Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Senin (19/2/2024). IHSG dinilai berpotensi koreksi dengan rentang area terdekat 7.200-7.302.
IHSG melesat 0,44 persen ke posisi 7.335 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Jumat, 16 Februari 2024.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan,pada label hitam, posisi IHSG sudah berada pada akhir wave b dari wave (ii), sehingga IHSG akan rawan koreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.302 dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7.403.
“Kabar baiknya, apabila IHSG mampu break 7.403, IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500,” ujar Herditya.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.249,7.198 dan level resistance 7.350,7.403 pada perdagangan Senin, 19 Februari 2024.
Analis RHB Sekuritas, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan doji candle dan volume rendah.
“Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama bertahan di atas garis moving average (MA) 20 harian, saya berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya,” kata Wafi.
Ia menuturkan, jika breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk masuk ke fase sideways dan menguji support garis MA50. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400,” tutur dia.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.270-7.370 pada perdagangan awal pekan ini. “Potensi koreksi terbuka, hati-hati dan cermati,” disebutkan dalam riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan saham PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness
ANTM terkoreksi 0,65% ke 1.530 dan didominasi oleh volume penjualan, pergerakannya pun berada di bawah MA20.
"Kami memperkirakan, posisi ANTM saat ini sedang berada di awal wave (ii) dari wave [i] sehingga ANTM masih rawan terkoreksi sekaligus menutup gap-nya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.470-1.515
Target Price: 1.610, 1.735
Stoploss: below 1.405
2.PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) - Buy on Weakness
Saham BRIS terkoreksi 2,51% ke 2.330 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya menuturkan, saat ini, posisi BRIS diperkirakan berada di awal wave (iv) dari wave [i] dari wave 3, sehingga BRIS masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 2.210-2.310
Target Price: 2.470, 2.540
Stoploss: below 2.190
3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Spec Buy
Saham BRPT menguat 0,50% ke 1.010 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan BRPT masih tertahan MA200.
"Selama BRPT masih mampu bergerak di atas 965 sebagai stoplossnya, maka posisi BRPT saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [b] dari wave B," kata Herditya.
Spec Buy: 980-1.005
Target Price: 1.110, 1.195
Stoploss: below 965
4.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) - Spec Buy
Saham CUAN menguat 11,81% ke 6.625 disertai munculnya volume pembelian. Ia menuturkan, selama CUAN masih mampu berada di atas 5.500 sebagai stoplossnya, maka posisi CUAN saat ini diperkirakan berada di awal wave (B) pada label hitam, sehingga CUAN masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Spec Buy: 6.000-6.500
Target Price: 7.450, 8.650
Stoploss: below 5.500
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 16 Februari 2024
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (16/2/2024). Penguatan IHSG terjadi di mayoritas sektor saham yang memerah dan investor asing melakukan aksi beli saham.
Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,44 persen ke posisi 7.335,54. Indeks LQ45 mendaki 0,33 persen ke posisi 1.006,63. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.370,57 dan terendah 7.314,88. Sebanyak 316 saham melemah sehingga menekan IHSG. 221 saham menguat dan 226 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.223.079 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,64 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 20,04 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) memerah kecuali sektor saham energi naik 0,37 persen, sektor saham industri bertambah 0,51 persen dan sektor saham kesehatan naik 0,26 persen.
Sementara itu, sektor saham properti melemah 1,17 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti sektor saham teknologi tergelincir 1,14 persen, dan sektor saham siklikal susut 1,07 persen.
Selain itu, sektor saham transportasi melemah 0,98 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 0,74 persen, sektor saham keuangan turun 0,62 persen, sektor saham basic terpangkas 0,09 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,10 persen.
Sentimen yang Bayangi IHSG
Mengutip Antara, sentimen IHSG seiring euforia hasil quick count masih menjadi katalis positif pasar dalam negeri karena memberikan indikasi Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung satu putara sehingga memberikan kepastian kebijakan pemerintah.
Bank Indonesia (BI) dalam rilisnya menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Desember 2023 tumbuh 0,2 persen year on year (yoy), ditopang oleh pertumbuhan penjualan pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.
“Dari mancanegara, pasar masih diselimuti kegundahan setelah resesi ekonomi Jepang dan Inggris yang mencatatkan pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut,”
Melihat hal itu, pasar menantikan langkah kebijakan masing-masing bank sentral itu dalam menopang pertumbuhan ekonominya serta berspekulasi ke depan kedua bank sentral tersebut memiliki potensi pelonggaran kebijakan moneternya.
Selain itu, rilis data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) turun dari sebelumnya 0,4 persen menjadi minus 0,8 persen, sehingga pasar berspekulasi akan ada harapan bank sentral AS melakukan pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 4,9 persen mont to month (mtm), sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode jelang akhir tahun dan libur tahun baru, serta strategi potongan harga dari pedagang eceran.
Advertisement