Liputan6.com, Jakarta Tahun lalu, Jeff Bezos mengumumkan di akun Instagram pribadinya bahwa dia akan pindah dari Seattle ke Kota Miami.
Melansir CNBC International, Selasa (13/2/2024) miliarder Bezos mengatakan keputusan itu diambilnya untuk tinggal untuk lebih dekat dengan orang tuanya dan lokasi peluncuran roketnya di Blue Origin.
Advertisement
Untuk rumah barunya di Miami, Bezos membeli dua unit rumah mewah di Indian Creek seharga USD 147 juta atau Rp. 2,2 triliun dan dilaporkan sedang mencari tiga properti lain di pulau itu, yang juga memiliki Tom Brady dan Carl Icahn sebagai penghuninya.
Pialang di Miami mengatakan Bezos kemungkinan akan merobohkan rumah-rumah tersebut dan membangun yang baru, dengan total biaya properti baru tersebut kemungkinan mencapai USD 200 juta atau Rp. 3,1 triliun.
Namun, perpindahan Bezos ke Miami tampaknya juga karena faktor lain, salah satunya adalah pajak.
Pada tahun 2022, negara bagian Washington memberlakukan pajak keuntungan modal baru sebesar 7 persen atas penjualan saham atau obligasi senilai lebih dari USD 250.000 atau Rp. 3,8 miliar.
Pajak Penghasilan
Negara bagian Washington tidak memiliki pajak penghasilan pribadi, sehingga retribusi baru ini menandai pertama kalinya Bezos menghadapi pajak negara bagian atas penjualan sahamnya.
Pada tahun 1998, Bezos menjual saham Amazon senilai miliaran dolar hampir setiap tahun selama lebih dari dua dekade untuk mendanai filantropinya, perusahaan luar angkasanya Blue Origin, dan baru-baru ini mega yacht miliknya senilai USD 500 juta (Rp. 7,7 triliun) serta semakin banyak koleksi rumah mewah yang dibeli bersama tunangannya, Lauren Sanchez.
Kemudian di tahun 2022, ketika pajak mulai berlaku, Bezos berhenti berjualan. Dia tidak menjual saham Amazon apa pun pada tahun 2022 atau 2023, hanya menghadiahkan 200 juta saham pada akhir tahun lalu. Setelah pindah ke Miami, Bezos menebus waktu yang hilang.
Menghemat Hingga USD 140 Juta
Pekan lalu, pengajuan ke SEC mengungkapkan bahwa Bezos meluncurkan rencana penjualan saham yang telah dijadwalkan sebelumnya untuk melepas 50 juta saham sebelum 31 Januari 2025. Dengan harga saat ini, totalnya akan lebih dari USD 8,7 miliar (Rp. 135,4 triliun).
Diketahui, Florida tidak memiliki pajak pendapatan negara bagian atau pajak atas keuntungan modal.
Jadi pada penjualan saham senilai USD 2 miliar pekan lalu, Bezos dapat menghemat hingga USD 140 juta (Rp. 2,1 triliun) yang seharusnya dia bayarkan ke negara bagian Washington.
Dari keseluruhan penjualan 50 juta saham pada tahun depan, dia akan menghemat setidaknya USD 610 juta. Dan itu dengan asumsi saham Amazon tetap datar. Jika terus meningkat, nilai sahamnya, dan penghematan pajaknya – akan semakin tinggi.
Dengan kata lain, dia mendapat bayaran lebih dari untuk kapal pesiarnya yang berukuran 417 kaki, Koru, hanya dengan tabungan pajak Florida-nya.
Advertisement
Miliarder Jeff Bezos Punya Kebiasaan Unik di Kantor Amazon, Apa Itu?
Pendiri raksasa teknologi Amazon, sekaligus miliarder Jeff Bezos ternyata memiliki kebiasaan yang unik. Meski dikenal sebagai seorang miliarder, tetapi hingga hari ini, Jeff Bezos masih menggunakan meja buatan sendiri dari masa awal Amazon di tahun 1990an.
Melansir Insider, Selasa (30/1/2024) tunangan Jeff Bezos, yakni Lauren Sanchez, memposting foto di Instagram pada akhir pekan, yang menunjukkan Bezos bekerja dari laptop di meja tuanya.
Dia juga membagikan foto lawas Bezos dengan tampilan serupa, yang menunjukkan dia bekerja di garasi rumah yang dia sewa pada saat mendirikan Amazon.
"Setelah bertahun-tahun… Saat saya menemui dia sedang bekerja pagi ini, saya mengambil foto ini," tulis Sanchez dalam postingannya.
"Saya senang dia masih bekerja dari salah satu meja pertama yang sudah ada sejak awal," ungkapnya.
Diketahui, meja itu sudah dipakai oleh Bezos sejak tahun 1995, setahun setelah mendirikan raksasa e-commerce tersebut, menurut sebuah blog di situs web Amazon.
Salah satu karyawan pertama perusahaan, Nico Lovejoy, mengatakan sang miliarder perlu membeli meja untuk beberapa staf yang dia miliki saat itu, dan terdapat toko Home Depot di seberang jalan.
"Dia melihat meja yang dijual dan pintu yang dijual, dan harga pintunya jauh lebih murah, jadi dia memutuskan untuk membeli pintu dan memasang beberapa kaki di atasnya," cerita Lovejoy.
Lovejoy mengatakan meja-meja itu kerap membutuhkan reparasi dan mereka harus meletakkan karton di bawah kakinya agar merata.
"Kami membuat meja berpintu karena ini adalah cara termurah untuk menopang sebuah meja. Banyak hal yang kami lakukan sifatnya suka berubah. Selama solusi itu berhasil," tambahnya.