Liputan6.com, Abu Dhabi - India dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (13/2/2024) menandatangani perjanjian mengenai koridor perdagangan yang bertujuan menghubungkan Eropa dengan India via Timur Tengah melalui laut dan kereta api. Rencana ambisius tersebut didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.
Pengumuman perjanjian kerangka kerja, yang dicapai selama kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke UEA, dirilis oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India. Namun, hanya sedikit rincian mengenai apa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang dipublikasikan.
Advertisement
"Hal ini akan membangun pemahaman dan kerja sama sebelumnya mengenai masalah ini dan mendorong kerja sama India dan UEA untuk memajukan konektivitas regional," sebut pernyataan Kemlu India.
Koridor, yang diumumkan September lalu di sela-sela KTT G20 di New Delhi, bertujuan untuk membentang dari India melintasi Laut Arab hingga Uni Emirat Arab dan melalui Arab Saudi sebelum menghubungkan melalui Yordania dan Israel ke Eropa.
Pernyataan Kemlu India tidak menyebutkan negara mana pun selain India dan UEA, kekuatan regional Teluk Arab, yang relasinya dibangun berdasarkan hubungan dagang selama lebih dari satu abad.
Perjanjian mengenai Koridor Ekonomi India-Timur Tengah terjadi di tengah perang Hamas Vs Israel di Jalur Gaza yang telah menggagalkan rencana yang didukung AS untuk lebih mengintegrasikan Israel dengan negara-negara tetangga Arab-nya.
Arab Saudi sendiri telah menghentikan rencana normalisasi hubungan dengan Israel.
Kementerian luar negeri UEA tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email mengenai rincian perjanjian tersebut.
"Saat ini, kawasan kami sedang melalui masa sulit tetapi karena hubungan kami dengan Anda, kami membangun banyak harapan dan menantikan masa depan bersama India yang setara dengan ambisi kami," kata Presiden UEA Syekh Mohamed bin Zayed al Nahyan dalam pertemuan dengan Modi pada Selasa, menurut video yang dibagikan pihak Modi, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/2).
Tandingan Belt and Road Initiative?
UEA menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2020 berdasarkan inisiatif yang didukung AS yang dikenal sebagai Perjanjian Abraham. UEA tetap mempertahankan hubungan dengan Israel selama perang di Jalur Gaza berlangsung, meski mereka berulang kali juga mengkritik pengeboman membabi buta Israel di Jalur Gaza dan menyerukan gencatan senjata.
Perjanjian kerangka kerja antara India dan UEA dinilai memberi sinyal bahwa kedua negara terus maju dengan rencana membangun koridor tersebut, yang dinilai juga dapat melemahkan strategi konektivitas infrastruktur perdagangan global China, Belt and Road Initiative.
Perjanjian India dan UEA ditandatangani pula ketika kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan terhadap kapal-kapal dagang yang berlayar di Laut Merah, langkah yang mereka klaim sebagai protes atas pengeboman Israel di Jalur Gaza.
Advertisement
Kunjungan Ketujuh
Selain Koridor Ekonomi India-Timur Tengah, UEA dan India juga menandatangani perjanjian investasi bilateral dan bertukar perjanjian kerja sama yang mencakup interkoneksi listrik, perdagangan, dan infrastruktur digital.
Salah satu agenda Modi dalam kunjungannya ke UEA adalah berpidato di depan puluhan ribu diaspora India. Dia juga meresmikan pembukaan kuil Hindu pertama yang dibangun dari batu, BAPS Hindu Mandir.
Ini adalah kunjungan ketujuh Modi ke UEA sejak menjadi perdana menteri hampir satu dekade lalu.