Liputan6.com, Jakarta PT Jasamarga Transjawa berencana menaikkan tarif tol Jakarta Cikampek dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) pasca pemilihan presiden (2024). Rencana kenaikan tarif ini disampaikan perusahaan melalui akun instagram resminya.
"Halo kawan JM, ada informasi terbaru nih untuk kalian pengguna jalan tol khususnya di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed," tulis akun @official.jmtransjawa, dikutip Senin (19/2/2024).
Rencana kenaikan tarif ini tertuang Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 250/KPTS/M2024. Meski demikian, belum disebutkan kapan waktu penerapan dan besaran kenaikan tarif tol MBZ tersebut.
Advertisement
Selian itu, PT Jasamarga Transjawa belum mengungkapkan alasan kenaikan tarif Tol Jakarta-Cikampek maupun jalan Tol Layang MBZ.
"Dalam waktu dekat akan diberlakukan penyesuaian tarif Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Layang Mohamed Bin Zayed," tulis perusahaan.
PT Jasamarga Transjawa pun meminta masyarakat untuk terus memantau akun instagram resmi perusahaan terkait informasi penyesuaian tarif tol MBZ.
"Stay tuned di akun @official.jmtransjawa untuk informasi berikutnya mengenai penyesuaian tarif ya. Share juga ke keluarga dan teman kamu informasi ini untuk tahu," ungkap perusahaan.
Nama Jalan Tol Layang MBZ
Sebelumnya, Pemerintah resmi mengubah nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed. Perubahan nama ini disahkan dalam acara seremoni di akses masuk Km 10A Junction Cikunir, Senin (12/4/2021) pukul 08.00 WIB.
Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini terbentang sepanjang 36,84 Km dari arah Jakarta ke Cikampek, mulai Km 10A Cikunir hingga Km 46 di Karawang Barat
Mensesneg Pratikno mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugasi dirinya bersama Menteri Basuki untuk langsung meresmikan Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed, yang diambil dari nama seorang Putera Mahkota Abu Dhabi sekaligus Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA).
"Mulai pagi ini, saya dan Menteri PUPR atas nama Presiden Jokowi secara resmi mengubah nama Tol Japek Layang menjadi Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed," ujar Pratikno di Km 10A Junction Cikunir, Senin (12/4).
Selain itu, dia menyampaikan, penamaan Tol MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed ini merupakan misi balas budi kepada Pemerintah UEA yang telah mencantumkan nama Presiden Jokowi pada salah satu jalan strategisnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Biar Perjalanan Lewat Tol Layang MBZ Nyaman, Perhatikan Hal-Hal Ini
Sebelumnya, Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II (Elevated) atau biasa disebut Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) menjadi salah satu jalur favorit bagi pengguna jalan tol Cikampek.
Selain dinilai lebih cepat karena tidak berpapasan dengan rombongan truk di jalur bawah, berkendara di tol MBZ juga bisa menikmati pemandangan dari ketinggian.
Meski begitu, pengguna jalan juga patut mewaspadai segala potensi buruk yang bisa terjadi, seperti tabrakan beruntun atau ban pecah di tengah jalan.
"Jalan tol layang MBZ menjanjikan waktu tempuh lebih cepat karena terpisah dengan kendaraan umum yang besar dan lambat di bawahnya. Namun, ada beberapa hal wajib perhatikan saat berkendara di jalan tol dengan panjang sekitar 36 km ini karena tidak ada akses untuk mobil turun, kontur jalan naik-turun, tanpa rest area, dan lajur terbatas," terang Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.
Oleh karenanya, agar nyaman saat melalui tol MBZ, sebaiknya perhatikan hal-hal seperti di bawah ini:
1. Jaga Kondisi Mobil dan Jangan Ragu Mengalihkan Jalur
Cek kondisi mobil seperti ban dan mesin. Kalau merasa ada masalah seperti bunyi-bunyian aneh, panel indikator nyala, atau hal-hal tidak biasa lainnya, sebaiknya lewat jalan tol biasa di bawahnya sehingga tidak menyulitkan kalau benar-benar mogok
2. Persiapan Pengemudi dan Penumpang
Mengemudi jarak jauh di atas jalan tol MBZ butuh kewaspadaan dan fokus yang tinggi terkait kondisi lingkungan. Seperti angin yang berembus kencang dan kontur jalan naik turun dengan sambungan antar bagian jalan tol yang terasa mengganggu.
AutoFamily tidak bisa istirahat atau berganti pengemudi karena bahu jalan yang sangat terbatas dan tidak ada rest area. Jadi, pastikan pengemudi dalam kondisi fit. Tidak kalah penting adalah memperhatikan kebutuhan penumpang karena tidak bisa toilet rest
3. Jangan Sampai Kehabisan Bensin
Sebagai gambaran, pengguna dari arah Jakarta yang membutuhkan bahan bakar, SPBU terdekat tersedia di Km 57 arah Cikampek.
Artinya, AutoFamily baru akan menemukan pom bensin setelah mengemudi sejauh sekitar 46 km. Pastikan posisi indikator bensin minimal seperempat supaya tidak kehabisan BBM
4. Hati-hati Angin Kencang dari Samping
Salah satu risiko jalan tol ini adalah angin samping. Tetap tenang dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba kalau terasa ada side wind.
Perlahan, kurangi kecepatan dan arahkan kemudi ke arah yang benar sesuai garis marka jalan. Hindari pengereman karena akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko tabrakan beruntun
Advertisement
5. Jaga Jarak Aman
Bahu jalan di jalan tol ini sangat terbatas dan langsung bertemu pagar kalau butuh manuver menghindar. Beri jeda dengan kendaraan di depan sehingga memiliki ruang yang cukup untuk bertindak kalau mereka bermasalah akibat angin samping atau kendala lainnya
6. Patuh Batas Kecepatan
Batas kecepatan AutoFamily disarankan untuk mngikuti batas maksimum dan minimum yang diperbolehkan regulasi, bila di bawah itu gunakan lajur sebelah kiri. Aturan kecepatan sangat ketat mengingat kondisi jalan yang rawan kecelakaan karena ketinggian dan kontur jalan naik-turun bahkan berliku.
AutoFamily wajib mewaspadai sambungan antar bagian jembatan yang dapat berbahaya jika dilewati dengan kecepatan tinggi. Beberapa kasus mengakibatkan mobil lompat atau ban bocor karena terkena sambungan dari besi.
7. Dilarang Mengemudi di Bahu Jalan
Kecuali darurat, AutoFamily tidak boleh berhenti di bahu jalan karena lahannya terbatas. Apalagi kalau sampai mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menyalip mobil lain di lajur utama. Kontur jalan naik-turun dan sambungan antar jembatan akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.