Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yakni Goto Peopleverse Fund (GPF) kembali melepas saham GOTO.
Dikutip dari laporan pemegang saham di atas 5 persen KSEI, ditulis Rabu (14/2/2024), GPF melepas 320.304.415 saham GOTO sesuai laporan kepemilikan pada 12 Februari 2024. Dengan demikian, kepemilikan saham GPF di GOTO sekitar 5,3 persen atau sebesar 63,64 miliar saham. Sebelumnya GPF genggam 63,96 miliar saham GOTO atau setara 5,3 persen.
Advertisement
Sementara itu, Taobao China Holding Limited masih genggam 7,37 persen saham GOTO. Jumlah saham itu setara 88,53 miliar saham GOTO per 12 Februari 2024.
Namun, pada laporan 7 Februari 2024, kepemilikan saham GOTO oleh Taobao China Holding Limited berkurang.Taobao China Holding Limited melepas 16,20 miliar saham GOTO. Dengan demikian, Taobao genggam saham GOTO 7,37 persen atau setara 88,53 miliar saham. Sebelumnya Taobao memiliki 8,72 persen saham GOTO atau setara 104,73 miliar saham.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 13 Februari 2024, saham GOTO stagnan di posisi Rp 86 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 18.843 kali dengan volume perdagangan 17.152.940 saham. Nilai transaksi Rp 143,8 miliar.
SVF GT Subco dan GPF Kembali Lepas Saham GOTO
Sebelumnya diberitakan, perusahaan investasi Softbank melalui anak usaha SVF GT Subco kembali melepas saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait laporan pemegang saham di atas 5 persen pada 6 Februari 2026, SVF GT Subco melepas 69,06 juta saham GOTO. Dengan demikian, kepemilikan saham GOTO oleh SVF GT Subco menjadi 91,10 juta saham atau setara 7,58 persen.
Demikian juga GoTo Peopleverse Fund (GPF) melepas 22,72 juta saham. Sehingga kepemilikan saham GOTO oleh GPF menjadi 63,99 juta saham atau setara 5,33 persen.
Sementara itu, Taobao China Holding Limited tetap genggam 104,73 juta saham GOTO atau setara 8,72 persen.
Pada laporan kepemilikan pemegang saham di atas 5 persen per 5 Februari 2025, SVT GT Subco menjual 250 juta saham GOTO sehingga kepemilikan saham GOTO menjadi 91,17 juta atau 7,59 persen.
Selain itu, GOTO Peopleverse Fund (GPF) juga melepas saham GOTO sebesar 66,54 juta. Dengan demikian, GPF genggam 64,02 juta saham GOTO atau setara 5,33 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 7 Februari 2024, saham GOTO ditutup stagnan di posisi Rp 84. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 85 dan terendah Rp 82 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.323 kali dengan volume perdagangan 16.838.122 saham. Nilai transaksi Rp 137,6 miliar.
Advertisement
Mengintip Prospek Saham GOTO pada Tahun Naga Kayu
Sebelumnya diberitakan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diperkirakan cuan pada Tahun Naga Kayu. Hal ini didukung dari sektor teknologi yang berasal elemen api.
Sementara Pengamat pasar modal, Hans Kwee menyebutkan salah satu sektor yang menarik pada Tahun Naga adalah sektor teknologi dari elemen api. "Sektor yang diuntungkan terkait elemen api, kayu dan logam. Untuk api ada sektor teknologi dan media. Saham rekomendasi teknologi dan media salah satunya GOTO," kata Hans kepada Liputan6.com, Rabu (7/2/2024).
Pada perdagangan Selasa, 6 Februari 2024, saham GOTO ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 84. Frekuensi perdagangan saham GOTO tercatat sebanyak 22.190 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 4 miliar lembar senilai Rp 331,63 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO terkoreksi 3,45 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, saham GOTO turun 11,58 persen.
Tahun 2024 merupakan Tahun Naga Kayu, yang dimulai dari 10 Februari 2024 hingga 28 Januari 2025. Dilansir dari China Highlights, dalam astrologi Tionghoa, naga melambangkan kekuatan, kemuliaan, kehormatan, keberuntungan, dan kesuksesan.
Sektor Teknologi
Sebagai satu-satunya makhluk mitos dalam zodiak Tionghoa, naga dianggap sebagai makhluk supernatural tanpa tandingan dalam hal bakat dan keunggulan.
Tahun Naga Kayu ini diharapkan membawa energi yang menggairahkan dan memotivasi, mendorong banyak orang untuk mengambil inisiatif dan berani menghadapi tantangan. CEO Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem mengatakan Tahun Naga Kayu Yang diharapkan membawa energi pembaharuan dan pertumbuhan.
"Naga melambangkan kekuatan dan transformasi. Sementara Kayu Yang menandakan pertumbuhan dan ekspansi. Diterjemahkan ke pasar modal, ini bisa berarti peluang signifikan di sektor-sektor yang berkaitan dengan teknologi, energi terbarukan, dan pendidikan, di mana inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan menjadi kunci," kata Hendra.
Advertisement