Fitur Pay Later Bank BTN Siap Meluncur Semester 1 2024

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan fitur Pay Later Bank BTN ditargetkan meluncur pada semester 1 2024.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Feb 2024, 16:20 WIB
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan fitur Pay Later Bank BTN ditargetkan meluncur pada semester 1 2024. 

Nixon menuturkan saat ini pihaknya masih menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. Adapun untuk plafon uji coba, Bank BTN akan mulai dari Rp 20 juta. 

“Plot awal ini masih untuk nasabah eksisting untuk melunasi pinjaman mereka dengan bunga tinggi di tempat lain,” kata Nixon kepada wartawan usai paparan kinerja Bank BTN, Senin (12/2/2024). 

Nixon menambahkan, saat ini Bank BTN telah memberikan layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan tingkat bunga rendah. 

Bank BTN membukukan kinerja tahunan cukup gemilang. Perseroan mencatatkan laba bersih Rp 3,5 triliun sepanjang 2023. Perolehan laba bersih melonjak 14,94% secara tahunan dari 2022 sebesar Rp 3,04 triliun. 

Kenaikan laba bersih ini didorong pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar 14,86% secara tahunan menjadi Rp 1,43 triliun. 

Selain itu, Bank BTN membukukan penyaluran kredit mencapai Rp 333,7 triliun hingga Desember 2023. Capaian ini naik 11,9% secara tahunan. Pendorong kenaikan penyaluran kredit BTN sepanjang 2023 masih didorong oleh KPR.


Laba Bersih BTN Syariah Melesat 110,5% pada 2023

Nasabah menunggu antrean di salah satu kantor cabang Bank BTN di Jakarta, Kamis (7/10/2021). Selain perubahan jam layanan di jaringan kantor, Bank BTN juga menawarkan kemudahan transaksi seperti mobile banking, internet banking, portal btnproperti.co.id, hingga rumahmurahbtn.co.id. (Liputan6.com)

Sebelumnya, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 702,3 miliar pada 2023. Laba bersih BTN Syariah tersebut melesat 110,5% dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 333,6 miliar.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan BTN Syariah sebesar 17,4% menjadi Rp 37,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 31,6  triliun. 

Peningkatan signifikan juga terjadi pada DPK BTN syariah yang tumbuh pesat sebesar 20,7% menjadi Rp 41,8 triliun pada tahun 2023, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 34,64 triliun.

Kinerja gemilang dari sisi penyaluran pembiayaan dan perolehan DPK tersebut, telah membuat posisi aset BTN syariah mengalami lonjakan sebesar 19,79% menjadi Rp 54,3 triliun pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 45,3 triliun.

“Kenaikan aset BTN Syariah yang sudah lebih dari Rp50 triliun ini, membuat perseroan memiliki kewajiban untuk melakukan spin off BTN Syariah dan mendirikan BUS yang akan dilaksankan tahun ini,” kata Nixon, dalam paparan kinerja BTN, Senin (12/2/2024).

Nixon mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan due diligence kepada salah satu target incaran BTN yang diharapkan prosesnya selesai pada April 2024. 

Nixon menambahkan ada empat aspek due diligence yang saat ini tengah dilakukan yaitu terkait Finansial Portofolio, Hukum dan kontrak, aspek teknologi, serta kesiapan SDM. 

 

 

 


Aset BTN Syariah Diprediksi Tembus Rp 50 Triliun pada Akhir 2023

Nasabah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tengah melakukan transaksi di kantor BTN Syariah di Jakarta, Rabu (06/04/2021). BTN Syariah tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit kendati berada di masa pandemi. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Sebelumnya diberitakan, aset Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN diyakini bakal melampaui posisi Rp 50 triliun per akhir 2023. Posisi tersebut ditopang penyaluran pembiayaan yang melesat sepanjang 2023.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan per November 2023, aset BTN Syariah telah mencapai Rp49 triliun.

“Sejalan dengan adanya stimulus Pemerintah di sektor perumahan dan minat masyarakat yang tinggi ke pembiayaan syariah, saya optimistis aset BTN Syariah bakal tembus di atas Rp50 triliun pada akhir 2023,” jelas Nixon di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Peningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang. Terhitung sejak 2018 hingga 2022, BTN Syariah mencatatkan tingkat pertumbuhan aset per tahun selama lima tahun terakhir (compound annual growth rate/CAGR) sebesar 9,8%.

Nixon menyebutkan angka pasti posisi aset BTN Syariah akan segera disampaikan dalam paparan kinerja full year 2023.

 


Kualitas Pembiayaan Terjaga

BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit di masa pandemi. Pembiayaan UUS BTN tersebut tercatat tumbuh hingga 12,6% per Februari 2021 ditopang masih tingginya kebutuhan akan rumah serta berbagai stimulus pemerintah di sektor perumahan. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Nixon juga memastikan di samping pembiayaan yang terus melesat, kualitas pembiayaan BTN Syariah tetap terjaga. Dengan kualitas pertumbuhan pembiayaan yang terjaga tersebut, Nixon meyakini BTN Syariah akan mampu menjadi salah satu bank syariah besar yang dapat melayani berbagai kebutuhan nasabah untuk memiliki rumah dengan skema pembiayaan syariah.

“BTN Syariah memiliki infrastruktur pembiayaan syariah yang kuat serta jaringan mitra developer yang luas, sehingga kami yakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk memiliki hunian dengan pembiayaan berskema syariah,” tutur Nixon.

 

 

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya