Liputan6.com, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menilai pihak investor tengah menanti sosok menteri keuangan yang bisa memberi kepastian terhadap ekonomi Indonesia.
Menurut dia, pemerintah butuh sosok menteri keuangan yang berasal dari lingkup profesional seperti Sri Mulyani Indrawati, yang bisa menjaga asa investor untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
Advertisement
"Yang diperlukan bagi ekonomi itu situasi kondisi yang nyaman bagi investasi/investor. Yang mereka lihat adalah apakah menteri-menteri atau calon-calon yang kemudian jadi stand point pemerintah di bidang ekonomi, kuat atau tidak," urainya kepada Liputan6.com, Selasa (20/2/2024).
"Tentu yang pro terhadap kebaikan ekonomi dan sebagainya, itu lah yang kemudian bisa mempengaruhi market," ujar Tauhid.
Menurut dia, sisi profesionalisme itu kemudian patut jadi pertimbangan bagi kabinet pemerintahan selanjutnya. Ia tak ingin menteri yang mengurusi bidang ekonomi ke depannya kurang begitu responsif terhadap perubahan kondisi pasar.
"Akan lebih baik memang orang-orang yang punya kapabilitas, mulai dari perguruan tinggi, akademisi, atau profesional yang memang bisa mengendalikan itu," imbuh Tauhid.
Tauhid menganggap Sri Mulyani sebagai sosok yang sebenarnya cukup kuat untuk kriteria tersebut. Namun ia sanksi, apakah Sang Bendahara Negara saat ini masih mau meneruskan kepemimpinannya di Kementerian Keuangan.
"Masih, tapi apa beliau mau? Juga berbeda pandangan dengan kandidat calon presiden yang terpilih. Bukan persoalan itu aja, kan ada hal lain dalam politik," ungkap dia.
Ia juga tidak mempermasalahkan sosok-sosok petahana yang berasal dari internal instansi bersangkutan, atau dari pihak swasta untuk naik menjadi menteri keuangan. Dengan catatan, yang bersangkutan bisa menjaga situasi pasar.
"Bisa saja dari internal, dari mantan menteri/Wamen yang ada. Yang petahana juga mungkin. Atau orang yang selama ini punya kapasitas di lembaga-lembaga internasional. Itu juga satu hal yang bisa dijadikan alternatif, atau mungkin orang yang berasal dari market, dari pasar," tuturnya.
Sri Mulyani Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Apa Mungkin?
Sebelumnya diberitakan, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk saat ini unggul dalam hasil hitung cepat Pilpres 2024. Prabowo-Gibran bahkan menang satu putaran.
Seiring kemenangan ini, banyak pihak yang menduga-duga, siapa saja yang akan dipilih Prabowo dalam kabinetnya nanti.
Soal hal itu, Sri Mulyani Indrawati diprediksi tidak akan mau bergabung menjadi Menteri Keuangan di kabinet Prabowo - Gibran yang memenangi hasil hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei. Analisa ini disampaikan oleh Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira.
"Kemungkinan besar ya Sri Mulyani tidak melanjutkan di posisi Menteri Keuangan kabinet Prabowo gitu ya," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Dinilai Tak Harmonis dengan Prabowo
Bhima mengatakan, analisa tersebut berkaca pada ketidakharmonisan hubungan Sri Mulyani bersama Prabowo selama bergabung di kabinet pemerintahan Jokowi.
Ini tercermin dari kekhawatiran Sri Mulyani akan peningkatan utang luar negeri Indonesia untuk belanja alutsista yang digencarkan Kementerian Pertahanan.
"Kemudian program Food Estate juga yang agak sulit dari sisi anggarannya. Itu menunjukkan bahwa ada hubungan kurang harmonis antara Sri Mulyani dengan Prabowo Subianto," tegasnya.
Advertisement
Prabowo Bakal Kesulitan
Atas situasi tersebut, Prabowo dinilai akan kesulitan mencari sosok Menteri Keuangan yang memiliki kapasitas seorang Sri Mulyani Indrawati. Mengingat, kemampuan Sri Mulyani dalam mendesain APBN maupun jaringan luas yang dimiliki bersama berbagai lembaga keuangan internasional.
"Jadi kalau pengganti Sri Mulyani bukan sosok yang kredibel yang tidak memiliki track record internasional, tidak memiliki banyak jaringan dengan lembaga keuangan internasional, ini akan merepotkan Prabowo ke depan," pungkasnya.
Sebelumnya, calon presiden 02, Prabowo Subianto, mengapresiasi hasil perhitungan cepat atau quick count pilpres 2024 yang tengah berjalan. Prabowo juga menyampaikan salah hormat untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Pak Prabowo menyampaikan salam hormat untuk seluruh rakyat dan masyarakat Indonesia. Beliau mengapresiasi dan menghormati hasil hitung cepat yang diumumkan pada hari ini, beliau menghargai sebagai sebuah proses untuk mengetahui lebih cepat dari hasil pemilu," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Meski demikian, Muzani menyebut, Prabowo tetap menunggu real count hasil perhitungan dari KPU.Dia berkata, hasil resmi KPU menjadi pegangan Prabowo-Gibran untuk menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden hasil pemilu 2024.
Muzani melanjutkan, Prabowo juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat indonesia yang sudah menggunakan hak pilihnya dalam pilpres 2024, serta mempercayakan kepada pasangan capres nomor urut 02.
"Ketiga, Pak Prabowo menyampaikan terima kasih kepada paslon 01 dan 03 serta kepada seluruh stakeholder penyelenggara pemilu," ungkap Muzani.
Terima Kasih KPU
Selain itu, Muzani mengatakan, Prabowo menyampaikan terimakasih kepada seluruh penyelenggara pemilihan umum seperti KPU dan Bawaslu. Tak lupa, Prabowo berterima kasih kepada aparat TNI-Polri.
"Dan kepada semuanya saja yang terlibat dalam proses pemilihan umum, sehingga proses pemilihan umum ini berlangsung dengan aman, jujur, adil, dan tentram," tutup Muzani.
Sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat di mana pasangan 02, Prabowo-Gibran unggul. Perolehan suara sudah mencapai 90 persen.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement