Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDIP MY Esti Wijayanti menguasai daerah pemilihan (dapil) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan mengalahkan putri Presiden Soeharto Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto.
Dalam real count KPU sementara pada Selasa, (20/2/2024) pukul 11.30 WIB, terlihat perolehan suara MY Esti Wijayanti mencapai 116.685. Sementara posisi kedua adalah Titiek Soeharto dengan perolehan suara 66.896.
Advertisement
Sementara perolehan suara terbanyak ketiga adalah politikus Golkar, Gandung Pardiman sebesar 55.738. Disusul politikus PKB Kaisar Abu Hanifah dengan perolehan suara sebesar 54.094.
Hingga saat ini perhitungan suara KPU di Dapil DIY mencapai 65,89 persen.
Sebagai informasi, hasil yang ada barulah perolehan sementara yang bersumber dari publikasi Form Model C Hasil yang diunggah ke sistem KPU RI. Hasil penghitungan suara di TPS diunggah dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
Hasil penghitungan suara dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Namun nantinya rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapannya dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KPU Sebut 1.223 TPS Salah Input Data Sirekap Pilpres 2024
Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos mengungkapkan, ada sebanyak 1.223 dari 823.236 Tempat Pemilihan Umum (TPS) dengan data suara Pilpres 2024 masih tidak sesuai di dalam Sirekap.
“Berdasarkan data hari ini, hari keenam pukul 08.52, masih terdapat dari 800 ribuan TPS terdapat 1.223 TPS dengan kesalahan data setelah sistem membaca, ada data tidak sesuai. Untuk paslon, 822 TPS seluruh Paslon ada di 108 TPS, sebagian paslon ada di 233 TPS,” tutur Betty di KPU RI, Menteng, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).
“Total TPS kita 823.236, data yang sudah masuk per hari ini alhamdulilah sudah 71,26 persen, setara dengan 586.646 TPS,” sambungnya.
Betty menegaskan, pihaknya secara terbuka menyampaikan ke publik dan berupaya terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
“Per hari ini tinggal 1.223 TPS dari 586.646 TPS yang sudah kita upload, sekitar 0,21 persen. Ini untuk presiden dan wakil presiden sampai tadi pagi,” jelas dia.
Adapun untuk Pemilu DPR, DPRD, dan DPD, jika terjadi ketidaksesuaian antara Formulir C Hasil dengan data Sirekap, maka KPPS dapat melakukan koreksi melalui aplikasi Sirekap Mobile sesuai dengan Formulir C Hasil.
“Bisa dilihat, ada tanda pensil itu adalah fitur periksa. Tapi, kalau KPPS tidak memeriksa, maka angkanya tidak akan linier, tidak akan berjumlah sama kalau tidak diperiksakan secara benar oleh KPPS kita yang berjumlah 1,6 juta pada setiap Dapil, ketika bapak ibu mengklik setiap Dapilnya. Itu kenapa kemudian, KPU terus menerus juga melakukan perbaikan terhadap kerja-kerja KPPS di lapangan,” kata dia.
Advertisement
Fitur Koreksi Sirekap
Betty mencontohkan dalam fitur koreksi Sirekap, sebelum Formulir C Hasil dikirim dan angka masuk maka petugas KPPS harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan cermat. Jika tidak dicek dan langsung unggah, maka akan terjadi data anomali.
“Ini data anomali untuk Pileg DPR. Berdasarkan hari ini pukul 16.00, terdapat banyak sekali Dapil di DPR RI, 84 Dapil, terdapat 4.167 TPS dengan kesalahan data. Dari 582.236 data TPS masuk, ini saya kayaknya harus saya cek dulu angkanya, untuk Pileg DPR RI, per tanggal 19 Februari 2024 kami sudah memeriksa 5.550 kesalahan data yang sudah diperbaiki untuk DPR RI,” ujarnya.
“Yang mau kami sampaikan, sistem dapat menemukan data anomali dan langsung diperbaiki,” Betty menandaskan.