Jokowi Ingin Jadi Jembatan Politik, Hasto PDIP: Urusan Pemilu Belum Selesai

Jokowi sempat menyatakan ingin menjadi jembatan bagi semua pihak, usai bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Istana, Minggu, (18/2/2024).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Feb 2024, 16:08 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat memberikan sambutan dalam acara fun cooking bersama Siti Atikoh di Pasar Jaten, Kampung Jawi, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat menyatakan ingin menjadi jembatan bagi semua pihak, usai bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh di Istana, Minggu, (18/2/2024).

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, Pemilu 2024 ini belum selesai.

"Ya sebenarnya ini pemilu belum selesai, masih proses dilakukan rekapitulasi secara berjenjang," kata Hasto di Gedung High End, Senin (19/2/2024).

Apalagi, Hasto mengamini film dokumenter Dirty Vote sesuai dengan kenyataan di lapangan di mana demokrasi telah merosot ke titik terendah.

"Kita tidak menutup mata bahwa yang disampaikan di dalam dirty vote demokrasi kita itu turun ke titik nadir itu menjadi perhatian kita bersama, karena ini menyangkut masalah masa depan kita bagaimana proses demokrasi  yang dibangun di bawah intervensi kekuasaan yang luar biasa," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku dirinya ingin menjadi jembatan bagi semua pihak. Hal itu disampaikan menanggapi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final nanti kami, tapi itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai-partai, partai-partai," kata Jokowi, Senin (19/2/2024).


Kode Jokowi soal Pertemuan dengan Surya Paloh: Ini Baru Awalan

jokowi mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sarapan di Istana Merdeka (Setpres/Biro Pers)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Minggu (18/2) di Istana Merdeka Jakarta. Kepala Negara pun memberi kode, bahwa pertemuan tersebut menjasi awalan.

“Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final nanti,” kata Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPP) Panglima Besar Soedirman di Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Jokowi menambahkan, dirinya akan berperan sebagai jembatan. Dia berharap, jembatan tersebut akan berfungsi sebagai penghubung urusan kepartaian dan perpolitikan.

“Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya, urusan politik itu urusan partai,” jelas Jokowi.

Jokowi memastikan, pertemuan dengan Surya Paloh akan sangat bermanfaat. Khususnya untuk bangsa dan negara.

“Pertemuan tentunya bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita. yang paling penting itu,” Jokowi memandasi.

Sebagai informasi, pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh terjadi selama 1 jam secara tertutup di Istana Merdeka Jakarta semalam. Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Arie Dwipayana mengatakan, keduanya bertemu dalam agenda silatuahmi kebangsaan,

“Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan,” kata Arie saat dikonfirmasi awak media, Minggu (18/2) malam,

Selain itu, lanjut Arie, keduanya juga membicarakan tentang berbagai hal soal tantangan global, termasuk yang terkait dinamika politik dan pemilu. 

“Ada juga soal tantangan global, termasuk yang terkait dinamika politik dan pemilu,” jelas dia.


Tujuan Pertemuan

Menurut Arie, apa yang terjadi malam hari ini adalah bukti omongan Presiden Jokowi soal pentingnya bertemu tokoh bangsa. Tujuannya, semata demi bangsa dan negara.

“Seperti yang disampaikan Presiden beberapa waktu yang lalu, silaturahmi dengan tokoh bangsa, dengan tokoh politik sangat baik, apalagi untuk kebaikan bangsa dan negara,” Arie menandasi.

Infografis Panas Dingin Hubungan Surya Paloh dan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya