Tumpahan Minyak di Pantai Trinidad dan Tobago Masih Misteri

Para pejabat Trinidad dan Tobago mengumumkan keadaan darurat nasional pada Minggu, (11/2/2024), akibat tumpahan minyak sekaligus telah meluncurkan upaya pembersihan besar-besaran.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 16 Feb 2024, 10:18 WIB
Para pekerja membersihkan tumpahan minyak di Pantai Rockly Bay di Scarborough, Trinidad dan Tobago, pada 10 Februari 2024. Belum diketahui asal usul kapal yang menyebabkan tumpahan minyak tersebut. (Dok. Akash Boodan/AP)

Liputan6.com, Port of Spain - Investigasi awal terhadap tumpahan minyak yang terjadi di perairan dekat Trinidad dan Tobago menemukan bahwa kapal tongkang yang terbalik, yang diduga menyebabkan bencana tersebut, sedang ditarik ke dekat Guyana.

Para pejabat di negara kepulauan Karibia timur itu sedang berusaha menentukan pemilik kapal tersebut setelah pekan lalu tumpahan minyak menyelimuti pantai-pantai di sepanjang pantai selatan Tobago dan memaksa setidaknya dua sekolah tutup karena masalah kesehatan.

Para pejabat mengumumkan keadaan darurat nasional pada Minggu, (11/2/2024) dan telah meluncurkan upaya pembersihan besar-besaran.

"Penjaga Pantai Trinidad dan Tobago, dengan bantuan dari badan-badan regional dan citra satelit, menetapkan bahwa tongkang dan kapal tunda sedang melakukan perjalanan dari Panama ke Guyana di Amerika Selatan," kata Kementerian Keamanan Nasional Trinidad dan Tobago pada Rabu (14/2), seperti dilansir AP, Jumat (16/2).


Dibantu Asing

Ilustrasi laut. (Mariya/Pixabay)

Penyelidik keamanan maritim asing, kata para pejabat terkait, juga membantu penyelidikan yang sedang berlangsung.

Para pejabat mengatakan tidak jelas apakah ada orang di atas kapal tersebut ketika kapal terbalik dan mulai tenggelam di lepas pantai Tobago. Mereka masih menelusuri lebih lanjut.

Insiden tumpahan minyak telah membuat marah banyak penduduk di negara kepulauan kembar tersebut.


Pemilik Kapal Didesak Muncul

Ilustrasi kapal tenggelam (AFP Photo)

Farley Augustine, sekretaris utama Dewan Majelis Tobago, menuntut pemilik tongkang untuk muncul dan membayar biaya pembersihan.

"Kami punya banyak pertanyaan dan sekarang adalah waktu terbaik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu," katanya pada Rabu.

"Kami perlu mengetahui kuantitas dan material yang Anda angkut, sehingga kami tahu apa yang kami hadapi ... apa yang telah kami coba bersihkan dari pantai kami," kata Agustinus.

Menteri Keamanan Nasional Trinidad dan Tobago Fitzgerald Hinds mengatakan penyelidikan terus berlanjut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya