Suspensi Capai 4 Tahun, Bursa Ingatkan Potensi Delisting Northcliff Citranusa Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan potensi delisting PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB). Hal itu lantaran suspensi saham perseroan akan mencapai 4 tahun pada 17 Februari 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 16 Feb 2024, 19:43 WIB
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan potensi delisting PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB). Hal itu lantaran suspensi saham perseroan akan mencapai 4 tahun pada 17 Februari 2024.

Penghapusan pencatatan (delisting) dan pencatatan kembali (relisting) saham di Bursa diatur dalam Peraturan Bursa No I-I. Pada ketentuan III.3.1.1, Bursa dapat menghapus pencatatan saham perusahaan tercatat apabila perusahaan mengalami kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, Baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka, dan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.

Sementara dalam ketentuan III.3.1.2, Bursa dapat melakukan delisting saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir.

"Masa suspensi saham perseroan di pasar reguler dan pasar tunai telah mencapai 24 bulan pada tanggal 17 Februari 2022 dan masa suspensi perseroan akan mencapai 48 bulan pada tanggal 17 Februari 2024," mengutip pengumuman dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/2/2024).

Berdasarkan keterbukaan informasi 28 Oktober 2019, 23 Maret 2020, 29 Juli 2020, 23 Desember 2020 dan 13 Mei 2022 yang diumumkan di website Bursa, seluruh Dewan Komisaris dan Direksi perseroan telah mengajukan pengunduran diri sebagai pengurus perseroan.

Adapun nama-nama pengurus perseroan itu antara lain:

  • Komisaris Utama: Erry Sulistio
  • Komisaris: Budi Purwanto
  • Komisaris Independen: Ratih D. Item
  • Direktur Utama: Wahyu Mulyana
  • Direktur: Sigit Kamseno
  • Direktur: Irwando Saragih

Sementara susunan pemegang saham SKYB berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek perseroan per 31 Desember 2019, terdiri dari Ora Pro Nobis Internasional sebanyak 107.444.000 lembar atau setara 18,37 persen. Lalu Tres Maria Capital Ltd sebanyak 89.420.000 atau 15,29 persen.

Reksa Dana Narada sebanyak 61.319.300 lembar atau 10,48 persen. DBS Bank Ltd SG-PB Clients 52.646.100 lembar atau 9,00 persen, PT Syailendra Capital dengan kepemilikan 45.250.000 lembar saham atau setara 7,74 persen, dan Erry Sulistio sebanyak 44.563.700 lembar atau 7,62 persen. Sisanya sebanyak 184.356.900 lembar atau 31,50 persen merupakan kepemilikan publik.


Harga Terus Ngegas, Bursa Kembali Gembok Saham SRAJ

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ). Penghentian sementara (suspensi) saham SRAJ lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SRAJ, dalam rangka cooling down BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham SRAJ pada perdagangan tanggal 16 Februari 2024,” mengutip pengumuman Bursa, Jumat (16/2/2024).

Penghentian sementara perdagangan saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, yakni untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham SRAJ.

Melansir data RTI, saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk naik 23,81 persen ke posisi 910 pada Kamis, 15 Februari 2024 kemarin. Frekuensi perdagangan saham SRAJ saat itu tercatat sebanyak 2.273 kali.

Volume saham yang ditransaksikan yakni 6,35 juta lembar senilai Rp 5,2 miliar. Dalam sepekan, harga saham SRAJ naik 42,19 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham SRAj naik 52,94 persen.

Sebelumnya, Bursa melakukan suspensi saham PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk pada 12 Februari awal pekan ini untuk sebab yang sama. Saham SRAJ naik signifikan pada 6 Februari 2024.

Saat itu, SRAJ ditutup naik 24,27 persen ke posisi 640. Penguatan berlanjut pada 7 Februari, membawa saham SRAJ naik ke posisi 735. Bursa lalu mengumumkan pembukaan suspensi dan saham SRAJ baru diperdagangkan lagi pada Kamis, 15 Februari 2024.

 


IHSG Lanjutkan Kenaikan, Saham WTON Merosot pada Awal Sesi Perdagangan

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan Jumat (16/2/2024). Penguatan IHSG terjadi seiring wall street dan bursa saham Asia yang menghijau.

Dikutip dari RTI, IHSG naik 0,80 persen ke posisi 7.366. Indeks LQ45 bertambah 0,95 persen ke posisi 1.013. Sebagian besar indeks saham acuan melonjak pada awal sesi perdagangan.

Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi 7.369,71 dan terendah 7.326,27. Sebanyak 208 saham menguat dan 220 saham melemah. 217 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 308.472 kali dengan volume perdagangan 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.644.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi menguat 0,13 persen, sektor saham basic mendaki 0,52 persen, sektor saham industri naik 0,09 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan mendaki 0,46 persen, sektor saham keuangan melesat 0,39 persen, sektor saham infrastruktur melejit 0,07 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,14 persen.

Sementara itu, sektor saham nonsiklikal susut 0,02 persen, sektor saham siklikal tergelincir merosot 0,39 persen, sektor saham properti terpangkas 0,55 persen, dan sektor saham teknologi susut 0,39 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) merosot 4,88 persen ke posisi Rp 117 per saham. Saham WTON dibuka stagnan di posisi Rp 123 per saham. Saham WTON berada di level tertinggi Rp 125 dan terendah Rp 115 per saham. Total frekuensi perdagangan 847 kali dengan volume perdagangan 139.321 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya