mar 2024, 20:28 WIB
Ilustrasi palu hakim pengadilan. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Brooklyn - Bernard Bey, seorang pria tunawisma dari Brooklyn, New York, AS menggugat orang tuanya karena dianggap tidak mencintai dan mendukungnya. Ia kemudian menuntut dan meminta kompensasi $200.000 atau sekitar Rp3,1 miliar.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2013 ketika Bernard berusia 32 tahun, ia adalah seorang calon rapper dari Brooklyn. Ia yang menjadi tunawisma menyalahkan orang tuanya atas kehidupannya saat ini.

Pada sebuah interview, ia menyatakan kabur dari rumah saat umurnya 12 tahun karena keluarganya menganiaya secara fisik dan verbal. Bernard bahkan sudah sering keluar masuk tempat penampungan selama 12 tahun terakhir dan pernah dipenjara.

Ia yakin bahwa keadaannya pada saat itu adalah tanggung jawab dari orang tuanya, dan memutuskan untuk mengajukan gugatan kepada mereka di Pengadilan Brooklyn. Bernard menuduh mereka membuatnya merasa tidak dicintai.

Dalam gugatan yang ia tulis sendiri, Bernard menggugat sebesar $200.000 sebagai bentuk kerugian dan menuntut keluarganya menggadaikan bangunan mereka yang ada di lingkungan Bedford, Stuyvesant untuk membantunya membuka dua toko.

"Aku merasa orangtuaku tidak mencintaiku, mereka tidak mendukungku, bahkan secara emosional mereka menyakitiku," ujar Bernard, mengutip dari odditycentral.com, Senin (12/2/2024).

"Kami tidak memiliki ikatan keluarga yang seharusnya dimiliki sebuah keluarga," ujarnya lagi.

Bernard menyatakan bahwa ketika ia berkunjung ke rumah keluarganya, mereka membuat Bernard menunggu hingga 45 menit sebelum akhirnya memperbolehkan Bernard masuk. 

 


Tuntutan untuk Keluarga

Ilustrasi Toxic Parent Credit: unsplash.com/Benjamin

Mengenai pernyataannya, pria tunawisma ini mengatakan "mengapa tidak memulai membuat bisnis keluarga dan mulai mengamankan kekayaan untuk diri sendiri? siapapun yang berpikir logis tidak akan membiarkan suatu aset memburuk dan hidup miskin ketika mereka tidak perlu melakukannya, kenapa kamu ingin melakukan itu? mengapa Anda hidup dari negara dan mendapatkan bantuan publik dan kupon makanan? mengapa Anda membiarkan anak-anak anda hidup seperti itu?"

Bernard mengklaim bahwa tambahan $200.000 yang ia minta akan digunakan untuk membantu seluruh keluarga. 

Ibunya mengatakan kepada wartawan bahwa keadaan keluarganya tidak seperti yang putranya gambarkan, mereka tidak berhak memberinya uang sebanyak itu, mengingat mereka saat ini tinggal di perumahan umum, dan gedung di Brooklyn yang Bernard minta untuk digadaikan hanya sebagian milik mereka. 

Sang ibu juga mengatakan Bernard belum pernah bekerja sekali pun dalam hidupnya, dan perlu keluar untuk mencari pekerjaan.

"Saya berharap bisa mencapai resolusi dengan orangtua dan kami tidak harus melalui hal ini sama sekali, mari kita bekerja sama, dan yang pasti, saya akan membatalkan tuntutan tersebut," ujar Bernard. 

Anggota keluarga Bernard yang lain mengatakan bahwa Bernard memiliki masalah psikologis.

 


Anak Tuntut Orang Tua Karena Buang Koleksi DVD Porno

Berikut adalah efek jangka panjang dari kekerasan emosional yang dilakukan oleh orangtua pada anak. (Foto: Pexels.com/cottonbro studio)

Kejadian seorang anak menuntut orang tuanya juga terjadi oleh seorang pria asal Michigan, Amerika Serikat. Penuntutan tersebut dikarenakan terkait dugaan bahwa orangtuanya membuang koleksi majalah dan dvd porno serta beberapa barang miliknya.

Pria asal Michigan tersebut meminta ganti rugi kepada orang tuanya sebesar Rp1 miliar. Hal ini dilakukan setelah orangtuanya menghancurkan hampir seluruh koleksi terkait dengan pornografi miliknya. Bahkan gugatan pria tersebut pun telah diajukan pada Disivi Pengadilan Distrik Amerika Serikat bagian Selatan.

Dalam daftar yang dibuat untuk proses gugatan, pria tersebut menuliskan rincian nama dan juga perkiraan harga. Ia menuliskan jika barang yang hilang meliputi 400 kaset VHS, lebih dari 1.600 DVD termasuk beberapa judul salinan, lebih dari 160 CD dan juga 70 mainan seks.

Bahkan dalam daftar gugatan tersebut, ia menyebut jika barang yang hilang bernilai lebih dari Rp 400-an juta. Untuk biaya mengganti beberapa barang mencapai lebih dari Rp 560-an juta. Selain itu, ia juga mencari adanya kerusakan-kerusakan pada barang yang telah diterima sebelumnya.


Orang Tua Tuntut Anak Rp1 Miliar Karena Tidak Mau Tinggalkan Rumah

Berikut adalah 5 tips untuk mengajarkan anak bagaimana menunjukkan dan menyampaikan kemarahannya dengan baik. (Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Berbeda dengan Bernard yang menuntut ganti rugi karena merasa kurang disayangi atau pria yang tuntut orang tuanya karena buang koleksi dvd porno miliknya, Michael Rotondo malah dituntut sang orang tua karena tidak mau "meninggalkan rumah".

Pasangan Mark dan Christina Rotondo sepertinya tak setuju jika anak mereka terlalu lama tinggal di rumah. Sebuah laporan pengadilan di Syracuse, New York, pada 7 Mei 2018 lalu menyebutkan bahwa pasangan ini akan menuntut anak mereka untuk keluar dari rumah.

Sebelum melakukan gugatan ini, Mark dan Christina sudah memberikan surat kepada putra mereka, Michael Rotondo, pada Februari 2018. 

Kedua orang tua Michael berbaik hati memberinya uang senilai 1,100 dolar atau setara dengan Rp 15,6 juta sebagai modal untuk mencari tempat tinggal baru. Meski begitu, anakmereka justru mengabaikan tawaran itu dan menolak pindah.

Dalam surat itu juga tertulis sebuah komentar tajam terhadap kelakuan sang anak yang malas mencari pekerjaan.

"Ada banyak lowongan pekerjaan terbuka bahkan untuk orang yang memiliki riwayat kerja yang minim sepertimu. Carilah pekerjaan, kamu harus bekerja," tulis kedua orang tua Michael dalam surat.

Selain itu, mereka juga memberikan batas waktu pada sang anak untuk berkemas dan pindah pada 15 Maret, disertai dengan tuntutan hukum.

Baca selengkapnya di sini... 

Infografis peranan penting orang tua dalam pengasuhan anak (parenting) Source: Kementerian Sosial Reublik Indonesia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya