Liputan6.com, Jakarta - Liburan sepasang turis di Queensland, Australia berubah jadi mimpi buruk ketika keduanya terpaksa tidur di lobi hotel karena kamar mereka dipenuhi serangga. Benjamin, yang tidak ingin memberikan nama belakangnya, mengaku memesan kamar hotel di Park Regis North Quay Hotel, Brisbane.
Pasangan itu mengaku menemukan kecoak dan kutu busuk di kamar, yang menyebabkan mereka bermalam di lobi karena "tidak punya tempat lain untuk tidur." "Kami meninggalkan (kamar hotel setelah berada di sana selama beberapa waktu) dan pergi makan malam bersama," kata Benjamin pada The Courier-Mail, dikutip dari news.com.au, Rabu (14/2/2024).
Advertisement
“Kami kemudian kembali bersantai di sofa dan makan cokelat," imbuhnya. "Saat menonton TV, kami membiarkan bungkusan cokelat itu terbuka. Pasangan saya hendak mandi, tapi ketika ia kembali ke sofa, ia berkata, 'Apa itu?' Saya melongok ke bawah dan melihat ada dua kecoak di atas cokelat, sedang memakannya."
Foto yang diambil pasangan tersebut menunjukkan serangga yang mereka tangkap di bawah gelas. Keadaan jadi lebih buruk ketika mereka bersiap tidur, dan melihat ada kutu busuk di bantal. "Kami panik," kata Benjamin. "Saya seperti, 'Ya Tuhan, tidak mungkin.'"
"Untungnya barang-barang kami tidak ada di kamar, semua ada di area dapur. Jadi setelah itu, saya mulai menelepon (staf hotel). Kami mencoba menelepon selama berjam-jam, (tapi hanya mendapat jawaban dari) perwakilan layanan yang tidak bekerja untuk perusahaan.”
Upaya Benjamin mencari hotel lain gagal, karena kamar sudah penuh dipesan. "Saya akhirnya tidur selama 30 menit dengan semua orang keluar masuk hotel setelah berpesta," katanya.
Kata Pihak Hotel
Grup manajemen hotel, StayWell Holdings, mengatakan staf telah mencoba menghubungi pengurus hotel, tapi tidak dapat bersambung, mengingat masih dini hari. "Kami menerima ini sebagai kegagalan kami," kata penasihat umum grup hotel tersebut, Richard Doyle, pada The Courier-Mail.
"Tamu tersebut tidak dapat dipindahkan ke dalam hotel karena semua kamar kami yang lain sudah penuh," imbuhnya. "Staf kami biasanya membantu tamu menemukan kamar pengganti jika ada masalah, meski hal ini sulit dilakukan jika masalah muncul pukul 2 pagi."
"Saya menerima informasi bahwa anggota staf di lokasi tidak memberikan bantuan karena mereka tidak dapat dihubungi dan ini merupakan kegagalan lebih lanjut dari pihak kami," katanya mengakui.
Sementara itu, Park Regis menekankan bahwa pihaknya berupaya menyediakan akomodasi yang "berkualitas." "Sangat disayangkan waktu pengaduan adalah pukul 02.30 pagi, dan hotel sudah penuh dipesan, sehingga para tamu tidak dapat dipindahkan ke kamar lain," kata pihak hotel.
Advertisement
Wabah Kutu Busuk yang Meresahkan
Pihak hotel melanjutkan, "Kami belum pernah menemukan kutu busuk atau kecoak sebelum kejadian ini, termasuk dari tamu yang menginap di kamar yang sama pada malam sebelumnya. Namun, kami telah mengasapi seluruh hotel sebagai tanggapannya."
"Kutu busuk berpindah-pindah dalam koper atau pakaian, dan diketahui muncul di lokasi yang paling bersih. Mereka sering bepergian bersama orang-orang dengan pesawat, kereta api, dan mobil," katanya. Benjamin dan pasangannya dilaporkan telah menerima pengembalian dana penuh karena insiden ini.
Wabah kutu busuk pertama dilaporkan di Paris, Prancis, kemudian merambah ke Asia, seperti Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura. Sebagai tanggapan, hotel-hotel di Paris tengah berupaya mempersenjatai diri terhadap kutu busuk menjelang Olimpiade musim panas ini, lapor kantor berita Jerman, dpa, 10 Januari 2024.
Menurut Le Parisien, pembasmi serangga di ibu kota sudah menerima pemesanan untuk inspeksi kamar hotel dengan anjing pelacak. Para pelaku bisnis perhotelan akan berusaha maksimal memastikan kamar mereka bebas dari parasit.
Laporan Wabah Kutu Busuk Tahun 2023
Tahun lalu, kutu busuk telah dilaporkan terlihat di pemandian, asrama universitas, dan stasiun kereta api di Korea Selatan. Mengutip CNN, 10 November 2023, setidaknya ada 30 dugaan dan laporan kutu busuk yang terkonfirmasi sejak akhir Oktober 2023.
Hal ini mendorong pemerintah negara itu mengumumkan kampanye empat minggu guna memberantas hama penghisap darah tersebut. Sebelumnya, negara ini praktis bebas dari kutu busuk setelah kampanye pemberantasan kutu busuk di masa lalu, dengan hanya sembilan kutu busuk yang dilaporkan ke Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) sejak 2014.
Hama ini kemudian muncul secara tiba-tiba, menyusul laporan wabah serupa di Prancis dan Inggris, serta peningkatan kasus di Amerika Serikat (AS). Mulai awal November 2023, Singapura juga melaporkan kasus serupa. Hama ini dilaporkan terlihat di rumah, hotel, dan asmara.
Perusahaan pembasmi parasit biasanya memeriksa tempat-tempat, seperti retakan pada lantai parket, sandaran kepala, bahkan batang kabel serta titik listrik. Lemari, sofa, dan laci juga merupakan tempat umum di mana kutu busuk bersembunyi.
Advertisement