5 Orang Tim Sukses Depresi Datangi Puskesmas Licin Banyuwangi, Akibat Calon yang Diusung Gagal di Pemilu 2024

Fasilitas kesehtan jiwa di Puskesmas Licin, Banyuwangi, mulai didatangi pasien yang deprsi akibat kegagalan di gelaran Pemilu 2024 pada tanggal 14 Februari kemarin.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Feb 2024, 05:05 WIB
Ilustrasi proses pemungutan suara pada Pemilu 2024 (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Fasilitas kesehatan jiwa di Puskesmas Licin Banyuwangi, mulai didatangi pasien yang depresi akibat kalah Pemilu pada tanggal 14 Februari 2024.

“Ada sekitar lima orang yang konsultasi,”ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, Senin (19/2/2024).

Kata dia, lima pasien tersebut masih dalam tahap depresi ringan dan telah menerima konseling. Menurutnya, saat ini seluruh pasien tersebut menjalani rawat jalan.

Menurut Amir, pasien akan disarankan rawat inap apabila dari hasil diagnosa dinyatakan bahwa depresi berada di tingkat sedang hingga berat.

Namun meski tergolong ringan, tenaga medis dipastikan akan terus melakukan pendampingan dan mengawal hingga pasien betul-betul dinyatakan pulih.

“Tenaga medis tetap akan mendampingi paseen sampai benar-benar sembuh total,” tambahnya.

Amir menambahkan, dari lima pasien yang mengalami depresi tersebut, tidak ada satupun caleg gagal. Justru kesemuanya adalah tim sukses dari caleg yang suaranya kandas.

"Tim sukses itu kan telah banyak berjuang dengan susah payah serta mengeluarkan energi untuk mengusung calegnya agar mendulang suara sebanyak mungkin,” paparnya.

Terkait potensi penambahan jumlah pasien, Amir masih akan menunggu laporan dari Tim Kesehatan Jiwa Masyarakat (TKJM) yang telah dibentuk saat awal pelaksanaan pemilu.

“TPKJM kita minta aktif untuk merespon peningkatan kasus kesehatan jiwa,”tuturnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Banyuwangi menyiagakan seluruh puskesmas di wilayah setempat untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan pasien gangguan jiwa dampak Pemilu 2024

Berdasarkan keterangan yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 5 sampai 6 persen masyarakat Indonesia mengalami gangguan jiwa mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. 


Potensi Gangguan Jiwa

Momen Pemilu ditengarai dapat memicu peningkatan potensi gangguan jiwa pada masyarakat. Potensi yang dapat terjadi diantaranya anxiety disorder dan depressive disorder. 

Anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang melebihi ambang batas kewajaran. Ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-hari. 

"Anxiety adalah gangguan kejiwaan ringan dan ini rawan terjadi pada saat tahapan kampanye seperti saat ini," kata Amir

Selanjutnya adalah depressive disorder. Amir menyebut depressive disorder adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus tertekan atau kehilangan minat dalam beraktivitas, menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kualitas hidup sehari-hari

Penyebabnya termasuk ketegangan yang bersumber dari kombinasi kondisi biologis, psikologis, dan sosial. 

"Depressive Disorder diidentifikasi rawan terjadi pasca pengumuman ketika sudah diketahui siapa yang menang dan siapa yang kalah," bebernya.

Oleh karenanya, Dinkes Banyuwangi menyiapkan langkah promotif dan preventif untuk mengantisipasi agar kasus gangguan jiwa pasca pemilu tidak meningkat signifikan.

Infografis Nomor Urut 18 Parpol Peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya