Pasang Logo Wonderful Indonesia, Produsen Keripik Kentang Bantu Promosi Wisata Lewat Desain Kemasan Baru

Wonderful Indonesia sebagai brand equity merupakan identitas industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang telah dikenal di dunia.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Feb 2024, 19:01 WIB
Kemasan baru Mister Potato yang memasang logo Wonderful Indonesia dan menampilkan daya tarik wisata di Nusantara. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Branding Wonderful Indonesia makin banyak dipakai produsen lokal untuk memasarkan ragam produk mereka. Kesempatan itu pula yang ditangkap PT Pasific Food Indonesia melalui salah satu merek keripik kentang, Mister Potato.

Mereka mengumumkan kemitraan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sekaligus meluncurkan desain kemasan baru yang dipilih melalui kompetisi. Ada lima desain kemasan yang masing-masing menonjolkan daya tarik dan destinasi wisata di Nusantara. 

"Ada 1.800 hasil karya yang masuk untuk mengikuti lomba ini, hingga akhirnya kami pilih lima untuk jadi wajah baru Mister Potato di 2024," kata Sales Director PT Pacific Food Indonesia, Kartono Lie, ditemui di sela acara peluncuran di kawasan Bulungan, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyambut baik kolaborasi yang dijalin. Ia berharap kemasan baru itu bisa mempromosikan pariwisata Indonesia dengan cara yang kreatif.

"Ini bentuk kolaborasi luar biasa karena tidak hanya destinasi-destinasi wisata, tapi juga ada kuliner seperti rendang, sapi panggang, dan telah co-branding dengan Wonderful Indonesia. Kita berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan penjualan Mister Potato sehingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja," ujar Sandiaga.

Wonderful Indonesia sebagai brand equity merupakan identitas dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang telah dikenal di dunia. Dalam country brand strategy rating, Wonderful Indonesia berada di peringkat ke-25. Hal ini tentu menambah daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

"Jadi rating kita sudah di atas dari negara-negara lain. Karena itu, harus kita gunakan bersama untuk bisa memberi kontribusi yang lebih baik pada Indonesia," imbuhnya.


Jingle Wonderful Indonesia Diremajakan

Peluncuran jingle Wonderful Indonesia aransemen baru dan serial Jalur Pesona Indonesia di Jakarta, Senin, 11 September 2023. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Sebelum itu, jingle Wonderful Indonesia yang kerap diputarkan di acara-acara pariwisata telah diremajakan. Posisi Rossa sebagai penyanyi yang melantunkan lagu itu sejak 2015 digantikan Inas Hafizhah, seorang penyanyi indie asal Bontang, Kalimantan Timur.

Deputi Pemasaran Kemenparekraf menggandeng Eka Gustiwana sebagai pengaransemen lagu. Tantangan itu disambut Eka dengan menghasilkan dua varian aransemen, yakni bernuansa modern dan etnik. 

"Awalnya deg-degan tapi ternyata SERU BANGET prosesnya selama rekaman!! Semoga akan ada kesempatan-kesempatan baik lain ke depannya," tulis Inas di akun Instagram pribadinya, Kamis, 14 September 2023.

Perasaan khawatir juga dialami Eka selaku arranger. Ia mengaku takut hasil aransemennya justru lebih jelek dari lagu sebelumnya. "Tantangannya itu udah bagus lagunya. Takut diaransemen malah hasilnya jadi lebih jelek," kata dia saat menghadiri The Weekly Brief with Sandi Uno di Jakarta, Senin, 11 September 2023.


Alasan Meremajakan Jingle

Eka Gustiwana dan Inas Hafizhah berpose bersama di sela produksi jingle Wonderful Indonesia. (dok. Instagram @hafizhahinas/https://www.instagram.com/p/CxLbLzbvbb-/?img_index=1/Dinny Mutiah)

Eka perlu sebulan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Targetnya adalah meremajakan lagu agar bisa diterima berbagai usia, dari anak kecil hingga generasi yang lebih tua.

"Kami membuat dua versi, dua-duanya ada instrumen musik elektroniknya, tapi yang salah satu ornamen etniknya lebih kental dengan beberapa instrumen tradisional di dalamnya," ujarnya, seraya menambahkan bahwa ia tetap berusaha mempertahankan esensi jingle yang lama agar tidak dilupakan masyarakat.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini menjelaskan, peremajaan jingle Wonderful Indonesia dilakukan seiring perubahan demografi pelancong di Indonesia dan dunia secara umum. Utamanya adalah proporsi Gen Z yang semakin besar, selain generasi milenial yang kini mencapai 40 persen.

"Kita telah melakukan aransemen ulang jingle Wonderful Indonesia jadi lebih kekinian sebagai salah satu treatment untuk kaum milenial," katanya.


Wonderful Indonesia Travel Fair

Jumpa pers peluncuran WITF 2024 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Branding Wonderful Indonesia juga digunakan untuk menggelar pameran perjalanan bertajuk Wonderful Indonesia Travel Fair (WITF). Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia, menyebut ajang pameran wisata itu akan berbeda dengan pameran wisata yang belakangan kembali marak di berbagai kota.

Sebagai organisasi yang menaungi 34 asosiasi sektor pariwisata dalam negeri, ia menyebut WITF dirancang menjadi event terbesar dengan target peserta utama adalah B2B. Selama ini, acara serupa yang sudah digelar masih berskala kecil, seperti Bali and Beyond Travel Fair.

Tujuan utama digelarnya WITF 2024 adalah meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. "Target kita menyesuaikan dengan target pemerintah, yaitu 8,5 juta kunjungan wisman pada 2023, dan tahun depan 10 juta. Kita mencoba mengejar target itu," ucap Hariyadi.

Rencananya, gelaran itu berlangsung pada September 2024, bertepatan dengan perayaan International Tourism Day. Sebelum itu, pihaknya akan menggelar beragam promosi demi menarik minat lebih banyak partisipan.

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya