Liputan6.com, Jakarta - Passenger princess adalah istilah slang TikTok bagi seorang perempuan yang hanya bertugas untuk menjadi cantik dan duduk di bangku penumpang selagi seseorang di kursi kemudi mengendarai mobil untuknya, biasanya kekasihnya. Mereka bersikap cantik layaknya seorang putri, menaruh tasnya dan mengambil tugas untuk mengatur suhu Air Conditioner dan memutar lagu serta memelintir volume speaker, sembari dipakaikan sabuk pengaman oleh kekasihnya.
Tren ini berseliweran di platform berbagi video pendek TikTok yang dipopulerkan gadis-gadis untuk memamerkan treatment yang diterimanya dari sang pacar sebagai sebuah kebanggaan. Tentu istilah ini juga dipakai di platform media sosial lainnya.
Advertisement
Di barat, slang TikTok ini sering dipakai tak hanya dalam kesan imut, namun juga gurauan yang sedikit menyindir, karena terkadang menjadi passenger princess berarti dia tak memiliki SIM atau mungkin hanya malas hingga tak suka berkendara.
Baru-baru ini, seorang wanita beridentitas online @selvishraa mengunggah video pendek yang menyertakan istilah slang baru sebagai counter dari passenger princess, yaitu "passenger survivor" dan menuai beragam respons. Rupanya tren ini sempat ramai di belahan dunia barat pertengahan 2023, dimulai dari konten seorang pengguna TikTok dengan nama @sonya_mancheva yang mencapai 9 juta penonton.
Frasa gaul itu diketik dengan membedakan kata survivor dengan abjad kapital sebagai penekanan sekaligus bercandaan.
Tentu maksud dari frasa ini bukanlah membalas si laki-laki dengan menaruhnya di kursi penumpang, karena kata passenger masih ada di situ. Melainkan gurauan karena dirinya berhasil survive karena telah bertahan lama di bangku penumpang untuk disetir sang kekasih yang hobi menancapkan gas penuh alias ngebut.
Ungkapan Bangga Pada Diri
@selvishraa dilatih mental dari 2021
♬ original sound - songs.cali
"I'm not passenger princess, I'm a passenger SURVIVOR," tulis perempuan pemilik akun TikTok @selvishraa dalam teks yang ditimpa di atas tangkapan video yang diambilnya di kursi penumpang ketika sang pacar sedang kebut-kebutan membawanya di jalanan tol suatu malam yang cukup lengang.
Dengan dukungan latar musik "Tokyo Drift" ciptaan Teriyaki Boyz yang dikenal sebagai sound track film "The Fast and The Furious: Tokyo Drift (2003)" dengan tempo speed up, selvishraa memberikan keterangan pada caption, "dilatih mental dari 2021," yang menunjukkan bahwa dengan bangga dirinya telah melewati tiga tahun dibonceng kebut-kebutan, tetapi masih selamat secara fisik maupun mental.
Selayaknya TikTok, candaan berformat video yang dibubuhi teks dan latar musik sebagai pemberi konteks tersebut berhasil memancing komentar-komentar unik para warganet yang mengiyakan bahwa dirinya juga sempat mengalami menjadi passenger survivor. Membawa istilah ini ke tanah air di awal tahun.
Advertisement
Komentar Warganet
Telah disaksikan sebanyak 3,5 juta penonton dengan 5000 lebih tanggapan di kolom komentar dan 570 suka, unggahan TikTok ini memancing banyak tanggapan baik yang memvalidasi maupun yang menolaknya sebagai hal yang tak sewajarnya dibanggakan.
"Aku suka ngebut meski itu memberiku major anxiety," ungkap @arazel_azrazel dengan bahasa Inggris.
"Awal deket jantungan skrng udh terlatih lebih kuat😭😍," komentar @zckaa merasakan hal yang sama.
"Aku mau jadi passenger survivor juga," bubuh @nurfrzn._ walau komentarnya ditimpali balasan-balasan yang tidak mendukungnya menginginkan itu.
"Ada perbedaan antara mengemudi cepat dan mengemudi berbahaya. Sayangnya ini yang terakhir," kata @kencananurathirah.
Dalam unggahan awal pemula tren di akun @sonya_mancheva, terlihat tanggapan teratas juga menanggapi dengan nada tak setuju. "Gak ada kah di sini yang melihat ini sebagai red flag🚩???," tulis akun @sonia_herbst.
Infografis Mobil Kepresidenan
Advertisement
