Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan bersilaturahmi dengan ulama kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym di masa tenang Pemilu 2024.
Pertemuan ini dilakukan di Masjid Daarut Tauhid, Jakarta Selatan, Senin(12/2/2024).
Advertisement
Sebelum bercengkrama atau ngobrol-ngobrol bersama, mantan Gubernur DKI Jakarta ini bersama dengan istrinya Fery Farhati lebih dulu melangsungkan sholat Dzuhur berjamaah.
"Kami bersyukur bisa silaturahmi dengan Aa Gym, apalagi silaturahmi kita panjang, dan kami mendengar beliau menyampaikan ilmu dan hikmah dan dua itu yang kita selalu ingin dapatkan dari sosok beliau," kata Anies Baswedan dalam keterangannya.
Menurut dia, Aa Gym bukan sekedar sosok ulama yang memberikan tuntunan agama, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Anies pun kemudian mencontohkan saat terjadi pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
"Aa Gym ini beliau proaktif ambil tanggung jawab. Pada saat krisis covid Aa memantau, mengikuti perkembangan dan memberikan langkah konkrit, pada masa itu Aa proaktif bertanya dan ikut bantu serta melakukan langkah sosialaisasi untuk menyelamatkan banyak orang," ujarnya.
"Ini jadi pesan bagi semua ketika kita lihat persoalan di sekeliling kita kita tak menunggu tapi menjemput bola," tambah Anies.
Merawat Silahturahmi
Sementara itu, Aa Gym menjelaskan, pertemuannya dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini untuk merawat silaturahmi.
Tak hanya itu Aa Gym juga mendoakan Anies agar dilancarkan serta diberikan yang terbaik damam menjalani kehidupan.
"Di masa tenang ini kami bisa lebih ngobrol hati ke hati, saya pesankan jabatan itu ujian berat sebentar di dunia tapi akan dituntut di akhirat. Saya doakan yang terbaik buat beliau apapun yang ditakdirkan dan saya senang kalau bangsa ini berubah ke arah lebih baik," pungkasnya.
Advertisement
JK soal Film Dirty Vote: Ini Masih Ringan
Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 Jusuf Kalla (JK) menilai luar biasa soal film dokumenter Dirty Vote. Film ini diketahui mengungkap sejumlah dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.
"Tapi semuanya kebenaran kan lengkap dengan foto, lengkap dengan kesaksian. Tapi bagi saya, saya kira ini Dirty Vote, film ini tidak, masih ringan dibanding kenyataan yang ada di masa itu. Masih tidak semuanya mungkin baru 25 persen, karena tidak mencakup kejadian di daerah-daerah kejadian di kampung-kampung, kejadian bagaimana bansos diterima orang bagaimana datang petugas-petugas mempengaruhi orang," kata JK di kediamannya, Senin (12/2/2024).
"Jadi masih banyak lagi sebenarnya yang jauh lebih banyak, mungkin sutradaranya lebih sopan lah. Masih sopan, tapi bagian pihak lain masih marah apalagi kalau dibongkar semuanya. Jadi okelah bagus lah untuk meringankan kita bahwa demokrasi seperti yang selalu saya katakan, Pemilu yang kotor akan hasilnya menyebabkan pemilih yang tidak sempurna," sambungnya.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com