Pemprov DKI Jakarta Olah Bambu Sisa APK Jadi Kompos

Mayoritas sampah sisa alat peraga kampanye (APK) berupa kayu dan bambu. Kemudian, sampah lainnya adalah spanduk, baliho, banner, plastik, hingga kain. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta membawa sampah itu ke fasilitas pengelolaan sampah TB Simatupang untuk didaur ulang. Bambu dan kayu sisa pemasangan atribut kampanye yang tak lagi terpakai ini akan diolah menjadi pupuk kompos.

oleh Helmi Fithriansyah diperbarui 16 Feb 2024, 16:15 WIB
Pemprov DKI Jakarta Olah Bambu Sisa APK Jadi Kompos
Mayoritas sampah sisa alat peraga kampanye (APK) berupa kayu dan bambu. Kemudian, sampah lainnya adalah spanduk, baliho, banner, plastik, hingga kain. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta membawa sampah itu ke fasilitas pengelolaan sampah TB Simatupang untuk didaur ulang. Bambu dan kayu sisa pemasangan atribut kampanye yang tak lagi terpakai ini akan diolah menjadi pupuk kompos.
Petugas sedang memilah tumpukan bambu bekas sisa alat peraga kampanye di tempat penyaringan sampah di TB Simatupang, Jakarta, Jumat (16/2/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Pemprov DKI Jakarta menurunkan 13.690 kilogram sampah alat peraga kampanye (APK) Pemilu 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Mayoritas sampah sisa alat peraga kampanye (APK) berupa kayu dan bambu. Kemudian, sampah lainnya adalah spanduk, baliho, banner, plastik, hingga kain. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta membawa sampah itu ke fasilitas pengelolaan sampah TB Simatupang untuk didaur ulang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sampah dari bahan kayu/bambu akan diolah menjadi pupuk kompos. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Bambu dan kayu sisa-sisa atribut kampanye yang tak lagi terpakai ini akan diolah menjadi pupuk kompos. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya