Pameran Retrospektif 50 Tahun Berkarya, Penghargaan Eksistensi God Bless

Terhitung sudah 50 tahun band God Bless yang digawangi oleh Achmad Albar, Ian Antono, dan kawan-kawan ini mewarnai khazanah musik Indonesia.

oleh M Altaf Jauhar diperbarui 20 Feb 2024, 17:07 WIB
Para personel God Bless saat jumpa pers Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun yang diselenggarakan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). (Liputan6.com/Zulfikar Abubakar)

Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang musik di Indonesia, tak afdol jika tidak mencantumkan God Bless. Salah satu grup band rock legendaris yang hingga kini masih tetap menunjukkan eksistensinya.

Terhitung sudah 50 tahun band God Bless mewarnai khazanah musik Indonesia dengan sejumlah formasi yang pernah dilaluinya. Saat ini, God Bless digawangi oleh Achmad Albar, Ian Antono, Donny Fatah Gagola, Abadi Soesman, dan Fajar Satritama.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan God Bless berkarya, Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya, menggelar Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun. Bertempat di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, acara ini berlangsung dari 17 Februari - 1 Maret 2024.

Pameran ini dibagi menjadi tiga fase dalam menceritakan perjalanan karier God Bless. Mulai dari djabarkannya Story of Journey God Bless dari masa ke masa. Pemberitaan God Bless, kostum dan alat yang selama ini menemani, hingga menjelma sebagai grup rockstar.


Achmad Albar Senang atas Perhatian Pemerintah terhadap God Bless

Personel God Bless saat pembukaan Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun yang diselenggarakan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Achmad Albar merasa senang atas perhatian yang ditunjukkan pemerintah terhadap God Bless. Bagi pria yang akrab disapa Iyek itu, pameran ini merupakan sebuah penghargaan karena menampilkan artefak penting dalam sejarah karier God Bless.

"Kebanggaan bagi kami telah diberikan kesempatan. Pameran ini adalah bentuk penghargaan negara kepada kami, karena kami bisa memamerkan artefak penting sepanjang karier God Bless, sekaligus wujud pengakuan negara atas pencapaian kreatif kami," ujar Achmad Albar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).


God Bless Merupakan Bentuk Konsistensi dalam Berkarya

Para personel God Bless bersama mantan gitaris dan drummer Eet Sjahranie (kanan) dan Teddy Sujaya (kedua dari kanan) serta additional musician Arya Setyadi (kiri) dalam Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun yang diselenggarakan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Menurut Ahmad Mahendra, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), God Bless merupakan bentuk konsistensi dalam berkarya. Ia menyebut Achmad Albar dkk telah menginspirasi jutaan penggemar lewat karya-karya yang disuguhkan.

"God Bless adalah simbol keberanian dan keteguhan dalam dunia musik. Mereka telah menginspirasi jutaan penggemar dengan musik mereka yang kuat dan penuh semangat," kata Ahmad Mahendra.


Diharapkan Dapat Memahami Masyarakat Terkhusus para Pecinta Musik

Para personel God Bless bersama mantan gitaris Eet Sjahranie (kedua dari kiri) dan additional musician Arya Setyadi (kanan) dalam Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun yang diselenggarakan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Hadirnya pameran ini diharapkan dapat memahami masyarakat, terkhusus para pecinta musik tentang kondisi industri musik di setiap zamannya. Di sini publik dapat menjelajahi karya serta benda ikonik God Bless selama rentang waktu lima dekade.

“Pameran ini menggabungkan unsur karya visual dengan teknologi, sehingga memberikan pengalaman yang menarik bagi pengunjung," ucap Ezekiel Rangga selaku Exhibition Director.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya