Liputan6.com, Ottawa - Seorang mahasiswa di Universitas British Columbia di Vancouver, Kanada, tengah menarik perhatian publik setelah membagikan pengalamannya di mana ia naik pesawat seminggu dua kali demi menghindari bayar sewa kost.
Dilansir NDTV, Rabu (21/2/2024), mahasiswa bernama Tim Chen itu mengatakan bahwa ia lebih memilih untuk naik pesawat kelas ekonomi dari tempat tinggalnya di Calgary daripada membayar sewa kost bulanan di Vancouver. Hal ini dilakukannya karena ia hanya mengambil dua kelas per minggu di kampusnya.
Advertisement
Chen diketahui menghabiskan biaya USD150 atau sekitar Rp 2,3 juta untuk satu kali penerbangan. Ini artinya ia menghabiskan biaya USD1200 per bulan atau sekitar Rp 18,7 juta untuk tiket pesawat. Sementara itu, harga apartemen dengan satu kamar di Vancouver seharga USD2100 atau sekitar Rp 32,8 juta per bulan.
"Saya terbang ke Vancouver di pagi hari dan kembali ke Calgary pada malam hari," kata dia.
"Saya dapat melakukan penghematan dalam sewa tempat tinggal karena saya masih tinggal bersama orang tua saya di Calgary," lanjutnya.
Tuai Berbagai Reaksi di Media Sosial
Kisah yang dibagikannya di Reddit kemudian menuai berbagai reaksi. Beberapa pengguna media sosial itu terkesan dengan keputusannya itu, sementara yang lain menilai bahwa apa yang dilakukan Chen justru memakan waktu lebih banyak.
"Perjalanan selama satu jam bukan hal yang buruk. Tetapi ketika harus sering datang ke bandara akan sangat menyebalkan. Selain itu, jadwal Anda akan menjadi sangat tidak fleksibel dan saya yakin jika Anda ketinggalan pesawat itu akan membuat masalah baru," tulis salah satu pemilik akun.
Sementara itu yang lainnya berkomentar, "Masalah modern memerlukan solusi modern."
"Penerbangannya cukup cepat dan ini menjadi penawaran yang bagus karena harga tiket pesawat jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sewa dan kebutuhan lainnya," tulis yang lainnya lagi.
Advertisement
Mendapat Respons dari Pihak Kampus
Kisah yang dibagikan oleh Chen ini pun kemudian mendapat reaksi dari pihak kampus.
Wakil Presiden Asosiasi Perumahan Siswa dan Layanan Masyarakat UBC Andrew Parr mengatakan bahwa ia turut prihatin dengan mahasiswa yang mengalami masalah terkait tempat tinggal. Ia juga mengatakan bahwa hal ini menjadi motivasi bagi pihak kampus untuk membangun tempat tinggal dengan harga yang lebih terjangkau.
"Kami menyadari bahwa menemukan akomodasi sewa yang terjangkau di Vancouver merupakan masalah bagi mahasiswa kami. Di Vancouver, hal ini sangat sulit," kata Parr.