Akibat Telan 70 Uang Koin, Aligator Ini Dioperasi

Sebuah kebun binatang di Nebraska mengatakan seekor aligator putih berusia 36 tahun sedang menjalani operasi untuk mengeluarkan uang koin senilai $7 atau sekitar Rp109.000.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 25 Feb 2024, 21:12 WIB
Aligator Thibodaux menjalani rontgen untuk mengeluarkan koin dalam perutnya (theomahazoo/instagram)

Liputan6.com, Omaha - Sebuah kebun binatang di Nebraska Amerika Serikat (AS) mengatakan aligator putih berusia 36 tahun sedang menjalani operasi, untuk mengeluarkan uang koin senilai $7 atau sekitar Rp109.000 dari dalam perutnya.

Henry Doorly Zoo (Kebun binatang Henry Doorly) di Omaha membagikan hal tersebut di media sosialnya.

Pihak kebun binatang mengatakan keberadaan koin-koin di perut aligator leucistic Amerika bernama Thibodaux itu diketahui, ketika sang reptil menjalani pengambilan darah dan radiografi sebagai bagian dari perawatan rutin. 

"Dengan bantuan pelatihannya, Thibodaux dibius dan diintubasi agar kami dapat menanganinya dengan aman selama prosedur berlangsung,” ujar Christina Ploog, dokter hewan di kebun binatang tersebut, dalam postingan media sosialnya, mengutip dari Upi.com, Minggu (25/2/2024).

“Sebuah pipa plastik dipasang untuk melindungi mulutnya dan dengan aman melewati alat yang digunakan untuk mengakses koin di dalam perut, seperti kamera yang membantu kami memandu pengambilan benda-benda tersebut,” ujarnya lagi.

Dokter hewan akhirnya mengeluarkan 70 koin $7 dari perut Thibodaux.

Hasil rontgen lanjutan memastikan bahwa perut aligator tersebut kini sudah terbebas dari koin.

"Para tamu tidak diperbolehkan untuk melempar koin ke perairan mana pun di kebun binatang," tutur Christina Ploog dalam postingan tersebut. "Uang receh apa pun dapat ditukarkan dengan koin suvenir di salah satu dari beberapa mesin di sekitar kebun binatang atau dalam sumur permintaan yang terletak di atrium Desert Dome."


Penemuan Sepatu di Perut Buaya

Ilustrasi buaya. (Unsplash)

Penemuan aneh lain juga dialami pada seekor buaya sepanjang 3,2 meter menelan sepatu seorang pengunjung yang terjatuh saat menaiki seluncuran gantung. Sepatu tersebut akhirnya berhasil dikeluarkan dari dalam perut buaya setelah menjalani operasi.

Dokter bedah meletakkan tangannya ke mulut buaya seberat 154 kg untuk menemukan kembali sepatu yang telah ditelannya. Insiden reptil memakan alas kaki tersebut terjadi di Taman Zoologi Pertanian Buaya St Augustine, dekat Jacksonville, Florida, melansir dari laman Daily Mail, Jumat (19/2/2021).

Sebelum menelan sepatu itu, buaya bernama Anuket terlihat meludahi sepatu tersebut. Penjaga di taman itu sempat mencoba mengeluarkan sepatu kets yang ditelan Anuket, tapi usahanya sia-saia.

Ia kemudian meminta bantuan medis karena khawatir sepatu tersebut dapat menyumbat usus Anuket. Pada 5 Februari 2021, sebuah tim di Rumah Sakit Hewan Universitas Florida memulai tugas yang tidak biasa untuk mengeluarkan sepatu tersebut.

Selama operasi yang rumit tersebut, ahli pengobatan zoologi Dr Garrett Fraess dengan berani memasukkan seluruh lengannya ke dalam mulut Anuket untuk mengambil sepatuyang mengganggu kerongkongan. Namun, kemudian diputuskan bahwa operasi adalah satu-satunya pilihan.

Ahli bedah hewan besar Dr Adam Biedrzycki membuka sayatan. Ia mengatakan alas kaki itu menyebabkan penyumbatan aliran pilorus yang dapat menyebabkan muntah dan sakit perut pada buaya.


Buaya Telan Ponsel

Ilustrasi Foto Buaya (iStockphoto)

Hampir mirip dengan aligator yang telan koin serta buaya yang memakan sepatu. Nasib buruk harus dialami oleh buaya Gena, seekor buaya jantan berumur 14 tahun, di Dnipropetrovsk, Ukraina, 2011 lalu.

Menurut Alexandra, pekerja di akuarium Gena, seorang pengunjung wanita bernama Rimma Golovk melapor bahwa ponselnya terjatuh saat ingin memotret Gena. Bahkan, ponsel itu jatuh tepat di mulut Gena yang sedang menganga. Pekerja tersebut tidak percaya dengan kejadian itu.

Setelah ia mendengar sendiri dering ponsel dari perut Gena, Alexandra pun segera melaporkan kejadian itu kepada bosnya. Dokter mencoba merangsang selera makan buaya itu dengan memberinya puyuh hidup yang telah disuntik vitamin dan obat pencahar. Namun Gena tak berselera menangkap dan menyantapnya.

Gena memang merasakan sakit dan ketidaknyamanan. Bahkan, insiden itu membuat pemimpin kelompok buaya itu kehilangan nafsu makan

Dokter hewan Oleksandr Shushlenko mengatakan, ia akan mengambil foto sinar-X perut buaya itu minggu depan jika ia terus menolak makanan. Operasi mengeluarkan ponsel dari perut buaya itu merupakan jalan terakhir yang akan ditempuh.

"Dibutuhkan minimal tiga minggu untuk penyembuhan luka bekas jahitan pada reptil dan prosedur operasi itu cukup berbahaya bagi hewan juga dokter yang menanganinya," ujar dokter hewan tersebut. 


Jasad Manusia dalam Perut Aligator

Ilustrasi Buaya. (NoName_13/Pixabay)

Berbeda dengan 3 hewan buas di atas yang menelan benda tidak lazim, 2021 lalu jenazah manusia telah ditemukan di dalam perut aligator sepanjang 3 meter yang diyakini telah menyerang seorang pria saat banjir dari Badai Ida di Louisiana dua minggu lalu.

Kantor Sherif Paroki St Tammany mengatakan tim koroner bekerja dengan penyelidik untuk menentukan apakah jenazah tersebut adalah Timothy Satterlee (71), yang hilang sejak serangan Badai Ida pada 30 Agustus 2021 lalu. 

Dilansir dari Sky News, Jumat (17/09/2021), badai Ida telah menyebabkan banjir yang meluas dan mematikan layanan listrik dan telepon di beberapa bagian selatan Louisiana ketika terjadi pada 29 Agustus.

Timothy diserang di luar rumahnya, yang dikelilingi oleh banjir, di pinggiran Kota New Orleans, Slidell, tepatnya di pantai utara Danau Pontchartrain.

Pihak berwenang mengatakan istri Timothy mendengar percikan dan berjalan keluar rumah mereka untuk melihat aligator menyerang suaminya. Dia berhasil menarik suaminya yang terluka parah ke tangga properti mereka.

Dia menggunakan perahu kecil untuk mencapai tempat yang lebih tinggi untuk mendapatkan bantuan. Tetapi, ketika dia dan para deputinya kembali ke rumah, Timothy sudah tidak ada.

Infografis Kinderjoy

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya