Ulama Banten Ajak Masyarakat Jangan Terpecah Belah karena Beda Pilihan di Pemilu

Pendiri Pondok Pesantren Al Islam Banten KH Enting Ali Abdul Karim mengajak seluruh elemen masyarakat dan ulama selalu menjaga persatuan dan kesatuan dengan menghindari narasi yang dapat memecah belah bangsa pasca-Pemilu 2024.

oleh Tim News diperbarui 20 Feb 2024, 17:36 WIB
Pencoblosan atau pemungutan suara Pemilu 2024. (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Pondok Pesantren Al Islam Banten KH Enting Ali Abdul Karim mengajak seluruh elemen masyarakat dan ulama selalu menjaga persatuan dan kesatuan dengan menghindari narasi yang dapat memecah belah bangsa pasca-Pemilu 2024.

Menurutnya, pemilu merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia yang menjadi kebanggaan semua pihak, sekaligus menjadi refleksi kedewasaan dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, dan bernegara dalam berdemokrasi.

"Pemilu 2024 ini memuat sebuah gagasan untuk kemajuan bangsa. Kita digunakan bersama tagar Pemilu Damai 2024 sebagai upaya bersama dalam menjawab berbagai potensi permasalahan. Jangan sampai pemilu malah menjadi tempat perpecahan antarumat dan penyebaran hoaks,” kata Kiai Enting Ali.

Kiai Enting Ali mengatakan beredarnya berbagai narasi bernuansa politik identitas khususnya terkait SARA sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan, bangsa, dan negara.

"Informasi yang berkembang dan diterima di tengah-tengah masyarakat menjadi bias karena misinformasi, disinformasi, dan malinformasi," kata Kiai Enting Ali yang merupakan tokoh FKUB dan perkumpulan ulama Banten.


Peran Ulama Penting

Pendiri Pondok Pesantren Al Islam Banten KH Enting Ali Abdul Karim (Istimewa)

Dia menilai di zaman media sosial sekarang ini terutama pada event nasional seperti pemilu, ada tiga masalah besar yang menjadi perhatian.

"Pertama ialah hoaks, kedua fitnah, dan terakhir ujaran kebencian yang menjadi potensi munculnya kerawanan sosial," katanya.

Kiai Enting Ali mengatakan bahwa peran ulama sangat penting dan dibutuhkan dalam memberikan kesejukan dan menyatukan kembali perbedaan pendapat dan pilihan pascapemungutan suara.

"Hal ini guna memberikan dorongan terjalinnya kembali silaturahmi sehingga mampu mencegah perpecahan di masyarakat dan menjadikan semangat untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

 

Infografis Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya