Liputan6.com, Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengucapkan selamat via telepon kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang unggul dalam quick count hasil pemilu 2024.
Selain itu, keduanya juga sempat membahas peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura.
Advertisement
"Lee dan Prabowo membahas hubungan bilateral yang sangat baik", kata sekretaris pers Perdana Menteri Chang Li Lin, seperti dilansir CNA, Kamis (15/2/2024).
"Para pemimpin juga setuju mengenai pentingnya mengidentifikasi bidang kerja sama baru dan saling menguntungkan," tambahnya.
Selain Prabowo, Lee juga menelepon Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan mengucapkan selamat atas kesuksesan penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
"Selama masa jabatan mereka, PM Lee dan Presiden Jokowi memperkuat hubungan erat antara Singapura dan Indonesia melalui penyelesaian masalah bilateral yang sudah berlangsung lama, dan memetakan bidang kerja sama baru di bidang keberlanjutan, ekonomi digital, dan pengembangan sumber daya manusia," lanjut Chang.
Sebelumnya, dalam otoritasnya sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo pernah melakukan pertemuan dengan PM Lee pada 11 Juni 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo menyampaikan apresiasi kepada PM Lee Hsien Loong atas kontribusinya dalam mendorong peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara.
"Kami mendukung penuh agar kerja sama pertahanan yang kuat antara Indonesia dan Singapura dibangun dengan berpedoman pada prinsip-prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan penghormatan penuh terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan hukum internasional," ujar Menhan Prabowo kala itu.
Prabowo-Gibran Unggul
Hasil perhitungan cepat atau quick count pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pilpres 2024 masih terus berlangsung.
Sebagaimana dari keterangan yang diterima, hasil sementara quick count dari sejumlah lembaga hingga Kamis (15/2/2024), pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul.
Hasil sementara quick count CSIS Indonesia pada Kamis (15/2) pukul 19.20 WIB, total suara masuk 99,85 persen menunjukan rincian sebagai berikut:
- Pasangan 01 (Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar): 24,97 persen
- Pasangan 02 (Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka): 58,23 persen
- Pasangan 03 (Ganjar Pranowo dan Mahfud Md): 16,80 persen.
Advertisement
Komentar Jokowi
Menanggapi unggulnya suara yang diraih pasangan nomor urut 2, Jokowi mengatakan quick count juga merupakan metode penghitungan suara yang ilmiah.
Namun, ia mengingatkan agar semua pihak tak terburu-buru menanggapi hasil quick count Pilpres 2024 yang dirilis berbagai lembaga survei. Jokowi meminta semua pihak menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Tapi apa pun kita harus menunggu hasil resmi dari KPU. Jadi sabar. Ojo kesusu. Sabar," ujarnya.
Jokowi mengaku telah memberikan selamat langsung kepada Prabowo, usai melihat hasil quick count. Dia juga telah bertemu langsung dengan Prabowo pada Rabu 14 Februari 2024 malam.
"Selamat, selamat. Ketemu ketemu langsung udah semalam," tutur Jokowi.
OSO Soal Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count: Ada Banyak UU yang Dilanggar
Di sisi lain, menanggapi unggulnya suara Prabowo di quick count, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menilai, banyak undang-undang yang dilanggar dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
"Ada banyak undang-undang (UU) yang dilanggar ngerti enggak? Nanti UU yang dilanggar itu akan muncul pada beberapa hari loh," kata Oso, saat diwawancarai di High End, Jakarta, Kamis (15/2), seperti dikutip kanal News Liputan6.com.
"Kalau pelanggaran UU itu pasti akan pelanggaran kepada republik Indonesia dan itu bahaya, ngerti? Nah kita tidak mau berandai-andai ada pasal-pasal di situ jelas yang dilanggar," sambungnya.
Dia pun memberikan contoh, di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) maksimal suara yang diperoleh seharusnya 300, namun yang terjadi pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran mampu memperoleh 700 suara.
Advertisement