Pesawat C919 China Terbang Perdana di Singapura, Saingan Berat Airbus dan Boeing

Sebelumnya, C919 telah melakukan penerbangan pertamanya di luar China pada Desember 2023 ke Hong Kong.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Feb 2024, 16:36 WIB
Pesawat penumpang jet C919 bersiap lepas landas pada penerbangan perdananya (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Produsen pesawat asal China, Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) kembali menerbangkan pesawat C919 buatannya ke luar negeri.

Melansir Channel News Asia, Senin (19/2/2024) C919 melakukan penerbangan tinjauan perdana di Singapura pada Minggu (18/2).

Pesawat C919 adalah salah satu dari dua pembuat pesawat komersial yang menerbangkan pesawat mereka di lepas pantai Singapura bersama Airbus pada pratinjau hari Minggu (18/2) untuk pertunjukan udara terbesar di Asia.

Sementara itu, Boeing tidak akan menampilkan pesawat komersialnya tahun ini. Sebelumnya, C919 telah melakukan penerbangan pertamanya di luar China pada Desember 2023 ke Hong Kong.

COMAC sendiri memiliki dua pesawat penumpang komersil, yaitu jet ARJ21 dan pesawat berbadan sempit bermesin ganda C919 yang memiliki 158-192 kursi, yang bersaing dengan model Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX 8.

ARJ21 bahkan sudah digunakan oleh maskapai Indonesia, yakni TransNusa Air.

Dilaporkan, China telah melakukan investasi besar-besaran dalam upayanya menggeser dominasi dua produsen di pasar internasional.

Sertifikasi Belum Meluas

Negara itu telah mengindikasikan adanya dorongan pada tahun ini untuk memajukan jejak C919 dan COMAC di dalam negeri dan internasional.

Namun sejauh ini, sertifikasi C919 hanya resmi di China dan yang pertama dari empat C919 mulai terbang dengan China Eastern Airlines tahun lalu.

China Investasi Besar-besaran Perluas Kapasitas Produksi C919

Laporan media China pada bulan Januari menyebut, COMAC akan menginvestasikan puluhan miliar yuan selama 3-5 tahun ke depan untuk memperluas kapasitas produksi C919.

Otoritas penerbangan China mengatakan bahwa tahun ini mereka akan mengejar izin dari Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) untuk penggunaan C919, sebuah proses yang dimulai pada tahun 2018.


Krisis Pasokan

Jet penumpang C919 buatan China melakukan pendaratan usai penerbangan pertamanya di Bandara Internasional Pudong di Shanghai (5/5). C919 adalah jet penumpang yang dirancang agar bisa menyaingi Boeing B737 dan Airbus A320. (AFP Photo/STR/Greg Baker)

Namun krisis pasokan di seluruh industri penerbangan, yang menguji kinerja penuh dan kemudian pertumbuhan kapasitas sipil di Asia, mendapat perhatian lebih dari COMAC.

"Kami juga melihat tren yang berkembang di mana klien menyertakan opsi C919 dalam evaluasi armada mereka," kata Adam Cowburn dari Alton Aviation Consultancy.


Pengiriman Internasional C919 Mulai 2024

Comac C919, pesawat penumpang buatan China dalam penerbangan uji coba domestik. (AFP)

Dua unit pesawat C919 dikirimkan pada tahun 2023. Konsultan penerbangan IBA memperkirakan 7-10 unit C919 dapat dikirimkan pada tahun 2024.

"Dengan terjualnya pesawat berbadan sempit Airbus dan Boeing pada keluarga A320neo dan 737 MAX selama sebagian besar dekade ini, C919 memiliki peluang kuat untuk memperoleh pangsa pasar, khususnya di pasar domestiknya," kata Mike Yeomans dari konsultan penerbangan IBA.

"Tantangan langsung bagi COMAC adalah seputar produksi untuk memenuhi permintaan lokal dan sertifikasi untuk menembus pasar internasional," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya