Liputan6.com, Jakarta Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto berada di posisi tiga besar pada hitung cepat atau quick count di Pemilu 2024. Bahkan, partai berlambang pohon beringin itu berada di posisi kedua membayangi PDIP di posisi pertama.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar, Maman Abdurrahman, mengatakan, partai politik itu telah mencapai target kursi di DPR berdasarkan hasil hitung cepat Pileg 2024 dari lembaga survei.
Advertisement
"Alhamdulillah berkat kebersamaan dan kesolidan seluruh pemangku kepentingan partai dari tingkat kabupaten, provinsi, sampai pusat serta ormas pendiri dan yang didirikan di bawah tangan dingin ketua umum kami, Pak Airlangga, kita sudah mencapai target kursi di atas 100 kursi sambil kita menunggu proses penghitungan resmi dari KPU," kata dia seperti dilansir dari Antara, Senin (19/2/2024).
Menurut Maman, merujuk dari hasil survei beberapa lembaga sebelum Pileg, suara Golkar tercatat di angka 12-13 persen. Kemudian, berdasarkan pengalaman dari pemilu-pemilu sebelumnya, hasil perolehan kursi partai tersebut setelahnya bertambah 2-3 persen.
Ia mengatakan, perolehan tambahan suara tersebut berasal dari faktor kekuatan caleg dan mesin struktur partai yang bergerak secara masif di bawah menjelang pemilihan.
"Oleh karena itu, pasca hasil lembaga survei nasional, kami sudah bisa memprediksi bahwa angka 14-16 persen itu adalah angka yang cukup realistis dan sangat bisa diperkirakan," jelas Maman.
Sebagai Ketua Bappilu, lanjut dia, ditugaskan dua tugas oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yaitu menyukseskan pilpres dan menyukseskan pileg. Kedua tugas itu pun telah terpenuhi dengan baik.
"Untuk pilpres, target 70 persen basis suara Partai Golkar yang mendukung Pak Prabowo sudah tercapai berdasarkan record lembaga survei. Lalu, dari ketua TKD Pilpres Pak Prabowo dan Mas Gibran yang dari Partai Golkar, alhamdulillah semuanya menang dengan rata-rata di atas 55 persen," ungkap Maman.
Konsolidasi dan Koordinasi
Hasil tersebut, menurut Maman, adalah berkat dari peran konsolidasi dan koordinasi dengan sesama partai pendukung. “Artinya peran konsolidasi dan koordinasi antarsesama partai pendukung telah berhasil dimaksimalkan karena kita sangat sadar bahwa ini semua adalah kerja kolektif seluruh partai koalisi,” ujarnya.
Ia menyebut keberhasilan itu juga tidak terlepas dari dukungan Prabowo Subianto dan Gibran R Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden yang diusung oleh Partai Golkar.
"Namun tentunya ini tidak lepas dari dukungan Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai capres karena tidak sedikit juga di beberapa kesempatan beliau juga mendukung caleg-caleg yang diusung oleh Partai Golkar," kata dia.
Selain dukungan, ia mengatakan kesamaan visi dan misi partai tersebut dengan Prabowo-Gibran juga memudahkan sosialisasi caleg dengan masyarakat.
"Ditambah lagi faktor visi besar dan ideologi partai kami sejalan dengan visi besarnya Pak Prabowo dan Mas Gibran, yaitu karya kekayaan dengan cara melanjutkan serta menyempurnakan program pemerintahan Pak Jokowi. Hal ini memudahkan di dalam sosialisasi semua caleg-caleg kami di masyarakat," kata Maman.
Advertisement
Optimis
Sementara, Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid optimis partainya dapat menduduki posisi ketua DPR RI.
"Ya optimis kan harus, untuk saat ini kan suara-suara menunjukkan kita cukup baik, artinya tidak hanya dari perolehan, tapi juga dari sebaran [kursi]," kata Meutya di RSPPPN Jenderal Soedirman, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
Menurut Meutya, untuk mendapat posisi ketua DPR RI yang diperlukan bukan hanya perolehan jumlah suara. Namun, sebaran kursi juga harus merata.
"Karena kalau untuk DPR 1 yang penting itu juga bukan jumlah suara, tapi sebaran kursi. Nah Golkar ini cukup merata, kemarin kita lihat," ujar Ketua Komisi I DPR ini.
Dengan perolehan suara itu, Meutya optimis partainya dapat menduduki poisi ketua DPR. Namun, Golkar tetap masih menunggu perhitungan suara real count sampai 100 persen.
"Jadi kita tetap akan tetap tunggu tapi optimis dan semua kader Golkar di seluruh wilayah Indonesia saat ini mengawal suara partai Golkar untuk memastikan itu," tutup Meutya.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com