Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut tiga Mahfud MD mengawali hari pemungutan suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024) dengan salat subuh berjamaah.
Pada malam harinya, dia menyempatkan diri berkomunikasi dengan sang anak di Belanda melalui video call dan mendapatkan doa dari sang cucu.
Advertisement
Pantauan Liputan6.com, Mahfud MD beserta istri keluar dari kediamannya sekitar pukul 04.35 WIB dan melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid depan rumah.
Sementara dialog dengan anak dan cucunya dilakukan usai melaksanakan tirakatan serta doa bersama.
Saat video call, Mahfud bertanya kepada cucunya, Irada Savinova soal rencana kepulanganya ke Indonesia untuk pindah sekolah dari Belanda.
"Baru pulang sekolah ya? Kamu kapan mau pulang ke Indonesia? Katanya mau pindah sekolahnya, kapan?," tanya Mahfud.
"Enggak tahu, mungkin Juni," jawab Irada.
Irada juga ditanya soal aktivitasnya mengaji. Mahfud pun mendengar pengakuan cucunya, bahwa sang guru tengah sakit sehingga intensitasnya berkurang.
Selain itu, dia juga menunjukkan kemahirannya berbahasa Belanda, yang langsung diartikannya.
“Semoga Abah selalu sehat dan bahagia,” ucap Irada.
“Kamu mau bilang apa tadi buat abah besok?,” tanya ayahnya yang juga anak dari Mahfud, Mohammad Ikhwan Zein.
"Semoga menang vote-nya" kata Irada mendoakan.
"Semoga menang vote-nya, iya amin," ujar Mahfud sambil tertawa.
Langsung Tirakatan di Yogyakarta
Calon wakil presiden (cawapres) Mahfud Md langsung bertolak ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) setelah pulang dari menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci. Dia pun menggelar tirakatan bersama dengan warga sekitar di masjid depan kediamannya.
Pantauan Liputan6.com, Selasa (13/2/2024), Mahfud berkumpul bersama warga sekitar di Masjid Darul Ikrom, Jalan Jati/Waru Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY. Dia menegaskan acara tersebut hanya berisikan doa bersama tanpa ada bentuk kampanye apapun.
"Ini acaranya spontan saja. Saya kan orang Jogja yang tinggal di Jakarta. Ini pas pulang ke sini karena harus memilih di sini, ya teman-teman karena saya kebetulan ikut dalam kontestasi, teman-teman saya silakan ke sini untuk ngobrol. Tapi tidak ada tendensi pengumpulan suara," tutur Mahfud di lokasi.
"Yang datang ke sini semua sikap politiknya sudah jelas, jadi tidak ada kampanye. Nanti tidak ada penyebutan paslon lah, pilih lah, ini ngobrol-ngobrol biasa, ringan, tidak ada kampanye dan politiknya," sambungnya.
Advertisement
Untuk Kebaikan
Adapun soal doa bersama, kata Mahfud, hal itu dilakukan untuk bermunajat demi kebaikan Indonesia. Berdoa secara bersama-sama pun merupakan hal yang lumrah, terlebih dia baru saja pulang umroh.
"Ya berdoa untuk kebaikan Indonesia agar Indonesia memperoleh anugerah yang terbaik dari Yang Maha Kuasa. Karena Indonesia ini adalah sebuah pertaruhan kita, setiap pemilu adalah pertaruhan kita ke mana arah Indonesia ini ke depan," jelas dia.
Mahfud menilai, rakyat Indonesia telah cukup banyak menerima informasi tentang situasi politik Tanah Air dan mengetahui apa yang seharusnya diperbuat.
"Saya kira masyarakat sudah memperoleh informasi itu. Meskipun saya tahu karena lebih dari 70 persen masyarakat kita itu pendidikannya masih setingkat SMP ke bawah, mungkin informasi itu harus demgan bimbingan para tokohnya, tentu dijelaskan lebih lanjut sampai pada pilihan yang secara rasional atau public common sense. Tapi saya optimis pemilu besok akan berjalan baik dan hasilnya mungkin akan cukup menyenangkan untuk tahap awal," Mahfud menandaskan.