Pemberdayaan Perempuan dengan Berlari di AIA Vitality Women's 10K, Bisa Sambil Cuci Mata di Kota Solo

AIA Vitality Women's 10K yang berlangsung tahun ini ditargetkan bisa diikuti 1.500 pelari perempuan yang akan melalui rute mengelilingi sudut menarik di Kota Solo. Kegiatan itu sekaligus untuk menyambut Hari Perempuan Internasional.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Feb 2024, 08:27 WIB
Andien Aisyah dan Laila Munaf mengikuti jumpa pers peluncuran AIA Vitality Women's 10K. (dok. AIA Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Berlari jadi pilihan banyak orang untuk menjaga kesehatannya. Tidak hanya itu, berlari juga bisa jadi alat untuk menyuarakan isu penting kepada masyarakat luas. Hal itu pula yang melatari penyelenggaraan AIA Vitality Women's 10K pada Minggu, 3 Maret 2024, di Solo, Jawa Tengah.

Pemberdayaan perempuan menjadi pesan utama yang kembali diusung dalam lomba lari yang sudah memasuki tahun kelima. Dengan mengangkat tema #RiseUpYourPlayground, panitia ingin menciptakan ruang berlari yang aman bagi wanita, tempat bermain berkualitas dan bisa mudah diakses di berbagai tempat untuk perempuan. 

AIA memiliki komitmen untuk membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik. AIA Vitality Women’s 10K ini adalah wujud nyata dari komitmen tersebut.

"Pemberdayaan perempuan juga menjadi salah satu fokus kami dalam prinsip keberlanjutan, tidak hanya untuk di ruang kerja, namun secara umum bagi masyarakat, kami memberikan wadah dan inspirasi untuk membantu perempuan menjalankan pola hidup sehat," kata Kathryn Parapak, Chief Marketing Officer AIA, dalam keterangan tertulis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Senin (26/2/2024).

Ia berharap, AIA Vitality Women’s 10K yang akan diselenggarakan menjelang International Women’s Day ini dapat menjadi ajang yang aman dan nyaman bagi perempuan Indonesia untuk berolahraga.

Ajang yang digelar menjelang Hari Perempuan Internasional itu akan diikuti oleh 1.500 perempuan. Pura Mangkunegaran menjadi titik awal lomba lari yang pertama kalinya digelar di Solo. Salah satu calon pesertanya adalah Laila Munaf, salah satu pendiri SANA Studio dan pencetus gerakan Women's 10K.

"Women's 10K lebih dari gerakan lari untuk perempuan. Ini adalah semangat untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor olahraga, terutama bagi mereka yang baru memulai," kata Laila.

Ia berharap tahun ini ada lebih banyak perempuan di Indonesia yang terinspirasi untuk menjelajahi berbagai tempat sambil berlari. "Kami mengajak semua perempuan untuk merayakan keberagaman dan inklusivitas melalui Women’s 10K, menciptakan sebuah komunitas di mana perempuan saling menginspirasi dan menghargai satu sama lain," ujarnya.

AIA Vitality Women’s 10K 2024 akan menjelajahi rute lari baru yang berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 3 Maret 2024. Acara akan dimulai dari titik lari awal di Pura Mangkunegaran, yang merupakan pusat budaya dan seni di Kota Solo.

Tidak hanya sekadar lari, AIA Vitality Women’s 10K akan memberikan pengalaman olaraga dengan semangat baru. Peserta bisa lari sambil menikmati keindahan Kota Solo yang disuguhi dengan keindahan bangunan sejarah juga budaya yang kental.

Pada kilometer pertama, peserta akan melewati bangunan peninggalan Belanda yang digunakan sebagai kepentingan pertahanan dan keamanan yaitu Benteng Vastenburg. Lanjut pada kilometer kedua, peserta akan melewati pasar tradisional yang terkenal di Kota Solo yaitu Pasar Gede Hardjonagoro. Sampai di kilometer keempat peserta akan melewati salah satu Monumen sejarah Kota solo yaitu Monumen 45 Banjarsari.

Di berbagai titik peserta juga akan melewati beberapa area pemukiman warga. Di sini peserta berkesempatan untuk berinteraksi dengan warga sekitar dan merasakan langsung kehangatan ramah tamah khas warga Solo.

Setelah selesai lari, peserta bisa menikmati waktu untuk berwisata sejenak di Kota Solo. Kuliner tentu menjadi agenda penting, jika ingin mencoba kuliner khas Kota Solo, bisa mengunjungi Pasar Gede Hardjonagoro, mereka menjual berbagai macam makanan daerah khas Kota Solo seperti Selat Solo, Nasi Liwet, Timlo, Es Dawet Selasih dan lain lain.

Kemudian bisa berkunjung ke Museum Batik Danar Hadi yang menghadirkan pengalaman untuk melihat langsung proses pembuatan batik dan bahkan pengunjung bisa mengikuti workshop pembuatan batik secara langsung. Jangan lupa juga untuk berkunjung ke Pura Mangkunegaran yang terdapat spot-spot menarik yang memiliki nilai-nilai historis tersendiri juga budaya yang berada di sekitar kawasan Pura Mangkunegaran.


Diikuti Andien Aisyah

Andien Aisyah dan Laila Munaf mengikuti jumpa pers peluncuran AIA Vitality Women's 10K. (dok. AIA Indonesia)

Andien Aisyah juga ikut bergabung sebagai peserta AIA Vitality Women's 10K tahun ini. Ia menyatakan bahwa olahraga yang dijalaninya bukan hanya sekadar untuk menjaga diri dengan pola hidup sehat, tetapi juga cara untuk mengekspresikan diri.

"Sebagai perempuan, kita harus selalu aktif menjaga pola hidup sehat agar selalu prima dan dapat menginspirasi perempuan lain. Dalam menjalani pola hidup sehat, kuncinya adalah dengan memulai," ujarnya.

Ia menyatakan bahwa tahap memulai kebiasaan berolahraga bisa dilakukan dari hal yang dikuasai dan sederhana, disertai dengan konsistensi. Dalam konteks lari, Andien menyarankan pemula untuk memulainya dengan berjalan kaki dulu. "Nantinya jika sudah terbiasa, akan bisa ditingkatkan dengan berlari," kata dia.

Terlebih, ajang berlari itu juga menghadirkan berbagai program pendukung yang mendorong kebugaran fisik, kesejahteraan mental, serta edukasi mengenai pentingnya hidup sehat dan aktif. Pertama adalah Sunday Run, yakni program pelatihan lari dan kebugaran yang digelar setiap Minggu sejak September 2023. Program itu dirancang khusus untuk membantu peserta dalam mempersiapkan diri secara optimal dan memaksimal performa saat lomba digelar. 

 


Alasan Pemilihan Solo Sebagai Lokasi Lomba Lari

ilustrasi olahraga lari pagi | pexels.com/@mentatdgt-330508

Pelatihannya dimulai dari jarak lebih pendek, seperti 3 kilometer hingga 8 kilometer. Secara bertahap, peserta akan bisa menaklukkan jarak 10 kilometer saat hari perlombaan tiba. Sunday Run itu tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga meluas ke berbagai kota lain, seperti Solo, Semarang, dan Jogja.

Selain Sunday Run, panitia juga menggelar pameran mini dengan melibatkan dua gerai kopi, yakni 7Speed Coffee dan Suasana Coffee. Pameran tersebut dibuka pada 1--29 Februari 2024 di 7Speed Coffee Panglima Polim dan pada 11--29 Februari 2024 di Suasana Kopi Blok M.

Solo dipilih sebagai tuan rumah lomba lari tahun ini karena dinilai memiliki keunikan budaya dan karakter. Peserta tak hanya bisa berlari, tapi sekaligus menikmati keindahan budaya dan kuliner Kota Solo. Ajang itu turut didukung oleh Puro Mangkunegaran karena dinilai bisa membantu mendatangkan wisatawan ke kotanya. 

"Kami dari Puro Mangkunegaran senang sekali bisa turut mendukung pergerakan ini. Menjadi momen yang sangat luar biasa dan menjadi hal baru yang akan diangkat di kota Solo, untuk masyarakatnya, terutama untuk perempuan-perempuan di Kota Solo maupun di Jawa Tengah bahkan dari kota-kota lainnya," kata Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X.

 


Bukan Cari yang Tercepat

Ilustrasi Lari Pagi Credit: pexels.com/Shava

Anda yang tertarik bergabung bisa mendaftar dengan mengunjungi laman https://womens10k.id/. Pada tahun ini, AIA juga memberikan akses membership gratis AIA Vitality untuk 300 peserta AIA Vitality Women’s 10K. Dengan itu, para peserta ini dapat menikmati perjalanan hidup sehat mereka melalui tahapan AIA Vitality.. 

"Kegiatan ini tidak ditujukan untuk menilai siapa yang paling kuat atau cepat, tetapi lebih pada meningkatkan kesadaran perempuan untuk bergerak atas potensi masing-masing, serta  upaya membangun gaya hidup sehat bagi perempuan di seluruh Indonesia," ucap Laila.

Lari sejak lama diakui manfaatnya untuk kesehatan. Salah satunya bisa meningkatkan kualitas tidur. Pada jurnal Vascular Health and Risk Management, para penelitinya menemukan bahwa olahraga pagi lebih berkontribusi lebih banyak untuk memberikan tidur nyenyak, dibandingkan olahraga di sore dan malam hari.

Berlari pagi juga juga mengurangi tekanan darah tinggi. Studi Vaskular Kesehatan dan Manajemen Risiko menunjukkan bahwa lari pagi mampu menurunkan lebih besar tekanan darah diastolic pada malam hari untuk sekelompok subjek pra-hipertensi, mengurangi tekanan kardiovaskular.

Infografis Ajang Lari Internasional untuk Milenial. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya