Satelit Spesialis 'Bersih-Bersih' Sampah Luar Angkasa Sukses Capai Orbit

Satelit pendeteksi sampah luar angkasa ini itu diterbangkan dengan roket Electron dari Rocket Lab.

oleh Iskandar diperbarui 19 Feb 2024, 13:00 WIB
satelit spesialis bersih-bersih sampah luar angkasa ADRAS-J. Credit: Astroscale

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat luar angkasa ADRAS-J milik Astroscale, sebuah satelit demonstrasi yang dapat menginformasikan upaya pembersihan sampah luar angkasa di masa depan, kini berada di orbit setelah peluncuran yang sukses dari Selandia Baru pada Minggu, 18 Februari 2024, kemarin.

Satelit itu dikirim ke luar angkasa dengan roket Electron dari Rocket Lab. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Senin (19/2/2024).

Misinya, yang dipilih oleh badan antariksa Jepang (Japan’s Space Agency/JAXA) untuk Tahap I dari program Demonstrasi Penghapusan Puing Komersial, akan menyaksikan ADRAS-J bertemu dengan roket tua Jepang yang telah berada di orbit sejak 2009.

Akumulasi limbah di orbit Bumi akibat penerbangan luar angkasa selama beberapa dekade memang menjadi masalah yang kian memprihatinkan.

Untuk mengatasi masalah itu, badan-badan antariksa di seluruh dunia terus berupaya melakukan berbagai cara, dan dalam banyak kasus mereka memanfaatkan perusahaan swasta untuk mengembangkan solusi potensial.

Salah satu cara paling efektif untuk menangani sampah luar angkasa adalah dengan membatalkan orbitnya, atau memindahkannya ke tempat yang lebih rendah sehingga bisa terbakar di atmosfer Bumi.

ADRAS-J akan menjadi yang pertama menargetkan puing-puing besar yang ada dan berupaya mendekati serta mengkarakterisasinya dengan aman, mengandalkan data berbasis darat untuk mengetahui posisinya.

Selama beberapa bulan ke depan, ADRAS-J akan mencapai target dan mencoba mendekat untuk mengambil gambar dan menilai kondisinya guna menentukan apakah ia dapat dihilangkan.

“ADRAS-J secara resmi bertugas dan siap bertemu dengan beberapa puing luar angkasa! Mari kita mulai era baru keberlanjutan ruang angkasa,” cuit Astroscale di platform X alias Twitter.


Erick Thohir Pamer Kecanggihan Satelit Merah Putih 2 Milik Telkom Indonesia

Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur

Di sisi lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Telkom Indonesia hadir mempercepat pemerataan konektivitas internet di Indonesia segera meluncurkan Satelit Merah Putih 2.

Dilansir dari postingan Instagram Menteri BUMN, Erick Thohir, satelit ini, memiliki kapasitas hingga 32Gbps dan membawa transporder aktif terdiri dari frekuensi C-band, dan Ku-band yang akan menjangkau seluruh area Indonesia. 

Satelit ini komitmen BUMN melalui PT Telkom Indonesia untuk melakukan pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia. Pemerataan ini diharapkan bisa mengakselerasi digitalisasi. 

“Ini usaha kami agar masyarakat bisa belajar dan juga meningkatkan kemampuan melalui internet, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Bangga!” kata Erick dalam caption postingan tersebut, dikutip Minggu (18/2/2024).

Satelit Merah Putih 2 rencananya akan diluncurkan pada Rabu 20 Februari waktu Florida atau Kamis 21 Februari waktu Indonesia. Pembangunan satelit ini melibatkan Thales Alenia Space dan SpaceX milik Elon Musk untuk jaga peluncuran satelit.

Dilansir dari kanal Tekno Liputan6.com, satelit ini telah siap untuk diluncurkan dan akan mengorbit di slot 113 BT setelah lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, bersama roket Falcon 9 milik SpaceX. 

Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah menyebut satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia dan memperkuat konektivitas untuk seluruh nusantara. 


Telkom Segera Luncurkan Satelit Merah Putih 2, Lepas Landas dari Cape Canaveral Florida

Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Telkom Indonesia Alex Sinaga meninjau langsung Satelit Merah Putih di SpaceX, Cape Canaveral Air Force Station, Florida. (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak perusahaan Telkomsat pada 20 Februari 2024 langsung dari Florida atau 21 Februari 2024 waktu Indonesia akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS).

Satelit ini telah siap untuk diluncurkan dan akan mengorbit di slot 113 BT setelah lepas landas dari Cape Canaveral, Florida, bersama roket Falcon 9 milik SpaceX. Satelit Merah Putih 2 kapasitas hingga 32Gbps ini dilengkapi dengan transponder aktif dari frekuensi C-band dan Ku band

Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah menyebut satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia dan memperkuat konektivitas  untuk seluruh nusantara. 

Bersama dengan anak perusahaannya, Telkomsat, Ririek berharap bahwa nantinya Satelit Merah Putih 2 ini akan mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia dan melengkapi infrastruktur darat dan laut yang dimiliki Telkom, serta meyakini bahwa pemerataan akses  informasi akan mempercepat digitalisasi masyarakat di berbagai sektor. 

Telkomsat sendiri yang menyasar bisnis backhaul menyambut positif atas peluncuran satelit merah putih 2. Program ini mendapat antusiasme tinggi dari calon pelanggan korporat maupun operator VSAT yang ingin menggunakan layanan satelit ini dan akan menjadi peluang yang baik bagi kedua perusahaan. 

Dengan hadirnya Satelit Merah Putih 2, Ririek Adriansyah menyatakan Telkom Indonesia berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam layanan satelit di Indonesia dan langkah ini diharapkan akan meningkatkan konektivitas negara dan memperkuat kedaulatan digital Indonesia.


Punya kapasitas 32 Gbps, Telkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari 2024

Satelit Merah Putih. (Foto: Telkom)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telkomsat akan meluncurkan satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) pada 20 Februari 2024 waktu Florida atau 21 Februari 2024 waktu Indonesia.

Peluncuran itu menjadi bentuk nyata atau komitmen perusahaan, untuk menghadirkan pemerataan akses informasi yang merata melalui infrastruktur dan layanan telekomunikasi digital yang andal. 

Satelit yang menjadi satelit ke-11 milik Telkom ini nantinya akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan bahwa satelit dengan nama Merah Putih 2 akan diluncurkan langsung dari Cape Canaveral, Florida dengan menggunakan roket Falcon 9. Saat ini Satelit Merah Putih 2 sudah berada di Cape Canaveral dan siap untuk diluncurkan dalam waktu dekat. 

Dengan kapasitas hingga 32Gbps, Satelit Merah Putih 2 membawa transponder aktif yang terdiri dari frekuensi C-band dan Ku-band, yang akan menjangkau seluruh area Indonesia. Sebelumnya Telkom telah meluncurkan Satelit Merah Putih pada tahun 2018 dengan penempatan pada slot orbit 108 BT.

"Satelit Merah Putih 2 menjadi harapan sekaligus wujud komitmen Telkom untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia, melengkapi infrastruktur darat dan laut yang kami miliki.

Telkom meyakini dengan adanya pemerataan akses informasi ini diharapkan dapat mengakselerasi digitalisasi masyarakat di berbagai aspek," ujar Ririek.

Selanjutnya Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd. Rauf mengatakan bahwa Satelit Merah Putih 2 mengandalkan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun.

Pembangunannya sendiri melibatkan Thales Alenia Space yang bertanggung jawab dalam hal pabrikasi pembuatan satelit dan SpaceX sebagai perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit. Kedua perusahaan tersebut merupakan pemain besar di sektornya dan sudah berpengalaman dengan proyek satelit Telkom sebelumnya.

 


Infografis Misi Peluncuran Satelit Indonesia Satria-1. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Misi Peluncuran Satelit Indonesia Satria-1. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya