Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bawaslu Kota Tangerang Selatan, Muhammad Acep, menghimpun sejumlah data pengawasan, baik dugaan pelanggaran ataupun penundaan pencoblosan Pemilu 2024 di wilayahnya.
"Kami memiliki data, hasil pengawasan sementara. Seperti adanya kekurangan surag suara yang terjadi di beberapa TPS, kemudian ada juga tidak dilaksanakannya pemungutan suara pada hari ini dikarenakan bencana alam banjir," ungkapnya, Rabu (14/2/2024).
Advertisement
Temuan lain seperti di Ciputat Timur, di TPS 68 misalnya, jumlah DPT dengan surat suara yang dikirimkan ke TPS tersebut tidak sesuai atau sangat berlebih. Yakni, jumlah DPT 284, tapi surat suara yang dikirimkan adalah 291, lalu di amplopnya tertulis 290.
Kemudian untuk surat suara DPR RI, setelah dihitung surat suaranya ada 300, tetapi tertulis di amplopnya 290.
"Nah kami menilai bahwa KPU nya sendiri tidak siap. Tidak siap dan tidak cermat, sehingga membuat perbedaan isi maupun tulisan yang ada di amplop,"ungkap Acep.
TPS Direlokasi
Lalu, ada juga TPS yang direlokasi karena bencana banjir, laporan sementara yang masuk, terdapat 1 TPS yang direlokasi. Di kawasan Serpong, ada TPS yang baru buka diatas jam 8 pagi juga karena terkena bencana.
"Itu karena konfisi TPSnya rubuh, kena angin deras pada malam harinya. Yakni ada tiga TPS, TPS 44, 45 dan 48," ungkap Acep.
Temuan-temuan pelanggaran lain punnmasih terus didalami Bawaslu Kota Tangsel, untuk kemudian diinvestigasi. Serta akan dilakukan mitigasi, untuk kemudian dikeluarkan rekomendasi apakah diharuskan pemungutan suara ulang (PSU) atau rekomendasi lainnya.
Advertisement