Liputan6.com, Jakarta - Surga digambarkan sebagai tempat penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara, sebagai balasan dari amal shaleh dan ketaatan kepada Allah. Al-Qur'an secara rinci menggambarkan surga sebagai tempat yang disiapkan bagi orang-orang yang menjalankan kehidupan mereka dengan penuh taat, menjauhi larangan-Nya, dan berusaha mencapai ridha Allah.
Para penghuni surga akan menikmati keindahan luar biasa, seperti taman-taman yang hijau, sungai-sungai yang mengalir, dan buah-buahan yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya.
Di dalam surga, nikmat bukan hanya bersifat materi, tetapi juga bersifat rohaniah. Penghuni surga akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian jiwa yang abadi, bersatu dengan orang-orang yang mereka cintai, dan terutama, mendapatkan keridhaan Allah.
Surga juga menjadi tempat penuh keadilan, di mana setiap amal baik yang dilakukan oleh manusia akan diberikan balasan yang setimpal. Hal ini menunjukkan betapa surga merupakan puncak kebahagiaan dan kepuasan yang tidak terbandingkan dengan segala kenikmatan dunia.
Dalam perspektif Islam, kehidupan di dunia dianggap sebagai ujian untuk mempersiapkan umat manusia menuju surga. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai agama, berbuat baik kepada sesama, dan senantiasa berusaha menjauhi segala bentuk dosa.
Surga menjadi motivasi dan harapan yang kuat bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan ini, menginspirasi mereka untuk terus berusaha mencapai kebaikan dan ketaatan kepada Allah.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Penjelasan Mengenai Buah-buahan di Surga
Menukil Islampos.com, mungkin kita menganggap buah-buahan sudah menjadi hal yang tidak aneh. Sebab, di dunia pun berbagai macam jenis buah-buahan tersedia. Lalu, apa yang membuatnya berbeda?
Allah Ta’ala menjelaskan dalam ayat-ayat Alquran berbagai macam buah-buahan yang lezat sebagai makanan bagi penduduk Surga. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan (di dalam Surga terdapat) buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan (di dunia),” (QS. Al-Waaqi’ah: 20-24).
“Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasang-pasangan,” (QS. Ar-Rahmaan: 52).
“Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima,” (QS. Ar-Rahmaan: 68).
Semua itu Allah Ta’ala jadikan mudah untuk mereka jangkau dan nikmati. Allah Ta’ala berfirman, “Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan untuk dipetik dengan semudah-mudahnya,” (QS. Al-Insaan: 14).
Advertisement
Buah-buahan di Surga Jauh Lebih Indah dan Lezat
Kenikmatan ini kekal abadi serta tiada habisnya. Allah Ta’ala berfirman, “Dan (di dalam Surga terdapat) buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya,” (QS. Al-Waaqi’ah: 32-33).
Dalam Al-Qur-an, Allah Ta’ala menjelaskan tingginya kenikmatan dan kelezatan buah-buahan di Surga yang dirasakan oleh penghuni Surga.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal shaleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya,” (QS. Al-Baqarah: 25).
Makna firman Allah Ta’ala dalam ayat ini, “Mereka diberi buah-buahan yang serupa,” ada tiga penafsiran dari para ulama Ahli tafsir:
Buahan-buahan di Surga serupa dengan buah-buahan di dunia dalam rupa dan warnanya, tetapi rasanya jelas berbeda (karena buah-buahan di Surga jauh lebih nikmat). Ini ucapan Imam Mujahid, Abul ‘Aliyah, adh-Dhahhak, As-Suddy dan Muqatil.
Semua buah-buahan di Surga serupa dalam kelezatan dan keindahannya, tidak ada keburukan padanya. Ini ucapan Imam al-Hasan al-Bashri dan Ibnu Juraij.
Buahan-buahan di Surga serupa dengan buah-buahan di dunia dalam bentuk dan namanya, akan tetapi buah-buahan di Surga lebih indah rupanya dan lebih lezat rasanya. Ini ucapan Imam Qatadah dan Ibnu Zaid.
Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di berkata, “Ada yang berpendapat (bahwa maknanya), serupa dalam namanya (tapi) berbeda rasanya. Ada yang berpendapat, serupa dalam warnanya (tapi) berbeda namanya. Ada juga yang berpendapat, (semua buah-buahan di Surga) serupa satu sama lainnya dalam keindahan, kelezatan dan kenikmatannya, mungkin saja pendapat (terakhir) ini yang benar.”
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul