Liputan6.com, Jakarta - Seorang muslim wajib menunaikan sholat selagi tidak memiliki udzur syar’i. Saat kerja atau tengah liburan wajib menyempatkan sholat, syukur-syukur dilakukannya di awal waktu.
Sholat lima waktu sebaiknya dilakukan secara berjemaah di masjid. Sholat jemaah lebih utama dibanding sholat sendirian (munfarid). Menurut hadis, orang yang melaksanakan sholat berjemaah akan mendapat pahala 27 derajat.
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: “Sholat berjemaah melampaui sholat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat." (HR Bukhari, dinukil dari NU Online)
Baca Juga
Advertisement
Tentang sholat berjemaah, dalam realitanya tidak selalu seorang imam diikuti dengan makmum yang banyak. Ada kalanya sholat berjemaah dilakukan berduaan saja, satu imam dan satu makmum.
Kondisi ini sangat mungkin terjadi. Dalam kondisi khusus, ada kalanya, muda-mudi sepasang kekasih berjemaah berdua. Sementara, mereka bukanlah pasangaan halal atau suami istri, melainkan sebatas pacar.
Soal sholat berjemaah berdua, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya. Apakah boleh sholat berjemaah berdua tapi bersama orang yang bukan mahram dan bagaimana hukumnya?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Buya Yahya Menjawab
Ulama kharismatik Buya Yahya menjawab hukum sholat berjemaah berdua dengan bukan mahram. Ia mengatakan, sholat lelaki dengan perempuan yang bukan mahram sholatnya sah.
Meski begitu, sholat berduaan dengan yang bukan mahram dilarang dalam syariat. Buya Yahya menegaskan, yang dilarang bukan sholat berjemaahnya, tapi berduaannya dengan orang yang bukan mahram.
“Jadi kalau masalah sholat berjemaah laki-laki (dengan perempuan) bukan mahram boleh berjemaah (sah). Yang gak boleh berduaannya,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (15/2/2024).
Advertisement
Kenapa Sholat Berduaan Bukan Mahram Dilarang?
Buya Yahya menuturkan, sholat berjemaah yang dilakukan hanya dua orang (laki-laki dan perempuan) bukan mahram khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Kondisi khalwat (berduaan) bukan tidak mungkin terayu dengan godaan setan.
“Maksud khalwat itu berduaan yang jika orang tersebut ingin melakukan sesuatu yang tdak senonoh pasti bisa. Itu khalwat. Harus ada yang ketiga. Mungkin siapa saja yang ketiga sehingga tidak jadi khalwat,” Buya Yahya menjelaskan.
Dengan begitu, apabila muslim ingin melaksanakan sholat berjemaah sebaiknya tidak hanya berduaan saja dengan orang yang bukan mahram. Kalaupun berdua harus ditemani orang lain agar tidak jadi khalwat. Wallahu a’lam.