Dibayangi Ancaman Krisis Pangan, Warga Palestina Serbu Toko Roti di Rafah

Perang antara Israel dan Milisi Hamas yang berkepanjangan memberi ancaman kurangnya pasokan makanan terutama untuk pengungsi Palestina di Rafah. Ada lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina memadati pengungsian sementara di Kota Rafah. Ancaman kekurangan pangan kini menghantui kota yang berada di wilayah paling selatan Gaza.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 16 Feb 2024, 12:05 WIB
Warga Palestina Serbu Toko Roti di Rafah
Perang antara Israel dan Milisi Hamas yang berkepanjangan memberi ancaman kurangnya pasokan makanan terutama untuk pengungsi Palestina di Rafah. Ada lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina memadati pengungsian sementara di Kota Rafah. Ancaman kekurangan pangan kini menghantui kota yang berada di wilayah paling selatan Gaza.
Warga Palestina berkerumun di depan sebuah toko roti untuk membeli roti di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 Februari 2024. (MOHAMMED ABED/AFP)
Perang antara Israel dan Milisi Hamas yang berkepanjangan memberi ancaman kurangnya pasokan makanan terutama untuk pengungsi di Rafah. (MOHAMMED ABED/AFP)
Lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina memadati pengungsian sementara di Kota Rafah. (MOHAMMED ABED/AFP)
Kondisi pengungsi Palestina di Rafah semakin buruk. (MOHAMMED ABED/AFP)
Ancaman kekurangan pangan kini menghantui kota yang berada di wilayah paling selatan Gaza. (MOHAMMED ABED/AFP)
Rafah merupakan kota paling selatan di Gaza yang menjadi pusat krisis kemanusiaan. (MOHAMMED ABED/AFP)
Seorang pria berjalan dengan tas berisi roti yang baru saja dibeli ketika warga Palestina berkerumun di luar toko roti untuk membeli roti di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 15 Februari 2024. (MOHAMMED ABED/AFP)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya