Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mencatat dalam seminggu terakhir rata-rata pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) tercatat sebesar 2.978 ton.
"Jumlah ini masih dalam kondisi normal dengan jumlah 2.500–3.000 ton per hari," kata Mendag Zulkifli Hasan saat mengunjungi PIBC, di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Advertisement
Sedangkan stok beras di PIBC, tercatat sebesar 33.376 ton. Artinya, jumlah tersebut melebihi stok saat kondisi normal, yakni sebanyak 30.000 ton. Mendag menyampaikan, Kementerian Perdagangan akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait agar harga beras tetap terkendali.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah mengecek stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pada Kamis, 15 Februari 2024. Jokowi pun memastikan pasokan beras melimpah dan siap didistribusikan ke pasar.
Presiden menilai, kelangkaan beras yang terjadi saat ini dikarenakan hasil panen yang belum masuk ke pasaran. Selain itu, Jokowi menyebut ada masalah distribusi karena banjir di beberapa daerah.
Kendati begitu, masalah-masalah tersebut telah diselesaikan melalui pengiriman dari Bulog ke daerah mapun ke Pasar Induk Cipinang. Dia meyakini masalah kelangkaan beras akan selesai dalam satu hingga dua minggu ke depan.
Stok di Cipinang Melimpah, Jokowi Janji Harga Beras Turun Maksimal 2 Pekan
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengecekan ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disalurkan dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
RI 1 juga melihat langsung kondisi beras di sana dalam jumlah berlimpah. Sehingga ia meminta masyarakat tidak khawatir karena kesulitan mencari beras dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau.
"Saya datang di Pasar Induk Cipinang ini untuk memastikan bahwa stok beras di sini ada karena dari sinilah didistribusikan ke ritel, ke super market, ke daerah, dari Pasar Induk Cipinang ini. Sehingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada, tersedia, jumlahnya cukup, dan saya melihat melimpah," ujar Jokowi, Kamis (15/2/2024).
Jokowi juga menyoroti harga beras saat ini yang berada di atas harga normal. Penyebabnya, selain karena belum masuknya hasil panen, jalur distribusinya juga terganggu oleh banjir di sejumlah daerah seperti di Demak dan Grobogan.
"Tapi saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog juga ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang. Saya kira dalam seminggu-dua minggu ini harga beras akan sedikit turun, sambil menunggu panen," ungkapnya.
"Sudah, pokoknya pasar minta berapa pun, beri. Daerah minta berapa pun, beri, baik yang SPHP maupun yang komersial," pinta Jokowi.
Advertisement
Harga Mahal karena Bansos
Jokowi juga menepis anggapan kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan alias bansos beras dari pemerintah.
Menurut dia, pemberian bantuan pangan kepada masyarakat justru merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan harga beras dengan meningkatkan suplai di masyarakat.
"Tidak ada hubungannya sama sekali dengan bantuan pangan beras, tidak ada hubungannya sama sekali (kenaikan) harga. Karena justru ini yang bisa mengendalikan, karena suplainya lewat bantuan sosial ke masyarakat sehingga justru itu menahan harga tidak naik. Kalau enggak, justru melompat," bebernya.
"Ini rumus supply dan demand. Kalau suplainya diberikan dan terdistribusi dengan baik, otomatis harga akan terkendali," terang Jokowi.
Bos Bulog Jamin Stok Beras di Pasar Aman untuk 20 Hari
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi terus melakukan pemantauan terhadap kecukupan stok beras di pasaran. Ia lantas berkeliling ke 6 lokasi pada Kamis (15/2/2024) untuk melihat ketersediaan stok.
Dari hasil pemantauannya, Bayu menghitung stok beras yang tersedia di pasar mencukupi untuk sekitar 20 hari ke depan tanpa adanya penambahan.
Kecukupan stok beras pun diklaim masih bisa terus bertambah lantaran proses penyaluran masih tetap berjalan, termasuk yang berasal dari kuota impor.
"Dengan kondisi per hari ini aja bisa tahan untuk 20 hari tanpa penambahan stok. Padahal stok masih terus datang, jadi relatif aman," ujar Bayu kepada Liputan6.com, Kamis (15/2/2024).
"Semua proses berjalan. Beras datang lalu disalurkan. Datang lagi, disalurkan lagi," dia menambahkan.
Keyakinan itu muncul pasca Bulog menyalurkan 271 ribu kg, atau setara 271 ton beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang masuk per 13 Februari 2024. Tambahan stok itu disebar untuk 8 ritel modern
Data Beras
Menurut informasi data yang diberikannya, sebanyak 80 ton di antaranya disetorkan kepada Hypermart. Kemudian, sebanyak 50 ton untuk Indomarco Jakarta 2, 50 ton untuk Ramayana, dan 30 ton untuk Alfamart.
Sementara 9 ton beras SPHP disalurkan kepada Indogrosir Kemayoran, 20 ton untuk Indogrosir Tangerang, 22 ton untuk Transmart, dan 10 ton untuk Lottemart.
Bayu juga lantas menunjukan hasil pengecekannya langsung ke 6 tempat pada Kamis (15/2/2024) hari ini. Tak hanya gerai ritel modern, ia pun membagikan laporannya di pasar tradisional hingga Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
"Hypermart beras banyak tersedia, Ramayana Depok tersedia. Pasar Rakyat Rawamangun banyak, Transmart Cempaka Putih juga banyak," ungkap Dirut Bulog tersebut
Advertisement