Liputan6.com, Jakarta - Harga logam mulia yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau biasa disebut dengan emas Antam pada perdagangan hari Selasa 13 Februari 2024 ini bergerak melemah jika dibandingkan perdagangan sebelumnya. Harga emas terbaru Antam turun Rp 6.000 menjadi Rp 1.129.000 per gram.
Sementara harga untuk pembelian kembali atau harga emas Antam buyback juga turun Rp 6.000 menjadi Rp 1.024.000 per gram. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka harga emas Antam akan dihargai Rp 1.024.000 per gram.
Advertisement
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Antam juga menawarkan beberapa seri emas seperti emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam.
Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.16 WIB, Senin (13/2/2024), harga emas Antam sebagian besar masih ada.
Rincian Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 614.500
- Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.129.000
- Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.198.000
- Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.272.000
- Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.420.000
- Harga emas Antam 10 gram = Rp 10.785.000
- Harga emas Antam 25 gram = Rp 26.837.000
- Harga emas Antam 50 gram = Rp 53.595.000
- Harga emas Antam 100 gram = Rp 107.112.000
- Harga emas Antam 250 gram = Rp 267.515.000
- Harga emas Antam 500 gram = Rp 534.820.000
- Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 1.069.600.000.
Harga Emas Dunia Jatuh di Tengah Penantian Data Inflasi AS
Harga emas dunia tergelincir pada perdagangan di hari Senin menjelang keluarnya data inflasi Amerika Serikat (AS) dan komentar dari pejabat Bank Sentral AS atau the Fed mengenai rencana penurunan suku bunga.
Mengutip CNBC, Selasa (13/2/2024), harga emas dunia di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 2.015,59 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS juga turun 0,5% menjadi USD 2.029,20 per ounce.
Analis senior Kitco Metal Jim Wyckoff mengatakan, penurunan suku bunga mungkin akan dilakukan pada paruh kedua tahun ini karena data ekonomi AS akhir-akhir ini terlalu kuat untuk menjadi patokan penurunan suku bunga pada bulan Mei.
Dia menambahkan, minat beli terhadap emas masih terbatas karena reli pasar saham baru-baru ini.
“Kami memperkirakan akan terjadi penurunan inflasi dan jika kami tidak mencapainya, hal ini akan memberikan tekanan baru pada harga emas,” katanya.
Jajak pendapat Reuters untuk angka inflasi AS bulan Januari memproyeksikan kenaikan bulanan sebesar 0,2% sementara indeks harga konsumen inti diperkirakan naik 0,3%.
Data CPI AS akan dirilis pada hari Selasa, diikuti oleh data penjualan ritel AS pada hari Kamis dan data indeks harga produsen (PPI) pada hari Jumat.
Advertisement
Komentar Fed
Sementara, pelaku pasar juga menunggu komentar dari setidaknya tujuh pejabat Fed pada minggu ini.
Pada pekan lalu, beberapa pengambil kebijakan The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell mengatakan mereka akan menunggu penurunan suku bunga sampai mereka lebih yakin bahwa inflasi akan turun menjadi 2%.
Alat CME Fedwatch menunjukkan bahwa pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 57% pada bulan Mei.
Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek dalam catatannya menjelaskan bahwa sambil menunggu penurunan suku bunga The Fed, permintaan fisik emas yang kuat dan pembelian sektor resmi diproyeksikan akan mengangkat harga ke rata-rata USD 2.200 per ounce pada kuartal berikutnya.