Liputan6.com, Jakarta - Kinerja keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melemah pada 2023, menyusul sentimen geopolitik Hamas-Israel. Sepanjang 2023, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, angka ini turun 6,36 persen dibandingkan penjualan bersih pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 41,22 triliun.
Dari raihan itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun. Laba itu juga mengalami penurunan 10,45 persen dari laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 5,36 triliun. Sementara terjadi peningkatan gross margin sebesar 346 bps dibandingkan tahun 2022.
Advertisement
Atas kondisi tersebut, Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia, Cindy Alicia Ramadhania menyematkan rekomendasi overweight pada saham UNVR dengan target TP pada Rp 3.100.
"Kami memberikan rekomendasi overweight untuk UNVR dengan menurunkan target price ke Rp 3.100 per saham dengan potensi kenaikan 5,8 persen atau P/E 22,2x (-2 STD last 3-year). Adapun, risiko dari rekomendasi kami adalah masih adanya ketegangan geopolitik, down trading ke produk lain, kenaikan harga komoditas, dan melemahnya daya beli konsumen," ujar Cindy dalam riset yang diterima Liputan6.com, dikutip Minggu (18/2/2024).
Dalam dua bulan terakhir pada kuartal IV 2023, Perseroan menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik. Meskipun tantangan ini berdampak pada bisnis dan operasional, tetapi perseroan berhasil mengatasi situasi tersebut dan saat ini mulai melihat perkembangan yang menggembirakan.
Cindy menambahkan, Unilever Indonesia secara keseluruhan memang masih tren turun untuk jangka panjang dalam pola parallel channel. Namun, untuk jangka pendek tampaknya UNVR berpotensi mengalami penurunan terbatas.
"Untuk jangka pendek tampaknya potensi turunnya masih tercatas dengan antisipasi technical rebound menuju resistance terdekat, MA10 & MA20 di jajaran 3.100, disusul MA50 sekitar 3.300-3.350 sebelum mengarah ke resistance upper channel sekitar 3.600-3.700. Itupun belum mengubah trend turun UNVR, hanya untuk swing-trading saja," beber Cindy.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Perkuat Fundamental
Sebelumnya, Presiden Direktur Terpilih PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap mengatakan komitmen perseroan untuk memperkuat fundamental bisnis tetap menjadi prioritas utama sepanjang 2023.
Pada kuartal III 2023, bisnis perseroan mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen.
"Meski momentum positif ini terus berlanjut hingga Oktober 2023, pada November dan Desember dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku kami di 2023 menjadi -5,2 persen," kata Benjie dalam Paparan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2023.
Pada 2024, perseroan memiliki strategi prioritas antara lain pemulihan sentimen konsumen akhir tahun. Bersamaan dengan itu, perseroan akan memperkuat daya saing sekaligus melindungi profitabilitas. Mempercepat transformasi go-to-market (GTM) dan eksekusi yang lancar. Serta melanjutkan prioritas strategi untuk pertumbuhan yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab.
Advertisement
Unilever Indonesia Siapkan Belanja Modal hingga Rp 965 Miliar pada 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 965 miliar pada 2024.
Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Vivek Agarwal mengatakan, belanja modal itu akan dialokasikan untuk peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi.
"Untuk belanja modal 2024 akan ada di kisaran 2,4-2,5 persen dari total revenue FY 2023. Ini akan berkaitan dengan kapasitas dan efisiensi perusahaan," kata Vivek dalam Paparan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2023 PT Unilever Indonesia Tbk, Rabu (7/2/2024).
Untuk tahun buku 2023, Unilever Indonesia membukukan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun. Sehingga belanja modal tahun ini berkisar Rp 926,67 miliar hingga Rp 965,28 miliar. Untuk tahun ini, perseroan memiliki strategi prioritas antara lain pemulihan sentimen konsumen akhir tahun. Bersamaan dengan itu, perseroan akan memperkuat daya saing sekaligus melindungi profitabilitas.
Mempercepat transformasi go-to-market (GTM) dan eksekusi yang lancar. Serta melanjutkan prioritas strategi untuk pertumbuhan yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab. Dalam dua bulan terakhir pada kuartal IV 2023, perseroan menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik.
Meskipun tantangan ini berdampak pada bisnis dan operasional, tetapi Perseroan berhasil mengatasi situasi tersebut dan saat ini mulai melihat perkembangan yang menggembirakan.
"Upaya kami untuk secara konsisten mengklarifikasi informasi yang menyesatkan, serta berkat dukungan yang luar biasa dari para mitra terpercaya dan konsumen setia kami menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan Perseroan. Dengan adanya tren positif saat ini, kami yakin telah berada di jalur yang tepat untuk menumbuhkan bisnis kami di 2024," ujar Presiden Direktur Terpilih PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap.
Kinerja 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 38,6 triliun, angka ini turun 6,36 persen dibandingkan penjualan bersih pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 41,22 triliun.
Dari raihan itu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 4,8 triliun. Laba itu juga mengalami penurunan 10,45 persen dari laba tahun buku 2022 yang tercatat sebesar Rp 5,36 triliun. Sementara terjadi peningkatan Gross Margin sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Presiden Direktur Terpilih PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap mengatakan komitmen perseroan untuk memperkuat fundamental bisnis tetap menjadi prioritas utama sepanjang 2023. Pada kuartal III 2023, bisnis perseroan mulai tumbuh dengan mencatatkan kenaikan penjualan domestik sebesar 3,3 persen, didorong oleh pertumbuhan volume dasar yang positif sebesar 4,3 persen.
"Meski momentum positif ini terus berlanjut hingga Oktober 2023, pada November dan Desember dampak pergeseran sentimen yang disebabkan oleh situasi geopolitik mengakibatkan penjualan domestik tahun tutup buku kami di 2023 menjadi -5,2 persen," kata Benjie dalam Paparan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2023 PT Unilever Indonesia Tbk, Rabu (7/2/2024).
Dalam dua bulan terakhir di kuartal IV 2023, Perseroan menghadapi tantangan eksternal yang tidak terduga, termasuk adanya penyebaran informasi yang tidak benar terkait situasi geopolitik. Meskipun tantangan ini berdampak pada bisnis dan operasional, namun perseroan berhasil mengatasi situasi tersebut dan saat ini mulai melihat perkembangan yang menggembirakan.
"Upaya konsisten kami untuk menavigasi krisis ini telah mulai menunjukkan kemajuan pada Januari 2024. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk fokus pada pertumbuhan jangka panjang dengan secara konsisten melaksanakan lima prioritas strategis kami," imbuh Benjie.
Advertisement