Liputan6.com, Jakarta PT Uni-charm Indonesia Tbk (UCID) mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, Uni-charm Indonesia berhasil membukukan kenaikan laba meski penjualan mengalami penurunan.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/2/2024), UCID membukukan pendapatan Rp 10,25 triliun. Penjualan itu turun 0,68 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 10,32 triliun.
Advertisement
Pada periode ini, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 8,22 triliun dari Rp 8,43 triliun pada 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 2,02 triliun, naik 6,88 persen dari laba bruto pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,89 triliun.
Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan Rp 1,22 triliun, beban umum dan administrasi Rp 261,68 miliar, penghasilan keuangan Rp 32,64 miliar, dan biaya keuangan Rp 20,34 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan keuntungan selisih kurs Rp 11,36 miliar, beban pajak lainnya Rp 3,72 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 15,09 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 434,67 miliar. Laba itu naik 38,64 persen dibandingkan laba pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 313,46 miliar. Sehingga laba per saham dasar menjadi 105 dari sebelumnya 76.
Aset Perusahaan Naik
Dari sisi aset perseroan sampai dengan akhir 2023 naik menjadi Rp 8,49 triliun dari RP 8,38 triliun pada 2022. Liabilitas sampai dengan akhir 2023 turun menjadi Rp 2,92 triliun dari Rp 3,22 triliun pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai akhir 2023 naik menjadi Rp 5,56 triliun dari Rp 5,16 triliun pada 2022.
IHSG Berpotensi Lesu, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Februari 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Selasa (20/2/2024). IHSG akan bergerak di rentang terdekat 7.200-7.272.
IHSG melemah 0,53 persen ke posisi 7.296 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Senin, 19 Februari 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG sudah berada pada akhir wave b dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan koreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.272. Hal ini dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7.403.
“Kabar baiknya, apabila IHSG mampu break 7.403, IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500,” ujar Herditya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.197,7.099 dan level resistance 7.370,7.403 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal disertai volume untuk menguji support garis moving average (MA)5 harian.
“Jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channelnya-nya,” ujar Wafi.
Ia menuturkan, jika bertahan di atas garis MA5 berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400,” kata Wafi.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.270-7.370. “Hati-hati, potensi koreksi lanjutan masih terbuka,” dikutip dari laporan Pilarmas Investindo Sekuritas.
Advertisement
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Sedangkan Herditya memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO).