Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabumi Raka mendeklarasikan kemenangan sementara mereka atas hasil quick count yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei dan KPU. Dalam pidato yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, Rabu malam, 14 Februari 2024, Prabowo sempat melontarkan pepatah Jawa.
"Ajaran orang tua kami, mikul duwur, mendhem jero. Bagi yang bukan orang Jawa, itu artinya, mengangkat yang baik dan memendam yang kurang baik," ujarnya.
Advertisement
Pepatah itu dilontarkannya dalam rangka mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu kembali setelah gelaran kampanye berakhir dan puncak Pemilu 2024 telah dilaksanakan. Ia mengatakan bahwa berdasarkan ajaran orang tua dan leluhurnya pula, dirinya diajarkan mengedepankan kekeluargaan dan persaudaraan, bukanlah permusuhan.
"Ini ada dalam budaya kita. Rakyat Indonesia tidak suka menjelek-jelekkan, tidak suka saling menghujat," ucapnya.
Meski begitu, ia mengakui bahwa pertengkaran di antara sesama saudara adalah hal biasa. Tapi, ia menekankan bahwa pertengkaran bukanlah alasan untuk perpecahan.
Menurut dia, setiap rakyat yang ditemuinya selama periode kampanye, menginginkan kerukunan terjadi di antara para pemimpin bangsa. Kalau pun ada kata-kata yang keras disampaikannya dan jajarannya saat berkampanye, itu biasa. "Itu namanya kampanye," dalihnya.
"Saya mengajak, mari kita lupakan kata-kata yang kasar," ujarnya lagi.
Sebelumnya dalam Debat Capres yang digelar di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024, Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo sempat melayangkan pertanyaan pada Calon Presiden nomor urut dua Prabowo Subianto terkait pernyataannya saat kunjungan di Pontianak pada Januari 2024.
Debat Panas Ganjar dan Prabowo soal Internet Gratis
Ketika itu, menurut Ganjar, Prabowo menyampaikan kalau orang yang menginginkan internet gratis berarti otaknya lambat. Padahal, Ganjar menuturkan, kehadiran internet gratis bisa mengatasi kesenjangan, data pendidikan, kesehatan, kemiskinan, dan hal lainnya. Data BPS menyebut ada kondisi ketimpangan digital yang sangat tinggi di Indonesia.
"Pertanyaan saya pada Bapak Prabowo, setuju tidak untuk memperbaiki ketimpangan digital ini dan bagaimana caranya?" ujar Ganjar bertanya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Prabowo Subianto pun menjelaskan maksud dari pernyataannya. Prabowo menuturkan, ia sebenarnya membandingkan antara yang mana lebih penting antara internet gratis atau makan gratis bagi masyarakat kalangan bawah.
"Yang saya katakan adalah yang mana yang lebih penting, internet gratis atau makan gratis untuk orang yang sedang susah, untuk orang miskin, untuk orang kalangan bawah, itu yang saya maksud," tutur Prabowo.
Sebab itu, Prabowo menuturkan, dirinya setuju dengan program internet gratis. Namun, ia tidak merasa internet gratis lebih penting dari makan gratis.
Advertisement
Baju Kotak-Kotak Biru
Dilihat dari live streaming Liputan6 Update di Vidio.con, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka terlihat menaiki mobil kap terbuka dalam perjalanan menuju ke Istora. Keduanya kompak memakai kemeja biru putih tangan pendek motif kotak-kotak dan melambaikan tangan kepada para pendukung mereka yang memenuhi jalanan menuju Istora. Busana yang dikenakan paslon tersebut mengingatkan pada versi baju kotak-kotak Jokowi yang pernah dikenakan di periode kampanyenya dulu.
Sampai di dalam Istora, Prabowo dan Gibran kembali disambut meriah para pendukungnya dan menuju ke panggung utama. Mereka juga disambut pembawa acara, Raffi Ahmad dan Marsel Widianto yang juga merupakan pendukung capres nomor urut 02.
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bersama-sama, Prabowo berpidato di mimbar panggung utama dengan didampingi Gibran di samping kirinya. "Kita berkumpul di sini untuk mensyukuri hasil penghitungan sementara Pemilu dan Pilpres 2024. Saya mengucapkan terima kasih pada Mas Gibran, calon wakil presiden kita. Terima kasih juga buar para ketua partai dan para pendukung kita semua," ucap Prabowo.
Hasil Quick Count CSIS
Melansir laman Bisnis Liputan6.com, salah satu lembaga survei yang sudah mengumumkan data suara hingga 90 persen di seluruh provinsi Indonesia adalah Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Pengumpulan data suara diambil dari 2.000 TPS yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia.
Dari data yang masuk 90 persen pada pukul 18.31 WIB, pasangan calon (Paslon) nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul dengan angka 58,23 persen. Disusul paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebesar 25,04 persen. Kemudian di urutan ketiga ada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 16,73 persen.
"Saat ini kita sudah masuk angka di atas 90 persen dan kecenderungan data sangat stabil," kata Ketua Departemen dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Arya meyakini hasil dari selisih quick countnya dengan hasil real KPU tidak akan berbeda jauh. Hal itu terlihat dari pengalaman tahun 2019 yang memilimi perbedaan data hanya 0,12 persen. "Selisih antara quick count dengan hasil real KPU tidak berbeda jauh. Pengalaman kita 2019 perbedaan antara quick count dan KPU hasil hanya 0,12 persen," pungkasnya.
Advertisement