Kapolri Ingatkan Warga yang Tidak Puas Hasil Pemilu 2024 Jangan Anarkis

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarki apabila tidak puas dengan hasil pemilu 2024.

oleh Tim News diperbarui 14 Feb 2024, 14:10 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat apel peninjauan pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan anarki apabila tidak puas dengan hasil pemilu 2024.

Pesan itu disampaikan Jenderal Sigit sebagai upaya agar kerusuhan yang sempat terjadi pada pemilu 2019 silam tidak terulang kembali.

"Kita mengantisipasi potensi yang kemudian melakukannya dengan cara-cara tidak sesuai dengan aturan. TNI-Polri akan mengamankan masyarakat, sehingga hal-hal yang akan terjadi pengalaman 2019 kita minimalisir di tahun 2024 ini," ujar Kapolri Jenderal Sigit saat apel peninjauan pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Sigit menyatakan sebagai negara demokrasi tidak ada larangan bagi masyarakat untuk melakukan aksi unjuk rasa. Akan tetapi harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.

"Turun ke jalan boleh, namun tentunya dilakukan secara terukur tidak anarkis dan membahayakan masyarakat dan orang lain," kata Sigit.

Sigit pun menyarankan apabila nanti ada pihak yang tidak terima dengan hasil pemilu bisa memanfaatkan fasilitas hukum yang disediakan. Seperti mengadu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), sampai mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Harapan kita semua dilakukan proses hukum yang benar. Karena ada Bawaslu, KPU, ada MK, jadi tentunya adalah institusi atau badan yang diberikan manakala ada proses saat hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan," tuturnya.

"Namun demikian dan kecurangan-kecurangan yang ada tentunya ini menjadi hal yang selalu dimunculkan, ada tahapan, wadahnya, silakan digunakan," tambah dia.


TNI-Polri Siap Antisipasi Potensi Kerusuhan Pasca Pemilu 2024

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berkaca dari perjalanan pemilu, Sigit tak memungkiri adanya potensi aksi protes masyarakat yang tidak puas dari hasil perhitungan suara. Sehingga, dia menegaskan, Polri dan TNI pun telah siap apabila ada aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.

"TNI, Polri siap apabila kemudian turun ke jalan dan kemudian mau tidak mau ini akan ganggu ketertiban umum, kepentingan masyarakat lain. Kami tentu semua dalam posisi harus menghadapi seluruh kemungkinan," ujar Sigit.

 


Jokowi: Kalau Ada Kecurangan Pemilu 2024, Lapor ke Bawaslu

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana nyoblos Pemilu 2024 di TPS Gambir. [@jokowi]

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal proses pencoblosan pemilu 2024 di luar negeri dan adanya tudingan kecurangan dalam proses pemilu. Jokowi mempersilakan masyarakat untuk melaporkan ke Bawaslu apabila ada kecurangan dalam pemilu 2024.

"Semuanya kan ada mekanismenya. Kalau di lapangan, kalau ada kecurangan bisa dilaporkan ke Bawaslu," kata Jokowi usai mencoblos pemilu 2024 di TPS 10 RW Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Selain itu, kata Jokowi, masyarakat dapat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) apabila menemukan ada kecurangan pemilu. Jokowi menyebut masyarakat bisa mengikuti mekanisme yang ada.

"Kemudian kalau masih belum ini kan masih ada gugatan lagi di MK. Saya kira mekanisme itu yang harus semuanya mengikuti," ujar Jokowi.

Jokowi ingin pemilu 2024 berjalan sengan lancar dan semua masyarakat bisa menggunakan hak pilihnya. Dia berharap pemilu 2024 bisa menjadi pesta rakyat yang bisa membawa kegembiraan.

"Ya pemilunya berjalan dengan lancar, seluruh rakyat bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik dan semuanya berlangsung dengan jurdil, luber dan aman. Itu yang kita harapan," tutur Jokowi.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya